Penulis
KOMPAS.com - Hadits lemah dan palsu adalah hadits-hadits yang mempunyai cacat. Hadits dapat menjadi cacat karena sanadnya yang terputus atau ada perawi hadits yang tidak memenuhi syarat meriwayatkan hadits shahih.
Hadits juga dapat dianggap lemah dan palsu karena isinya yang bertentangan dengan Al Quran dan hadits-hadits shahih. Hadits lemah dan palsu terkadang boleh diamalkan untuk memotivasi dalam ibadah.
Untuk memahami hadits lemah dan palsu seputar bulan Rajab, berikut kumpulan hadits lemah dan palsu sebagaimana tercantum dalam kitab Tabyinul ‘Ajab karya Ibnu Hajar Al Asqalani.
Baca juga: Kumpulan Hadits Keutamaan Melaksanakan Shalat Jenazah
إِنَّ رَجَب شَهْرُ اللهِ، وَشَعْبَانَ شَهْرِيْ، وَرَمَضَانَ شَهْرَ أُمَّتِي.
Artinya: "Sesungguhnya Rajab itu bulannya Allah, dan Sya’ban itu bulanku, dan Ramadhan itu bulan ummatku." (H.R. Ibnu Jauzi).
Hadits ini tergolong hadits maudhu' atau hadits palsu.
رأيتُ لَيـْلَة َالمِعْرَاجِ نَهْرّا مَاءُهُ أَحْلَى مِنْ العَسَلِ، وَأَبرَدَ مِنْ الثلجِ، وأَطْيَبَ مِنْ المِسْكِ. فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا يَاجِبْرِيلَ ؟
قَالَ: لِمَنْ صَلىَّ عَلَيْكَ فيِ رَجَبَ.
Artinya: "Saya melihat pada malam mi’raj sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih dingin dari salju, lebih harum daripada misk. Aku pun bertanya kepada Jibril: Untuk sipakah ini? Jibril menjawab: Buat mereka yang bershalawat kepadamu pada bulan Rajab."
Hadits ini terdapat dalam kitab Duratun Nashihin. Tidak ditemukan perawi hadits ini. Hadits ini termasuk hadits maudhu' atau hadits palsu.
Baca juga: Penjelasan Mengenai Enam Proses Penciptaan Bumi Berdasarkan Hadits
َمنْ أَحْيَا أول لَيلْةٍَ مِنْ رَجَب لم يمتْ قَلبْهُ إذا ماتتْ القلوب، وَصَبَّ اللهُ الخيرَ مِنْ فوق رَأسِهِ صَـبًا، وخَرَجَ مِنْ ذُنوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتهُ أمُّهُ، وَيشفَعَ لِسَبعِينَ ألفًا مِنْ أهلِ الخَطَايَا قَدْ اسْتَوْجَبُوا النارَ.
Artinya: "Barangsiapa yang menghidupkan (dengan ibadah) malam pertama di bulan Rajab, maka hatinya tidak akan mati ketika hati-hati mati. Allah akan taburkan kebaikan dari atas kepalanya, dan dia akan keluar dari dosa-dosanya bagaikan baru dilahirkan dari rahim ibunya, dan dia akan diberikan hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh ribu orang-orang yang berdosa yang sudah harus masuk neraka."
Hadits ini tidak diketahui perawinya dan tergolong hadits maudhu' atau palsu.
مَنْ صَلَّى بَعْدَ المَغْرِبِ فيِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَب عِشْرِيْنَ رَكْعَةً يَقْرَأُ فيِ كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الكِتَابِ وَالإِخْلاَصَ وَسَلَّمَ عَشْرَ تَسْلِيْمَاتٍ حَفِظَهُ اللهُ تَعَالى وَأَهْلَ بَيْتِهِ وَعِيَالَهُ فيِ بَلاَءِ الدُنيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ.
Artinya: "Barangsiapa yang shalat setelah maghrib di malam bulan Rajab, dua puluh rakaat, membaca setiap rakaatnya surat al-Fatihah dan al-Ikhlas, dengan sepuluh kali salam, maka Allah akan menjaganya dan menjaga orang rumah dan keluarganya dari bala’ dunia dan azab akhirat." (H.R. Al Jauzaqani).
Hadits ini termasuk hadits maudhu' atau palsu.
Baca juga: Penjelasan Hadits Tentang Ibumu, Ibumu, Ibumu, Baru Ayahmu
صَوْمُ أَوَّل يَوْمٍ مِنْ رَجَب كَفَّارَة ثَلاَثَ سِنِيْنَ، وَالثاني كَفَّارَة سَنَتَيْنِ، وَالثالث كَفَّارَة سَنَةُ ثمَّ كُل يَوْمٍ كَفارَة شَهْرٍ
Artinya: "Puasa hari pertama dari bulan Rajab menghapuskan dosa tiga tahun, puasa pada hari keduanya menghapuskan dosa dua tahun, dan puasa pada hari ketiga menghapuskan dosa satu tahun, kemudian setiap hari-hari selanjutnya akan menghapuskan dosa sebulan."
Hadits ini termasuk hadits maudhu' atau palsu.
إِنَّ فيِ الجَنّةِ نَهْرًا يُقَالُ لَهُ رَجَب أَشَدّ بَيَاضًا مِنْ اللبنِ وَأَحْلَى مِنْ العَسَلِ، مَنْ صَامَ يَومًا مِنْ رَجَب سَقَاهُ اللهُِ منْ ذلِكَ النَهَارِ
Artinya: "Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, dinamakan sungai Rajab. Airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis dari pada madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab, Allah akan memberikannya minum dari sungai itu." (H.R. Ibnu Hibban).
Hadits ini termasuk hadits dhaif jiddan atau sangat lemah bahkan ada sebagian Ulama yang menganggapnya sebagai hadits palsu.
Baca juga: Kumpulan Hadits tentang Sedekah Lengkap dengan Terjemahannya
كُلُّ النَّاسِ جِيَاعٌ يَوْمَ القِيَامَةِ إلاَّ الأَنبـِيَاءَ وَأَهْلِيْهِمْ وَصَائِم رَجَب وَشَعْبَانَ وَرَمَضَانَ، فَإِنَّهُمْ شبَاعٌ لاَجُوْعَ لَهُمْ وَلاَ عَطَشَ
Artinya: "Semua orang akan kelaparan pada hari kiamat kecuali para nabi-nabi dan keluarga-keluarga mereka, serta mereka yang berpuasa Rajab, Sya’ban dan Ramadhan."
Hadits ini belum diketahui perawinya dan dimasukkan ke dalam golongan hadits maudhu' atau palsu.
Hadits lemah atau palsu tidak dapat dijadikan hujjah untuk melakukan suatu amal. Meskipun sebagian ulama memperbolehkan menggunakan hadits lemah untuk memotivasi dalam beribadah.
Untuk hadits palsu, maka tidak boleh menisbatkannya kepada Nabi Muhammad SAW karena hal tersebut termasuk berdusta atas nama Nabi Muhammad SAW. Dusta atas nama Nabi Muhammad SAW sangat dilarang dan diancam neraka.
Baca juga: Doa dan Cara Mengobati Anggota Tubuh yang Sakit Berdasar Hadits Nabi Muhammad SAW
إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Artinya: “Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim berhati-hati dalam menyampaikan hadits. Ia harus tahu derajat hadits tersebut sehingga tidak menyesatkan umat dan berdusta atas nama Nabi Muhammad SAW.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang