Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lengkap Nabi Idris AS

Kompas.com - 29/10/2025, 09:41 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Nabi Idris AS adalah Nabi dan Rasul kedua dalam sejarah manusia, khususnya umat Islam. Nabi Idris merupakan keturunan keenam Nabi Adam AS melalui jalur Syits. Nabi Idris diangkat menjadi Nabi dan Rasul untuk berdakwah kepada kaumnya. 

Dalam Al Quran, terdapat ayat tentang Nabi Idris AS, yaitu surat Maryam ayat 56.

وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا

Artinya: "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi."

Baca juga: Kisah Lengkap Nabi Adam AS dari Awal Penciptaan Hingga Wafatnya

Berikut kisah Nabi Idris yang dinukil dari berbagai sumber, salah satunya Kitab Qashashul Anbiya' karya Ibnu Katsir.

Riwayat Nabi Idris AS

Nabi Idris dilahirkan di kota Manfis, Manaf, atau Memphis, Mesir. Namun dalam riwayat lain ada yang mengatakan Nabi Idris dilahirkan di Babilonia kemudian hijrah ke Mesir.

Nama asli nabi Idris adalah Akhnukh, Khanukh, atau Henokh. Ia dinamakan Idris yang artinya rajin belajar dan cerdas karena sering membaca kitab dan shuhuf Nabi Adam serta Nabi Syits.

Nabi Idris AS adalah keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin Mahlail bin Qinan bin Anusy bin Syits bin Adam AS. Ibunya bernama Asyuts. Nabi Idris AS menjadi keturunan pertama yang diutus menjadi nabi dan Rasul setelah Adam.

Nabi Idris adalah orang pertama yang menulis dengan pena, menjahit pakaian, mengenakan pakaian berjahit, serta orang pertama yang mempelajari ilmu perbintangan dalam ilmu hutang.

Nabi Idris adalah satu dari empat Nabi yang berasal dari bangsa Suryani. Nabi lainnya yang berbangsa Suryani adalah Nabi Adam, Nabi Syits, dan Nabi Nuh.

Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim AS Mencari Tuhan

Dakwah Nabi Idris AS

Nabi Idris berdakwah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.

Nabi Idris diutus Allah SWT pada masanya kepada seluruh penduduk bumi. Allah menghimpun semua ilmu dari para pendahulunya. Allah juga menurunkan 30 sukhuf untuk diajarkan kepada manusia.

Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu, kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, seperti pengenalan tulisan, matematika, astronomi, dan lain sebagainya.

Pada zaman Nabi Idris AS, manusia berbicara dengan 72 bahasa. Manusia telah mampu membangun kota-kota mewah. Saat itu dibangun sebanyak 188 kota di dunia.

Pada zaman Nabi Idris, bumi dibagi menjadi empat bagian dan setiap bagian tersebut memiliki raja sendiri. Nama-nama raja tersebut adalah Elaus, Zous, Asghalebioos, dan Zous Amon.

Nabi Idris melarang orang-orang berbuat kerusakan yang menentang syariat Nabi Adam dan Nabi Syits, tetapi hanya sedikit yang menaatinya. Sebagian besar menentang dakwahnya.

Nabi Idris AS kemudian berniat untuk berpindah ke tempat yang lebih banyak penduduknya dan mau menerima ajakannya yaitu daerah Mesir.

Nabi Idris sangat hati-hati dalam berbicara, pendiam, berwibawa, dan memiliki berbagai petuah serta untaian kata-kata indah dalam nasihatnya.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Diracun Wanita Yahudi

Wafatnya Nabi Idris AS

Menjelang wafat, Nabi Idris berwasiat kepada keturunannya agar mereka mengikhlaskan diri beribadah kepada Allah semata. Nabi Idris AS juga berpesan agar mereka selalu berpegang pada kejujuran dan keyakinan di setiap urusan hidup mereka.

Nabi Idris hidup selama rentang waktu yang lama. Ada beberapa riwayat mengenai berapa lama Nabi Idris AS hidup di dunia, ada yang mengatakan 300-an tahun, ada juga yang mengatakan 600-an tahun.

Nabi Idris tidak wafat di bumi, melainkan diangkat ke langit sebagaimana dimaksudkan dalam Al Quran surat Maryam ayat 57.

وَرَفَعْنَٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا

Artinya: "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi."

Dalam riwayat, ada yang menyampaikan bahwa Nabi Idris tidak diwafatkan, melainkan diangkat secara langsung ke surga. Sementara pendapat lain menyatakan Allah SWT mengangkat Nabi Idris ke langit dan melepaskan ruhnya.

Menurut Ka'ab, malaikat pencabut nyawa mendatangi Nabi Idris. Nabi Idris pun mengajaknya bicara sampai malaikat menunda pencabutan nyawanya.

Lantas malaikat itu membawanya ke langit dengan kedua sayapnya. Sesampainya di langit ke empat, malaikat itu berkata, "Aku sebenarnya diutus mencabut nyawamu di langit ke empat.

Mendapat perintah demikian itu, aku pun bertanya, 'Bagaimana caranya, sedangkan dia ada di bumi?!'"

Ketika Idris menoleh, malaikat maut menatapnya kemudian mencabut nyawanya di tempat tersebut.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Ditampar Orang Badui

Nasihat dan Ajaran Nabi Idris AS

1. Kepada Nabi Idris dinisbatkan beberapa hikmah (kata-kata bijak) berikut ini:

2. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang dikatakan tidak bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.

3. Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan.

4. Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya.

5. Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan shalatmu.

6. Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.

7. Taatlah kepada rajamu dan tunduklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.

8. Janganlah iri hati kepada orang-orang yang nasibnya baik, karena kesenangan yang mereka peroleh sebenarnya sangat sedikit.

9. Barangsiapa tidak merasa cukup, maka tidak ada sesuatu pun yang membuatnya puas.

10. Jika kita berpindah karena Allah, kita akan diberi rezeki yang serupa dengan tempat itu.

Demikianlah kisah Nabi Idris AS. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kafarat dalam Islam: Dalil, Jenis Pelanggaran, dan Cara Membayarnya
Kafarat dalam Islam: Dalil, Jenis Pelanggaran, dan Cara Membayarnya
Doa dan Niat
Mengenal Sifat Kikir: Penyakit Hati yang Membinasakan
Mengenal Sifat Kikir: Penyakit Hati yang Membinasakan
Doa dan Niat
Menag Resmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
Menag Resmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
Aktual
MUI Kembali Gelorakan Gerakan Boikot Produk Israel dalam Munas XI
MUI Kembali Gelorakan Gerakan Boikot Produk Israel dalam Munas XI
Aktual
MUI Siapkan Piagam Pedoman untuk 50 Tahun Mendatang dalam Munas XI
MUI Siapkan Piagam Pedoman untuk 50 Tahun Mendatang dalam Munas XI
Aktual
Doa Perlindungan dari Siksa Kubur yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Doa Perlindungan dari Siksa Kubur yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Doa dan Niat
Panduan Sholat Dhuha untuk Pemula: Waktu, Keutamaan, Niat, dan Doa Lengkap
Panduan Sholat Dhuha untuk Pemula: Waktu, Keutamaan, Niat, dan Doa Lengkap
Doa dan Niat
Kuota Haji 2026 Berubah, Menhaj Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Sistem Waiting List
Kuota Haji 2026 Berubah, Menhaj Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Sistem Waiting List
Aktual
Surat At Tin: Bacaan, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Surat At Tin: Bacaan, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Doa dan Niat
Kompas Gramedia Sambut Kunjungan MUI Jelang Munas XI, Bahas Tantangan Disrupsi Digital
Kompas Gramedia Sambut Kunjungan MUI Jelang Munas XI, Bahas Tantangan Disrupsi Digital
Aktual
Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam
Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam
Doa dan Niat
Arab Saudi Tambah Embarkasi Makkah Route, Makassar Masuk Daftar Layanan Baru
Arab Saudi Tambah Embarkasi Makkah Route, Makassar Masuk Daftar Layanan Baru
Aktual
Keutamaan Mengamalkan Doa Nabi Yunus Secara Terus-Menerus
Keutamaan Mengamalkan Doa Nabi Yunus Secara Terus-Menerus
Doa dan Niat
Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan
Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan
Doa dan Niat
Persiapan Haji 2026: Kemenhaj Pastikan Asrama Haji Siap Melayani Jamaah
Persiapan Haji 2026: Kemenhaj Pastikan Asrama Haji Siap Melayani Jamaah
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com