KOMPAS.com-Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) memproyeksikan pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi akan berdiri di atas lahan seluas 80 hektare.
Kawasan tersebut diperkirakan mampu menampung hingga 200.000 jamaah haji dan umrah asal Indonesia.
“Luasnya 80 hektare,” ujar CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, seusai menjadi pembicara dalam Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) 2025 di Jakarta, Rabu (8/10/2025), dilansir dari Antara.
Baca juga: Kampung Haji Indonesia Ditargetkan Beroperasi 2028, Bisa Tampung 200.000 Jamaah
Rosan menjelaskan, Danantara akan menanggung penuh pendanaan tahap awal pembangunan Kampung Haji Indonesia.
Proyek strategis ini bertujuan menyediakan fasilitas layak dan nyaman bagi jamaah haji serta umrah asal Indonesia selama berada di Arab Saudi.
Ke depan, pembangunan akan dilakukan secara kolaboratif, salah satunya dengan melibatkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Pendanaan tidak ada masalah, ada Danantara. Tetapi ke depan kita akan kolaborasi dengan BPKH karena banyak yang harus dibangun,” kata Rosan.
Baca juga: BP Haji Siapkan Kampung Haji Indonesia di Mekkah, Berjarak 2–3 Km dari Masjidil Haram
Rosan menuturkan bahwa lahan untuk Kampung Haji Indonesia telah ditentukan, dan saat ini sedang dalam proses administrasi dan pemenuhan perizinan.
“Saat ini kami fokus pada proses mendapatkan lahannya. Karena ini sesuatu yang baru, di mana pihak asing bisa memiliki properti di Arab Saudi, maka semuanya dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Menurut Rosan, perizinan kepemilikan lahan oleh pihak asing menjadi tantangan utama yang sedang diselesaikan agar proyek ini dapat segera dimulai.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menyatakan bahwa lembaganya siap mendampingi pembangunan Kampung Haji Indonesia sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) yang menjadi dasar kerja sama lintas sektor.
“Kampung Haji sudah memiliki Instruksi Presiden sebagai dasar kolaborasi lintas lembaga,” ujar Fadlul.
Proyek ini melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga, seperti Danantara sebagai leading sector, Kementerian Haji Arab Saudi sebagai pengguna utama, serta Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri yang berperan sesuai tupoksinya masing-masing.
Baca juga: Pembangunan Kampung Haji di Makkah, Danantara Pastikan Akomodasi Jemaah Indonesia Nyaman
Fadlul menjelaskan bahwa BPKH akan mulai berperan aktif setelah seluruh proses administratif dan teknis terkait lahan rampung.
“Untuk saat ini, urusan tanah masih menjadi ranah Danantara. Setelah proses pemilihan atau penyewaan tanah selesai, barulah kami bergerak,” katanya.
Ia menegaskan bahwa BPKH akan berkontribusi pada tahap pengembangan dan pengelolaan setelah dasar legalitas proyek selesai disahkan.
Pembangunan Kampung Haji Indonesia merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat layanan bagi jamaah haji dan umrah di Tanah Suci.
Melalui fasilitas terintegrasi, proyek ini diharapkan mendukung efisiensi akomodasi, pelayanan logistik, serta pemberdayaan ekonomi jamaah Indonesia di luar negeri.
Instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa proyek ini menjadi prioritas nasional di bidang keagamaan dan pelayanan publik internasional.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang