KOMPAS.com-Gempa bumi kembali mengguncang sebagian wilayah Indonesia. Pada Rabu (20/8/2025) malam, gempa bermagnitudo (M) 4,9 mengguncang Bekasi, Jawa Barat, dan dirasakan hingga Jakarta.
Bencana alam seperti gempa bumi merupakan ujian dari Allah SWT kepada manusia. Seorang Muslim yang tertimpa musibah dianjurkan untuk bersabar, bertawakkal, dan berdoa kepada Allah SWT.
Sementara bagi yang tidak terdampak, sebaiknya memberikan bantuan baik secara materiel maupun nonmateriel, serta turut mendoakan saudaranya yang sedang menghadapi musibah.
Baca juga: Doa Agar Cepat Mendapatkan Jodoh yang Tepat
Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), doa yang dianjurkan saat menghadapi musibah sebagaimana diriwayatkan Rasulullah SAW adalah:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ اؤْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
“Inna lillahi wa inna ilaihi raaji‘uun, Allahumma ajurni fii mushibati wa akhlif lii khairan minhaa.”
Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah aku pahala karena musibah ini dan gantikan bagiku dengan yang lebih baik.”
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu membaca doa sebagaimana diperintahkan Allah, melainkan Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik." (HR Muslim no. 1525)
Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar menyebutkan doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Sayyidina Ali ketika menghadapi kesulitan atau bencana:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ باللَّهِ العَلِيّ العَظِيمِ
“Bismillahirrahmanirrahim, wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (Al-Adzkar, hal. 123)
Baca juga: Doa Tolak Bala dalam Islam: Arab, Latin, dan Artinya
Dalam Al-Qur’an, disebutkan doa Nabi Musa ketika kaumnya tertimpa gempa bumi:
رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ. وَاكْتُبْ لَنَا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ اِنَّا هُدْنَآ اِلَيْكَۗ
“Rabbi lau syi’ta ahlaktahum min qablu wa iyyaya, a tuhlikunaa bimaa fa‘alas-sufahaa’u minnaa, in hiya illa fitnatuka tudhillu bihaa man tasyaa’u wa tahdii man tasyaa’u, anta waliyyuna faghfir lanaa warhamnaa wa anta khairul ghaafirin. Waktub lanaa fii haadzihid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhirah, innaa hudnaa ilaika.”
Artinya: “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentu Engkau binasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau sesatkan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Pelindung kami. Ampunilah kami, rahmatilah kami, Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun. Tetapkanlah bagi kami kebaikan di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya kami kembali kepada-Mu.” (QS. Al-A’raf [7]: 155–156)
Baca juga: Benarkah Rebo Wekasan Ada Ibadah Khusus? Begini Penjelasan MUI
Membaca doa ketika gempa bumi maupun musibah lain menjadi bentuk ikhtiar seorang Muslim agar diberi ketabahan dan perlindungan oleh Allah SWT. Selain berdoa, setiap umat juga dianjurkan untuk saling membantu dan memperkuat solidaritas ketika bencana terjadi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!