Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKUB Serukan Masyarakat Menahan Diri dan Jaga Akal Sehat

Kompas.com - 30/08/2025, 08:10 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber Kemenag

KOMPAS.com – Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama mengajak seluruh elemen bangsa untuk menahan diri, menghindari pertikaian, dan kembali meneguhkan persaudaraan kebangsaan.

Seruan damai ini disampaikan sebagai respons atas dinamika demonstrasi di Jakarta dan sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir.

Kepala PKUB, Adib Abdushomad, menegaskan bahwa saat ini bangsa Indonesia perlu kembali kepada nilai-nilai kebangsaan yang menyejukkan.

Baca juga: Berduka atas Meninggalnya Affan, Ketum GP Ansor: Elite Politik Jangan Abai

“Kami mengajak seluruh anak bangsa untuk menahan diri, menjaga akal sehat, dan kembali meneguhkan komitmen kebangsaan agar Indonesia tetap berdiri kokoh dalam kedamaian,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (30/8/2025).

Adib menekankan, suara lintas agama adalah kekuatan besar yang harus terus dirawat untuk menjaga persatuan.

“Kami percaya suara lintas agama adalah suara kebangsaan. Sebab semua agama menuntun umatnya untuk menjaga kehidupan memuliakan kemanusiaan dan menghindari pertikaian,” sambungnya.

Kembali ke Jalan Konstitusi

PKUB mengingatkan bahwa bangsa ini memiliki fondasi yang kokoh, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Nilai-nilai tersebut menjadi penuntun ketika bangsa menghadapi situasi yang berpotensi mengguncang persatuan.

“Kami menyerukan agar para pemimpin bangsa tetap teguh di Jalan Konstitusi. Jalan inilah yang mengajarkan bahwa setiap masalah harus diselesaikan melalui mekanisme hukum dan tata kelola negara yang sahih. Tidak boleh ada langkah yang menyimpang dari aturan dasar karena sekali bangsa ini keluar dari rel konstitusi maka keutuhan persatuan akan terancam,” sebutnya.

Jangan Seret Agama ke Dalam Konflik Politik

Lebih jauh, Adib mengingatkan bahwa perbedaan pandangan politik adalah hal wajar dalam demokrasi. Namun, ia menegaskan jangan sampai perbedaan itu dipelintir menjadi polarisasi agama.

“Kami menegaskan agar umat beragama tidak terprovokasi untuk membawa pertikaian politik ke ranah keagamaan. Isu agama sangat rawan dimanipulasi dan bila dibiarkan akan melukai hati masyarakat serta merusak harmoni yang telah lama kita bangun,” paparnya.

Menurutnya, sejarah telah membuktikan bahwa persatuan selalu menjadi kekuatan bangsa dalam menghadapi krisis.

“Bangsa Indonesia telah berkali kali membuktikan bahwa persatuan dapat mengalahkan perpecahan. Dari masa perjuangan kemerdekaan hingga berbagai krisis yang melanda, kita selalu berhasil bangkit karena setia pada dasar negara dan saling menjaga kerukunan. Kini saatnya kembali meneguhkan komitmen itu agar Indonesia tetap berdiri sebagai rumah damai bagi semua,” tandasnya.

Belasungkawa untuk Affan Kurniawan

Dalam kesempatan itu, PKUB juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban dalam kericuhan demonstrasi di Jakarta.

Baca juga: Pernyataan Muhammadiyah: Seruan Dialog dan Kedamaian Usai Aksi Massa di Jakarta

“Kehilangan seorang anggota keluarga tentu meninggalkan luka yang tidak mudah terobati. Semoga Tuhan memberikan ketabahan dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kepada para korban lain yang masih menjalani perawatan di rumah sakit kami menyampaikan empati dan doa agar segera pulih kembali,” ucap Adib.

Ia menegaskan, tragedi ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.

“Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua agar menghindari segala bentuk kekerasan dalam menyampaikan aspirasi maupun dalam menjaga keamanan,” pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke