KOMPAS.com-Musim hujan mulai melanda berbagai daerah di Indonesia.
Intensitas air yang turun semakin tinggi, dan kondisi ini terkadang menimbulkan kekhawatiran jika terjadi bencana seperti banjir akibat debit air yang meluap.
Bagi umat Islam, hujan bukan sekadar fenomena alam, melainkan tanda kasih sayang dan rahmat dari Allah SWT.
Alquran menggambarkan kekuasaan Allah dalam mengatur turunnya hujan, sebagaimana tertulis dalam Surah Al-Mu’minun ayat 18.
وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍ فَاَسْكَنّٰهُ فِى الْاَرْضِۖ وَاِنَّا عَلٰى ذَهَابٍ ۢ بِهٖ لَقٰدِرُوْنَۚ ١٨
wa anzalnâ minas-samâ'i mâ'am biqadarin fa askannâhu fil-ardli wa innâ ‘alâ dzahâbim bihî laqâdirûn
Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran. Lalu, Kami jadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya Kami Mahakuasa melenyapkannya.
Baca juga: Doa Ketika Turun Hujan: Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menurunkan hujan sesuai kadar kebutuhan makhluk hidup.
Air hujan tidak turun terlalu banyak hingga menimbulkan kerusakan, dan tidak pula terlalu sedikit hingga menyebabkan kekeringan.
Air yang turun itu kemudian disimpan di bumi agar manusia, hewan, dan tumbuhan dapat memanfaatkannya.
Dalam Islam, hujan disebut sebagai salah satu bentuk rahmat Allah yang memberi kehidupan bagi bumi.
Sebab itulah, umat Islam dianjurkan untuk berdoa ketika hujan turun, karena waktu tersebut termasuk waktu mustajab, yaitu waktu di mana doa mudah dikabulkan.
Rasulullah SAW pun mengajarkan beberapa doa yang dapat dibaca sesuai kondisi hujan.
Baca juga: Doa Ketika Hujan Disertai Petir hingga Reda, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Artinya
Berikut doa-doa yang dianjurkan, dilansir dari berbagai sumber:
اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
Allahumma shoyyiban nafi‘an.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat.”
Doa ini berisi permohonan agar hujan yang turun membawa kebaikan dan manfaat, bukan bencana atau kesulitan bagi manusia.
Ketika hujan turun dengan sangat deras hingga menimbulkan kekhawatiran akan datangnya banjir, Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus.
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib (Kairo: Darud Diyan lit Turats, 1987 M/1408 H, halaman 176).
Diriwayatkan bahwa Rasulullah membacanya saat khutbah Jumat berlangsung, setelah seorang sahabat melapor bahwa hujan deras selama enam hari berturut-turut telah merusak jalan dan harta benda masyarakat.
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
Doa ini menunjukkan bahwa Rasulullah tidak menolak hujan, tetapi memohon agar hujan diarahkan ke tempat yang memberi manfaat dan tidak menimbulkan bencana.
Baca juga: 5 Doa Meminta Hujan Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya
اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Allahumma la taqtulna bighadabika, wa la tuhlikna bi‘adzabika, wa ‘afina qabla dzalik.
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau binasakan kami karena murka-Mu, jangan hancurkan kami dengan azab-Mu, dan ampunilah kami sebelum itu.”
(HR At-Tirmidzi)
Doa ini dibaca sebagai bentuk permohonan perlindungan dari murka Allah ketika hujan turun disertai petir atau badai.
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللّٰهِ وَرَحْمَتِهِ
Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatihi.
Artinya: “Telah diturunkan kepada kami hujan berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya.”
(HR Bukhari)
Doa ini dibaca sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT setelah turunnya hujan yang membawa rahmat dan manfaat bagi kehidupan.
Selain doa-doa di atas, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa sebagaimana disebutkan dalam kitab Maslakul Akhyar.
اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi‘â.
Artinya: “Wahai Tuhanku, jadikanlah hujan ini membawa kebaikan pada akhirnya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.”
Doa ini menegaskan bahwa setiap hujan yang turun seharusnya disambut dengan rasa syukur dan harapan agar mendatangkan keberkahan.
Baca juga: Doa Meminta Hujan Reda: Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya
Dalam pandangan Islam, hujan merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang mengatur kehidupan di bumi dengan penuh keseimbangan.
Tanpa hujan, bumi akan gersang, tanaman tidak tumbuh, dan sumber air mengering.
Karena itu, umat Islam diingatkan untuk tidak mencela hujan, melainkan memanfaatkan waktu turunnya untuk berdoa dan bersyukur atas nikmat Allah SWT.
Hujan adalah rahmat yang menumbuhkan kehidupan, dan doa saat hujan adalah bentuk penghambaan yang mengingatkan manusia akan kebesaran Sang Pencipta.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang