KOMPAS.com-Kementerian Agama (Kemenag) untuk pertama kalinya akan menyelenggarakan Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) Internasional khusus penyandang disabilitas netra.
Sebanyak 12 negara dipastikan mengikuti ajang yang berlangsung pada 3–7 Desember 2025 di Jakarta.
Penyelenggaraan MHQ ini menjadi langkah penting dalam memberikan ruang penghargaan bagi para penghafal Al-Qur’an penyandang disabilitas.
Baca juga: Larangan Merusak Alam dalam Islam: 14 Ayat Alquran dan Fatwa MUI
Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, menilai agenda tersebut memiliki nilai strategis, baik dari sisi keagamaan maupun kemanusiaan.
“Ini bentuk penghormatan terhadap ketekunan para penghafal Al-Qur’an yang memiliki keterbatasan tetapi menunjukkan semangat luar biasa,” ujarnya di Jakarta, Selasa (2/12/2025), dilansir dari laman Kemenag.
Zayadi menambahkan bahwa seluruh persiapan harus dilakukan optimal karena Indonesia akan menyambut peserta dari berbagai negara. “Ini kehormatan besar bagi Indonesia,” katanya.
MHQ Internasional Disabilitas Netra diselenggarakan melalui kerja sama Kemenag dan Rabithah ‘Alam Islami (World Muslim League), organisasi Islam nonpemerintah berbasis di Makkah. Kolaborasi ini memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan tilawah dan tahfiz Al-Qur’an di tingkat dunia.
Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Qur’an, Rijal Rangkuty, menjelaskan bahwa seluruh persiapan teknis telah diselesaikan. Pengaturan lokasi, jadwal acara, serta kebutuhan peserta disiapkan secara terperinci.
“Semua tahapan teknis sudah dirampungkan, termasuk penetapan venue, alur kegiatan, dan kebutuhan peserta dari 12 negara. Sebanyak 13 peserta lolos seleksi dan siap tampil pada babak grand final di Jakarta,” ujarnya.
Baca juga: Urutan Surat dalam Alquran dan Jumlah Ayatnya
Pembukaan akan berlangsung pada 3 Desember 2025 di Hotel Sunlake, Jakarta Utara. Babak grand final berlangsung di lokasi yang sama, sedangkan acara penutupan dijadwalkan digelar di Spike Airdome, PIK 2. Menteri Agama dan Ketua MPR RI dijadwalkan menghadiri penutupan, sementara Wakil Menteri Agama akan hadir pada pembukaan.
MHQ Internasional Disabilitas Netra mempertandingkan lima cabang hafalan Alquran. Cabang tersebut meliputi 30 juz dengan Matan Jazari, 30 juz tanpa Matan Jazari untuk putra dan putri, serta cabang 20 juz dan 10 juz.
Dewan hakim terdiri atas lima ulama, yaitu tiga ulama dari Timur Tengah (Mesir dan Arab Saudi) serta dua ulama dari Indonesia.
Selain perlombaan, rangkaian kegiatan MHQ juga mencakup Dialog Kerukunan Lintas Umat Beragama, Haflah Tilawatil Qur’an bersama qari internasional, serta pemberian apresiasi kepada tokoh dan lembaga yang berkontribusi dalam pengembangan Al-Qur’an.
Zayadi menegaskan bahwa MHQ Internasional Disabilitas Netra memiliki makna lebih dari sekadar perlombaan.
“Semangat para peserta adalah inspirasi. Dunia perlu melihat bahwa keterbatasan tidak menghalangi siapa pun untuk dekat dengan Al-Qur’an,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang