Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Pereda Hujan Deras dan Doa Agar Hujan Turun dalam Islam, Lengkap dengan Artinya

Kompas.com - 28/10/2025, 17:50 WIB
Khairina

Editor

Sumber Kemenag, Baznas

KOMPAS.com-Musim hujan mulai melanda berbagai daerah di Indonesia.

Intensitas air yang turun semakin tinggi, dan kondisi ini terkadang menimbulkan kekhawatiran jika terjadi bencana seperti banjir akibat debit air yang meluap.

Bagi umat Islam, hujan bukan sekadar fenomena alam, melainkan tanda kasih sayang dan rahmat dari Allah SWT.

Alquran menggambarkan kekuasaan Allah dalam mengatur turunnya hujan, sebagaimana tertulis dalam Surah Al-Mu’minun ayat 18.

وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍ فَاَسْكَنّٰهُ فِى الْاَرْضِۖ وَاِنَّا عَلٰى ذَهَابٍ ۢ بِهٖ لَقٰدِرُوْنَۚ ۝١٨
wa anzalnâ minas-samâ'i mâ'am biqadarin fa askannâhu fil-ardli wa innâ ‘alâ dzahâbim bihî laqâdirûn

Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran. Lalu, Kami jadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya Kami Mahakuasa melenyapkannya.

Baca juga: Doa Ketika Turun Hujan: Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menurunkan hujan sesuai kadar kebutuhan makhluk hidup.

Air hujan tidak turun terlalu banyak hingga menimbulkan kerusakan, dan tidak pula terlalu sedikit hingga menyebabkan kekeringan.

Air yang turun itu kemudian disimpan di bumi agar manusia, hewan, dan tumbuhan dapat memanfaatkannya.

Hujan Sebagai Rahmat dan Waktu Mustajab untuk Berdoa

Dalam Islam, hujan disebut sebagai salah satu bentuk rahmat Allah yang memberi kehidupan bagi bumi.

Sebab itulah, umat Islam dianjurkan untuk berdoa ketika hujan turun, karena waktu tersebut termasuk waktu mustajab, yaitu waktu di mana doa mudah dikabulkan.

Rasulullah SAW pun mengajarkan beberapa doa yang dapat dibaca sesuai kondisi hujan.

Baca juga: Doa Ketika Hujan Disertai Petir hingga Reda, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Artinya

Berikut doa-doa yang dianjurkan, dilansir dari berbagai sumber:

1. Doa Ketika Turun Hujan

اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
Allahumma shoyyiban nafi‘an.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat.”

Doa ini berisi permohonan agar hujan yang turun membawa kebaikan dan manfaat, bukan bencana atau kesulitan bagi manusia.

2. Doa Saat Hujan Deras dan Dikhawatirkan Terjadi Banjir

Ketika hujan turun dengan sangat deras hingga menimbulkan kekhawatiran akan datangnya banjir, Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus.

Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib (Kairo: Darud Diyan lit Turats, 1987 M/1408 H, halaman 176).

Diriwayatkan bahwa Rasulullah membacanya saat khutbah Jumat berlangsung, setelah seorang sahabat melapor bahwa hujan deras selama enam hari berturut-turut telah merusak jalan dan harta benda masyarakat.

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

Doa ini menunjukkan bahwa Rasulullah tidak menolak hujan, tetapi memohon agar hujan diarahkan ke tempat yang memberi manfaat dan tidak menimbulkan bencana.

Baca juga: 5 Doa Meminta Hujan Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya

3. Doa Saat Hujan Disertai Petir

اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Allahumma la taqtulna bighadabika, wa la tuhlikna bi‘adzabika, wa ‘afina qabla dzalik.

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau binasakan kami karena murka-Mu, jangan hancurkan kami dengan azab-Mu, dan ampunilah kami sebelum itu.”
(HR At-Tirmidzi)

Doa ini dibaca sebagai bentuk permohonan perlindungan dari murka Allah ketika hujan turun disertai petir atau badai.

4. Doa Saat Hujan Reda

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللّٰهِ وَرَحْمَتِهِ
Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatihi.

Artinya: “Telah diturunkan kepada kami hujan berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya.”
(HR Bukhari)

Doa ini dibaca sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT setelah turunnya hujan yang membawa rahmat dan manfaat bagi kehidupan.

5. Doa Lain yang Diajarkan Rasulullah Saat Turun Hujan

Selain doa-doa di atas, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa sebagaimana disebutkan dalam kitab Maslakul Akhyar.

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi‘â.

Artinya: “Wahai Tuhanku, jadikanlah hujan ini membawa kebaikan pada akhirnya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.”

Doa ini menegaskan bahwa setiap hujan yang turun seharusnya disambut dengan rasa syukur dan harapan agar mendatangkan keberkahan.

Baca juga: Doa Meminta Hujan Reda: Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya

Makna Hujan dalam Islam

Dalam pandangan Islam, hujan merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang mengatur kehidupan di bumi dengan penuh keseimbangan.

Tanpa hujan, bumi akan gersang, tanaman tidak tumbuh, dan sumber air mengering.

Karena itu, umat Islam diingatkan untuk tidak mencela hujan, melainkan memanfaatkan waktu turunnya untuk berdoa dan bersyukur atas nikmat Allah SWT.

Hujan adalah rahmat yang menumbuhkan kehidupan, dan doa saat hujan adalah bentuk penghambaan yang mengingatkan manusia akan kebesaran Sang Pencipta.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menag Imbau Umat Beragama Saling Hormati Rumah Ibadah untuk Jaga Kerukunan
Menag Imbau Umat Beragama Saling Hormati Rumah Ibadah untuk Jaga Kerukunan
Aktual
Kafarat dalam Islam: Dalil, Jenis Pelanggaran, dan Cara Membayarnya
Kafarat dalam Islam: Dalil, Jenis Pelanggaran, dan Cara Membayarnya
Doa dan Niat
Mengenal Sifat Kikir: Penyakit Hati yang Membinasakan
Mengenal Sifat Kikir: Penyakit Hati yang Membinasakan
Doa dan Niat
Menag Resmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
Menag Resmikan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
Aktual
MUI Kembali Gelorakan Gerakan Boikot Produk Israel dalam Munas XI
MUI Kembali Gelorakan Gerakan Boikot Produk Israel dalam Munas XI
Aktual
MUI Siapkan Piagam Pedoman untuk 50 Tahun Mendatang dalam Munas XI
MUI Siapkan Piagam Pedoman untuk 50 Tahun Mendatang dalam Munas XI
Aktual
Doa Perlindungan dari Siksa Kubur yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Doa Perlindungan dari Siksa Kubur yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Doa dan Niat
Panduan Sholat Dhuha untuk Pemula: Waktu, Keutamaan, Niat, dan Doa Lengkap
Panduan Sholat Dhuha untuk Pemula: Waktu, Keutamaan, Niat, dan Doa Lengkap
Doa dan Niat
Kuota Haji 2026 Berubah, Menhaj Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Sistem Waiting List
Kuota Haji 2026 Berubah, Menhaj Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Sistem Waiting List
Aktual
Surat At Tin: Bacaan, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Surat At Tin: Bacaan, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Doa dan Niat
Kompas Gramedia Sambut Kunjungan MUI Jelang Munas XI, Bahas Tantangan Disrupsi Digital
Kompas Gramedia Sambut Kunjungan MUI Jelang Munas XI, Bahas Tantangan Disrupsi Digital
Aktual
Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam
Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam
Doa dan Niat
Arab Saudi Tambah Embarkasi Makkah Route, Makassar Masuk Daftar Layanan Baru
Arab Saudi Tambah Embarkasi Makkah Route, Makassar Masuk Daftar Layanan Baru
Aktual
Keutamaan Mengamalkan Doa Nabi Yunus Secara Terus-Menerus
Keutamaan Mengamalkan Doa Nabi Yunus Secara Terus-Menerus
Doa dan Niat
Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan
Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com