Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

98 Guru PAI Ditugaskan Kemenag untuk Sekolah Rakyat di 100 Titik

Kompas.com - 20/08/2025, 17:45 WIB
Khairina

Editor

Sumber Kemenag

Sebanyak 100 siswa angkatan pertama Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 24 Samarinda, Kalimantan Timur, mengikuti hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Balai Pengembangan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim, Jumat (15/8/2025).Dok.Riswan Sebanyak 100 siswa angkatan pertama Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 24 Samarinda, Kalimantan Timur, mengikuti hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Balai Pengembangan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim, Jumat (15/8/2025).

KOMPAS.com-Kementerian Agama (Kemenag) mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Dukungan itu diwujudkan melalui penugasan 98 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mengajar di Sekolah Rakyat.

Program Sekolah Rakyat merupakan pelaksanaan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo yang berfokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, olahraga, kesetaraan gender, serta peningkatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Baca juga: MUI: Video Sri Mulyani Hoaks, Negara Wajib Sejahterakan Guru

Hingga saat ini, Sekolah Rakyat sudah hadir di 100 titik di seluruh Indonesia.

Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag, M. Munir, menjelaskan bahwa proses rekrutmen guru dilakukan melalui kerja sama dengan Kepala Kantor Wilayah Kemenag tingkat provinsi.

“Kami bekerja sama dengan Kepala Kanwil Kemenag provinsi untuk memilih dan merekomendasikan guru PAI yang berada di lokasi Sekolah Rakyat. Kemenag kabupaten dan kota juga ikut terlibat dalam proses ini,” kata Munir saat kegiatan Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Rakyat di Bekasi, Selasa (20/8/2025), dilansir dari laman Kemenag.

Proses seleksi

Guru yang direkomendasikan kemudian mengikuti proses seleksi yang dilaksanakan oleh tim asesor.

Menurut Munir, seleksi calon guru PAI melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kemenag, Kementerian Sosial, Kemendikdasmen, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), hingga Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Alhamdulillah, sejak Sekolah Rakyat dimulai pada pertengahan Juli lalu, ada 98 guru PAI yang terpilih,” ujarnya.

Baca juga: Komnas Haji Minta RUU Haji Lebih Fleksibel, Adaptif dengan Aturan Arab Saudi

Munir menambahkan, jumlah guru seharusnya 100 orang, namun ada dua titik Sekolah Rakyat di Biak Numfor dan Sarmi Selatan, Papua, yang tidak memerlukan guru PAI karena seluruh siswanya beragama Kristen.

Sebanyak 98 guru PAI yang sudah ditugaskan akan mengikuti Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIEXPO Kemayoran pada 21–23 Agustus 2025 bersama guru mata pelajaran lain dan para kepala sekolah.

Munir juga menyampaikan bahwa Kemenag sedang memproses pengusulan tambahan 59 guru PAI untuk Sekolah Rakyat.

Hal ini dilakukan karena jumlah titik Sekolah Rakyat bertambah sebanyak 59 lokasi baru.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke