Editor
KOMPAS.com — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memfokuskan program pemulihan pascabencana dengan kegiatan bersih-bersih masjid di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjelang bulan suci Ramadhan 1447 Hijriyah/2026.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan rumah ibadah tetap layak digunakan oleh masyarakat terdampak bencana.
Ketua Baznas RI KH Noor Achmad mengatakan kegiatan tersebut akan dilaksanakan bersama Kementerian Agama dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Menurut dia, perhatian terhadap rumah ibadah menjadi penting, terutama di wilayah yang masih berada dalam kondisi darurat dan pemulihan pascabencana.
Baca juga: Muhammadiyah Galang Gerakan Nasional Bantu Penyintas Bencana Aceh, Sumbar, dan Sumut
“Besok, Kamis 18 Desember, kami bersama Kementerian Agama ke daerah untuk memastikan pelaksanaan bersih-bersih masjid. Ini bagian dari ikhtiar agar masyarakat bisa menyambut Ramadhan dengan lebih nyaman,” ujar Noor Achmad dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Berdasarkan data sementara Pusat Pengendalian Operasi BNPB, tercatat lebih dari 160 masjid dan mushalla di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada 25 November lalu.
Kondisi tersebut membuat sejumlah rumah ibadah membutuhkan penanganan segera agar dapat kembali difungsikan.
Selain masjid permanen, Baznas juga menerima aspirasi dari masyarakat di lokasi pengungsian yang membutuhkan fasilitas ibadah tambahan, khususnya tenda untuk shalat berjamaah.
Noor Achmad menyebut tenda yang selama ini disediakan Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian Sosial, dan BNPB telah membantu, namun kapasitasnya masih terbatas.
“Oleh karena itu, kami tengah mengkaji penyediaan tenda ibadah yang lebih memadai agar penyintas tetap bisa melaksanakan shalat berjamaah selama Ramadhan,” katanya.
Menurut Noor, pemenuhan kebutuhan spiritual masyarakat terdampak bencana merupakan bagian penting dari layanan kemanusiaan, seiring dengan pemenuhan kebutuhan pangan, kesehatan, dan hunian sementara.
Baznas berkomitmen memastikan masyarakat tetap dapat menjalankan ibadah puasa dan kegiatan keagamaan lainnya dengan layak.
Dalam kesempatan yang sama, Baznas juga mengumumkan penyiapan 100 unit rumah modular bagi masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara.
Program ini menjadi bagian dari upaya pemulihan pascabencana agar korban dapat segera memiliki hunian yang aman dan layak.
“Rumah modular ini kami siapkan sebagai solusi hunian sementara menuju pemulihan yang lebih permanen, khususnya bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana,” ujar Noor Achmad.
Pembangunan rumah modular tahap awal akan difokuskan di wilayah terdampak paling parah, dengan komunikasi intensif dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Kota Sibolga.
Pemerintah daerah disebut telah menyiapkan lahan, sementara Baznas tengah membahas penyediaan jaringan listrik, air, dan fasilitas pendukung lainnya.
Baznas memastikan setiap unit rumah modular dibangun sesuai standar keamanan, dapat dirakit dengan cepat, serta dilengkapi fasilitas dasar seperti kamar tidur, ruang keluarga, dan sanitasi sehingga bisa langsung dihuni.
Baca juga: Ulama Aceh Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional
Selain hunian, Baznas juga menjalankan berbagai program pemulihan sosial ekonomi, mulai dari layanan kesehatan, dapur umum, hingga distribusi bantuan logistik.
Hingga pertengahan Desember 2025, total bantuan kemanusiaan yang telah disalurkan di wilayah Sumatera mencapai Rp 23,3 miliar dan menjangkau puluhan ribu penerima manfaat.
“Seluruh program pemulihan dikelola secara transparan dan akuntabel serta berfokus pada kebutuhan riil masyarakat di lapangan. Melalui dukungan zakat, infak, dan sedekah masyarakat, kami berharap proses pemulihan korban bencana dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan,” tutup Noor Achmad.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang