Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI: Korban Meninggal Akibat Bencana di Sumatera Termasuk Syahid

Kompas.com - 03/12/2025, 09:08 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com — Serangkaian bencana alam melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera dalam beberapa hari terakhir. Longsor, banjir bandang, hingga hilangnya empat kampung di Aceh menjadi peristiwa yang mengguncang masyarakat Indonesia.

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mengajak seluruh masyarakat menjadikan bencana ini sebagai momentum muhasabah dan memperkuat solidaritas kebangsaan.

Dalam pandangan Islam, kata Kiai Cholil, bencana alam bukan serta-merta tanda kemurkaan Allah SWT, tetapi juga bukan peristiwa tanpa sebab. Ia menekankan perlunya melihat musibah dengan sudut pandang yang seimbang.

Baca juga: Tata Cara Shalat Gaib untuk Korban Bencana Banjir di Sumatera

“Tentunya jika kita ingin mengukur apakah ini murka Allah atau bukan maka kembali kepada kita. Jika musibah ini terjadi karena kita berbuat haram, berbuat salah maka mungkin ini sebagai teguran dari Allah. Tapi jika kita sudah taat dan baik dan kemudian dapat musibah, maka itu adalah ujian kita untuk mendapatkan nilai dan tingkatan maqam yang lebih tinggi di hadapan Allah SWT,” ujarnya dilansir dari MUIDigital dan dikonformasi ulang Kompas.com, Rabu (3/12/2025).

Atas sejumlah bencana yang terjadi, MUI mengimbau umat Islam di seluruh Indonesia untuk memperbanyak doa, mempererat ukhuwah, serta mengutamakan sikap tolong-menolong kepada para penyintas.

Korban Meninggal Termasuk Syahid

Kiai Cholil juga menegaskan bahwa korban bencana alam yang meninggal termasuk dalam kategori wafat syahid.

“MUI mendoakan mudah-mudahan Allah menjadikan musibah ini sebagai rahmat untuk menambah iman, menambah kesatuan tolong-menolong di antara kita. Semoga para korban diberikan ampunan dan mereka yang wafat tergolong syahid,” ucapnya.

Selain aspek spiritual, Kiai Cholil menyoroti faktor kerusakan lingkungan sebagai salah satu penyebab utama bencana.

Ia menekankan bahwa hukum sebab-akibat dalam alam tidak bisa diabaikan, terlebih melihat kondisi hutan Indonesia yang semakin gundul.

Banjir besar di Sumatera menarik perhatian lantaran aliran air deras ke permukiman warga disertai gelondongan kayu besar, diduga merupakan sisa-sisa penebangan hutan. Kondisi ini, menurut Kiai Cholil, merupakan pengingat keras bagi manusia.

Baca juga: Doa Saat Banjir dalam Islam: Tuntunan Nabi Nuh, Doa Perlindungan, dan Keutamaannya

“Musibah ini menjadi muhasabah. Pasti ada hukum alam, baik berkaitan dengan penebangan maupun kondisi hutan. Allah SWT memberikan li kulli syai’in sabab, semua ada sebab dan akibatnya,” tegasnya.

MUI berharap bencana ini menjadi titik balik untuk memperbaiki hubungan manusia dengan alam, memperkuat kepedulian sosial, serta meningkatkan kesadaran spiritual masyarakat Indonesia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Doa Pagi Hari agar Rezeki Lancar dan Hati Tenang, Yuk Amalkan!
Doa Pagi Hari agar Rezeki Lancar dan Hati Tenang, Yuk Amalkan!
Doa dan Niat
Kendala Serius dalam Proses Pelunasan Haji Khusus 2026, Ribuan Jamaah Terhambat Bayar
Kendala Serius dalam Proses Pelunasan Haji Khusus 2026, Ribuan Jamaah Terhambat Bayar
Aktual
7 Doa Minta Jodoh agar Mendapat Pasangan Terbaik Lengkap dengan Artinya
7 Doa Minta Jodoh agar Mendapat Pasangan Terbaik Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Amalan Sederhana, Pahala Luar Biasa! Ketahui Cara Menjawab Adzan yang Benar
Amalan Sederhana, Pahala Luar Biasa! Ketahui Cara Menjawab Adzan yang Benar
Doa dan Niat
Biaya Haji 2026 Disetujui Prabowo, Ini Rincian Bipih yang Harus Dibayar Jemaah Per Embarkasi
Biaya Haji 2026 Disetujui Prabowo, Ini Rincian Bipih yang Harus Dibayar Jemaah Per Embarkasi
Aktual
Kader Muda NU Desak Hentikan Kesewenang-wenangan di PBNU, Tegaskan Ketaatan pada Kiai Sepuh
Kader Muda NU Desak Hentikan Kesewenang-wenangan di PBNU, Tegaskan Ketaatan pada Kiai Sepuh
Aktual
Doa Cepat Hamil dan Memiliki Keturunan: Arab, Latin, dan Artinya
Doa Cepat Hamil dan Memiliki Keturunan: Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Niat Shalat Jenazah Laki-laki dan Perempuan: Lengkap Arab, Latin, Artinya
Niat Shalat Jenazah Laki-laki dan Perempuan: Lengkap Arab, Latin, Artinya
Doa dan Niat
Menteri Haji dan Umrah Lantik Pejabat Baru, Siap Perkuat Penyelenggaraan Haji 2026
Menteri Haji dan Umrah Lantik Pejabat Baru, Siap Perkuat Penyelenggaraan Haji 2026
Aktual
Jaringan GUSDURian Ajukan Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Aktivis yang Dijerat UU ITE
Jaringan GUSDURian Ajukan Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Aktivis yang Dijerat UU ITE
Aktual
Niat, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh 4, 5, 6 Desember 2025
Niat, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh 4, 5, 6 Desember 2025
Doa dan Niat
Khutbah Jumat: Pentingnya Kejujuran dalam Kehidupan Seorang Muslim
Khutbah Jumat: Pentingnya Kejujuran dalam Kehidupan Seorang Muslim
Doa dan Niat
Khutbah Jumat Singkat: Pelajaran Berharga Dari Bencana Banjir di Sumatera
Khutbah Jumat Singkat: Pelajaran Berharga Dari Bencana Banjir di Sumatera
Aktual
Siswa MAN 1 Bandar Lampung Raih Penghargaan dari NASA atas Temuan Celah Keamanan Siber'
Siswa MAN 1 Bandar Lampung Raih Penghargaan dari NASA atas Temuan Celah Keamanan Siber"
Aktual
Taubat Nasuha: Pengertian, Syarat, dan Cara Melaksanakannya dalam Islam
Taubat Nasuha: Pengertian, Syarat, dan Cara Melaksanakannya dalam Islam
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com