KOMPAS.com-Berdoa merupakan cara seorang hamba menyampaikan harapan, cita-cita, dan keluh kesah kepada Allah SWT.
Melalui doa, manusia menunjukkan kerendahan hati dan ketergantungannya kepada Sang Pencipta.
Allah sendiri memerintahkan umat-Nya untuk berdoa, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ ٦٠
wa qâla rabbukumud‘ûnî astajib lakum, innalladzîna yastakbirûna ‘an ‘ibâdatî sayadkhulûna jahannama dâkhirîn
Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Baca juga: Doa Pereda Hujan Deras dan Doa Agar Hujan Turun dalam Islam, Lengkap dengan Artinya
Namun dalam kenyataannya, ada kalanya doa yang dipanjatkan belum juga dikabulkan.
Mengenai hal ini, ulama besar Ibnul Jauzi dalam kitab Shaidul Khatir menjelaskan enam hikmah di balik tertundanya doa yang belum dijawab oleh Allah SWT, seperti dilansir laman Kemenag:
Tidak dikabulkannya doa secara langsung menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah memiliki kehendak penuh untuk memberi atau menahan sesuatu sesuai hikmah dan kasih sayang-Nya.
Setiap doa yang terkabul terjadi semata-mata karena rahmat dan kebijaksanaan Allah terhadap hamba-Nya.
Ibnul Jauzi mengibaratkan doa yang belum dikabulkan seperti obat pahit dari seorang dokter. Rasa pahit itu menyakitkan pada awalnya, tetapi akhirnya membawa kesembuhan.
Begitu pula doa yang belum terkabul, bisa jadi menjadi jalan Allah untuk menyembuhkan penyakit hati, membersihkan jiwa, dan mempersiapkan seseorang menerima kebaikan yang lebih besar.
Setiap doa memiliki waktu terbaik untuk dikabulkan. Seorang muslim perlu berprasangka baik (husnudzan) kepada Allah, karena penundaan bisa jadi merupakan bentuk kasih sayang-Nya.
Contohnya, seseorang yang memohon rezeki berlimpah mungkin baru mendapatkannya setelah hatinya siap untuk mengelola harta secara bijak. Penundaan ini ibarat orang tua yang baru memberikan pisau kepada anak ketika ia sudah cukup dewasa untuk menggunakannya dengan aman.
Baca juga: Doa Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025: Memohon Bimbingan bagi Generasi Muda Indonesia
Doa yang belum dikabulkan juga dapat menjadi ajang introspeksi. Mungkin ada hal-hal dalam diri yang menjadi penghalang doa, seperti makanan haram, dosa yang belum ditaubati, atau hati yang lalai ketika berdoa.
Saat menghadapi situasi seperti ini, umat Islam dianjurkan untuk segera bertobat, memperbaiki niat, dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Tertundanya doa bukan berarti Allah tidak mendengar, melainkan bisa jadi itu bentuk karunia. Allah lebih mengetahui apa yang baik bagi hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 216:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَࣖ ٢١٦
kutiba ‘alaikumul-qitâlu wa huwa kur-hul lakum, wa ‘asâ an takrahû syai'aw wa huwa khairul lakum, wa ‘asâ an tuḫibbû syai'aw wa huwa syarrul lakum, wallâhu ya‘lamu wa antum lâ ta‘lamûn
Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
Penundaan atau penolakan doa dapat menjadi perlindungan dari sesuatu yang justru berpotensi membawa mudarat.
Baca juga: Doa Pagi agar Hati Tenang dan Hari Diberkahi, Lengkap dengan 5 Bacaan Dzikir Pendek
Ketika doa tidak segera dikabulkan, Allah sesungguhnya sedang mengundang hamba-Nya untuk terus berdoa dan mendekat kepada-Nya.
Ibnul Jauzi menggambarkan hal ini seperti seseorang dengan suara merdu yang disukai pendengarnya. Semakin ia bernyanyi, semakin besar perhatian yang ia dapatkan. Begitu pula Allah senang ketika hamba-Nya terus berdoa dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang