KOMPAS.com - Dunia bukan satu-satunya kehidupan yang harus dijalani manusia. Ada kehidupan sebelum hidup di dunia, dan ada kehidupan selepas kehidupan dunia.
Ada 5 alam yang harus dilalui manusia dalam perjalanannya. Dua kehidupan sebelum kehidupan di dunia dan dua kehidupan setelah kehidupan dunia.
Apa saja alam tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: 7 Dampak Memakan Harta Haram di Dunia dan Akhirat
Sebelum berada di dunia, manusia pada awalnya berbentuk ruh dan berada di alam ruh. Ruh sudah diciptakan jauh sebelum manusia dilahirkan. Ruh diciptakan bersamaan dengan penciptaan Nabi Adam AS.
“Ketika Allah menciptakan Adam, Dia mengusap punggungnya. Lalu dari punggungnya tersebut jatuhlah benih yang kemudian di ciptakan anak keturunannya hingga hari kiamat. Diantara kedua mata setiap mata manusia terdapat seberkas cahaya, kemudian Dia memperlihatkan mereka kepada Adam. Lalu Adam bertanya, ‘Wahai Tuhan, siapakah mereka?’ Allah menjawab, ‘Mereka adalah anak keturunanmu.’…” (H.R. At Tirmidzi).
Tidak ada yang memahami mengenai kehidupan di alam ruh ini kecuali hanya sedikit saja pengetahuan yang diberikan oleh Allah SWT.
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: 'Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit'." (Q.S. AL Isra': 85).
Alam Rahim merupakan tempat persiapan akhir sebelum manusia melanjutkan perjalanannya di dunia.
Pada fase ini, unsur jasmani manusia dibentuk secara bertahap hingga berwujud manusia sempurna. Hal terpenting dalam fase ini adalah bersatunya jasad dan ruh membentuk manusia yang utuh.
Proses pembentukan janin dan periodisasi perkembangannya dijelaskan dalam sebuah hadits:
“Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging). Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu rizkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: 10 Dampak Maksiat Terhadap Kehidupan Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah
Selama periode kehidupan di dalam rahim, ada dua kejadian penting yang berlangsung di dalamnya, yaitu persaksian sebelum bersatunya ruh dengan jasad dan penetapan takdir yang akan dijalani manusia selama hidup di dunia.
Pertama, Persaksian atas ke-Esa-an Allah merupakan wujud penegasan dan penanaman tauhid sebelum manusia menghadapi kehidupan yang dapat memalingkannya dari Allah. Hal ini diabadikan dalam Alquran surat Al a'raf ayat 172.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
Bersamaan dengan itu pula, Allah menetapkan takdir manusia yang meliputi rezeki, ajal, amal bahagia dan celakanya.
وَنُقِرُّ فِى ٱلْأَرْحَامِ مَا نَشَآءُ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى
Artinya: “…Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan…” (Q.S. Al Hajj: 5).
Alam dunia menjadi fase terpenting dan terberat dari seluruh rangkaian perjalanan manusia. Dunia adalah tempat penentuan nasib untuk mengarungi kehidupan terakhir nan abadi di akhirat.
Di dunia, Allah memberikan seluruh potensi terbaik kepada manusia dan kemampuan untuk melakukan pilihan-pilihan hidup. Hal ini dimaksudkan untuk menguji manusia, apakah layak untuk dimasukkan ke surga sebagai tempat persinggahan terakhir.
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Artinya: "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (Q.S. Al Mulk: 2).
Tentang bagaimana menjalani kehidupan di dunia, Nabi Muhammad SAW menyampaikan:
“Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia hanyalah seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya.” (H.R. Tirmidzi).
Baca juga: 9 Doa Selamat Dunia dan Akhirat, Lengkap Beserta Artinya
Setelah melewati kehidupan dunia, manusia akan memasuki babak baru kehidupan, dimana tidak ada lagi beban tanggung jawab untuk menjalankan ketaatan.
Dua fase kehidupan sesudah kematian merupakan tempat untuk menuai balasan dari semua aktivitas yang pernah kita lakukan.
Alam Barzakh menjadi tempat persinggahan sementara sebelum berlabuh di tempat terakhir kehidupan. Barzakh berarti pembatas, yaitu batasan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Alam Barzakh adalah tempat menunggu sebelum pengadilan Allah ditegakkan. Meskipun demikian, di alam barzakh manusia sudah mulai menuai balasan dari amal yang telah dilakukan di dunia.
Di alam ini, manusia tinggal seorang diri menantikan hari kebangkitan, teman satu-satunya adalah amal yang telah dilakukan di dunia.
Sungguh beruntung bagi orang-orang yang hidupnya dipenuhi dengan ketaatan dan kebaikan, ia dapat merasakan kenikmatan di dalam kubur dan dibukakan pintu surga untuknya.
Sedangkan orang-orang yang berbuat keburukan, Allah akan menyiksanya di dalam kubur dan dibukakan pintu neraka untuknya.
Alam akhirat menjadi tujuan terakhir dari kehidupan manusia. Di alam akhirat, manusia akan mendapatkan balasan dari apa yang telah dilakukan di dunia.
Mereka yang bisa menjaga diri dengan beramal sholeh dan taat kepada Allah SWT, akan mendapatkan kenikmatan yang besar. Sementara mereka yang durhaka kepada Allah SWT dan banyak melakukan kemaksiatan, akan mendapatkan kesengrsaraan yang tiada tara.
Banyak orang menyesal di akhirat besok karena ketika hidup di dunia tidak beriman kepada Allah SWT dan tidak melakukan amal-amal sholeh. Mereka minta dikembalikan ke dunia, namun tentunya tidak ada jalan lagi untuk kembali.
وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلْمُجْرِمُونَ نَاكِسُوا۟ رُءُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ رَبَّنَآ أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَٱرْجِعْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
Artinya: "Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (Q.S. As Sajdah: 12).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini