Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khutbah Jumat: Wasathiyyah di Era Digital: Menangkal Radikalisasi dan Ekstremisme”.

Kompas.com - 10/10/2025, 09:05 WIB
Khairina

Editor

Sumber MUI

KOMPAS.com-Wasathiyyah atau moderasi beragama penting untuk menangkal radikalisasi dan ekstremisme di era digital.

Wasathiyyah menjaga umat Islam dari dua kutub: berlebih-lebihan yang menjerumuskan pada ekstremisme, dan kelalaian yang melahirkan sikap abai terhadap agama dan kemanusiaan.

Demikian dilansir dari laman MUI, Jumat (10/10/2025), khutbah ini dibawakan oleh Ustaz Dr Canra KJ Lubis MA, Sekretaris Komisi Dakwah MUI

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Saya wasiatkan kepada diri saya dan jamaah sekalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:

﴿وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا﴾
“Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat pertengahan supaya kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” (Al-Baqarah: 143)

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Ayat ini menegaskan identitas kita sebagai umat wasath—umat yang moderat, seimbang, dan adil.
Wasathiyyah menjaga kita dari dua kutub: berlebih-lebihan yang menjerumuskan pada ekstremisme, dan kelalaian yang melahirkan sikap abai terhadap agama dan kemanusiaan.

Para ulama menafsirkan “ummatan wasathan” sebagai umat teladan yang memadukan kebenaran akidah, kelurusan ibadah, dan kematangan akhlak dalam relasi sosial.
Moderasi bukan berarti mengurangi ajaran, tetapi menempatkan setiap ajaran pada porsi yang benar: adil dalam menilai, proporsional dalam bertindak, dan bijak dalam berinteraksi.

Di era digital, ujian moderasi hadir dalam bentuk banjir informasi, propaganda kebencian, dan narasi biner “kami versus mereka” yang mudah memecah belah.

Radikalisasi kerap tumbuh dari ruang maya: potongan ayat dilepaskan dari konteks, emosi dipantik, dan prasangka dibiakkan.

Di sinilah wasathiyyah menjadi kompas moral dan metodologi beragama.

Baca juga: Khutbah Jumat Singkat: Perintah Berbuat Baik Terhadap Tetangga

Bagaimana mengamalkannya?

Pertama, taqwa dan ilmu: kokohkan akidah, rajin menuntut ilmu dari guru dan sumber tepercaya, lalu amalkan dengan ihsan.

Kedua, tabayyun dan literasi digital: periksa sumber, konteks, dan otoritas sebelum menyebarkan; jauhi sensasi, bias konfirmasi, dan provokasi.

Ketiga, adil dan berempati: berbeda bukan berarti bermusuhan; adil terhadap kawan maupun lawan adalah perintah Al-Qur’an.

Keempat, akhlak dakwah: sampaikan kebenaran dengan hikmah, nasihat yang baik, dan dialog yang santun; keras pada ide menyimpang, lembut pada manusia yang perlu dituntun.

Kelima, tata kelola komunitas: kuatkan majelis ilmu, pembinaan remaja, dan kolaborasi keluarga–masjid–sekolah agar generasi kita kebal dari narasi kebencian.

Ingatlah, ghuluw (berlebih-lebihan) dalam agama dicela, sebagaimana Rasulullah ﷺ mengingatkan: “Iyyâkum wal-ghuluw fî ad-dîn” — “Jauhilah sikap berlebih-lebihan dalam beragama,” karena itulah yang membinasakan umat-umat terdahulu.

Maka tegakkan keseimbangan: antara nash dan maqashid, antara hak Allah dan hak manusia, antara ibadah mahdhah dan kemaslahatan sosial.

Baca juga: Teks Khutbah Jumat Singkat: Hati-hati Terhadap Istidraj

Jamaah yang dirahmati Allah,
Marilah kita jadikan masjid sebagai pusat pencerahan dan persaudaraan.
Mari isi gawai dan grup kita dengan ilmu yang sahih, zikir yang menenangkan, dan karya yang menyatukan.
Tolak ajakan kebencian, laporkan konten yang merusak, dan doakan mereka yang tersesat agar kembali pada jalan hidayah.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى.
اُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

Ma’asyiral muslimin,
Wasathiyyah adalah amanah agar kita menjadi saksi kebaikan bagi manusia.
Mulailah dari diri: luruskan niat, perbaiki shalat, jaga lisan di dunia nyata dan maya, serta rawat persaudaraan.
Didik keluarga dengan adab, literasi agama, dan literasi digital, supaya rumah kita menjadi benteng dari radikalisasi.

Marilah kita berdoa:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ اهْدِ قُلُوْبَنَا لِلْحَقِّ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُقْسِطِيْنَ الْمُعْتَدِلِيْنَ، وَاصْرِفْ عَنَّا الْغُلُوَّ وَالتَّطَرُّفَ وَالْبُغْضَاءَ وَالشَّحْنَاءَ.
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ بِلَادَنَا وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ، وَوَفِّقْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا لِمَا فِيْهِ صَلَاحُ الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا.
اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا، وَارْحَمْ مَوْتَانَا، وَاقْضِ الدَّيْنَ عَنِ الْمَدِيْنِيْنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَوْلَادِنَا وَأَعْمَالِنَا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللّٰهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Tata cara penutup:
– Khatib duduk sejenak di antara dua khutbah.
– Muazin iqamah setelah doa penutup khutbah.

Semoga Allah meneguhkan kita sebagai “ummatan wasathan”, saksi kebaikan bagi semesta. Aamiin.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke