KOMPAS.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menilai rencana penggunaan Bandara Thaif, Arab Saudi, untuk mendukung operasional penerbangan jamaah haji Indonesia masih belum ideal.
Sejumlah kendala teknis menjadi perhatian serius pemerintah meskipun izin prinsip telah diberikan oleh otoritas Arab Saudi.
"Kami sudah meninjau langsung ke Thaif dan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Secara teknis, ada kesulitan untuk mendaratkan pesawat berbadan lebar di Bandara Thaif," ujar Nasaruddin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Arab Saudi Terapkan Aturan Baru Pemesanan Tenda Haji 2026, Kemenag Lakukan Negosiasi
Menurut Menag, letak bandara yang berada di ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi tantangan tersendiri dalam aspek keselamatan penerbangan.
"Bandara Thaif berada di ketinggian lebih dari 1.500 mdpl. Ini cukup riskan bagi pesawat berbadan lebar," kata Nasaruddin.
Selain itu, landasan pacu Bandara Thaif dinilai masih tipis sehingga dikhawatirkan tidak mampu menopang pesawat besar yang biasa digunakan untuk mengangkut jamaah haji Indonesia.
"Di sana memang sudah ada penerbangan, tapi menggunakan pesawat kecil. Jika kita menggunakan pesawat kecil untuk jamaah haji, tentu biayanya akan jauh lebih mahal," ucapnya.
Nasaruddin menjelaskan bahwa Arab Saudi memang membuka opsi penggunaan Bandara Thaif untuk Indonesia, namun dengan syarat harus memenuhi standar penerbangan internasional. Sayangnya, sejumlah fasilitas bandara, termasuk area embarkasi, masih terbatas.
"Thaif memang diperbolehkan untuk digunakan, tapi harus memenuhi persyaratan internasional. Kelemahan lainnya adalah ketersediaan area embarkasi yang masih terbatas," jelasnya.
Pemerintah Arab Saudi diketahui sedang menyiapkan rencana pengembangan sejumlah bandara, termasuk di kawasan Thaif.
Baca juga: Baru Disahkan DPR, Kementerian Haji Dinilai Sebuah Terobosan Baru
Menag memastikan pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan pengembangan Bandara Thaif, sembari menjajaki opsi terbaik agar penyelenggaraan ibadah haji tetap berjalan lancar dan efisien.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!