KOMPAS.com - Riya' dan Sum'ah adalah dua sifat tercela dalam Islam. Keduanya harus dijauhi karena sifat ini sangat dibenti Allah SWT.
Riya' dan Sum'ah bahkan disebut sebagai syirik kecil (syirik ashghar) karena ia meniatkan amal bukan untuk Allah SWT, tetapi untuk manusia agar mendapat pujian dan sanjungan.
Di era modern ini, riya' dan sum'ah sering terjadi lewat media sosial. Orang-orang dengan mudahnya memamerkan apa yang dilakukan.
Baca juga: Hati-hati! Inilah 12 Perkara yang Dapat Menghapuskan Pahala Kebaikan
Riya' berasal dari kata ru'yah yang artinya melihat. Secara istilah, riya' artinya seseorang menyukai apabila dilihat orang lain dalam beramal agar mendapat pujian dan sanjungan.
Sementara sum'ah berasal dari kata sami'a yang berarti mendengar. Secara istilah, sum'ah artinya orang yang menceritakan amal kebaikannya kepada orang lain untuk mendapatkan pujian.
Persamaan riya' dan sum'ah adalah sama-sama memamerkan amal perbuatan kebaikan. Sementara perbedaannya adalah riya' memamerkan amal kebaikan saat melakukannya, sementara sum'ah memamerkan amal kebaikan setelah melakukannya dengan cara menceritakannya.
Contoh riya' adalah memperlihatkan jumlah sedekahnya agar mendapat sanjungan, contoh sum'ah adalah menceritakan jumlah sedekahnya agar mendapat sanjungan.
Baca juga: Nasehat Ibrahim bin Adham agar Berhenti dari Maksiat
Riya' dan Sum'ah adalah dua perbuatan yang sangat dilarang dan dikhawatirkan Nabi Muhammad SAW akan terjadi pada umatnya.
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ ». قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِىَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِى الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً
Artinya: “Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(Syirik ashgor adalah) riya’. Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya’ pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: ‘Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya’ di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?’" (H.R. Ahmad).
أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَشِرْكَ السَّرَائِرِ ” قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا شِرْكُ السَّرَائِرِ؟ قَالَ: ” يَقُومُ الرَّجُلُ فَيُصَلِّي فَيُزَيِّنُ صَلاتَهُ جَاهِدًا لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ النَّاسِ إِلَيْهِ، فَذَلِكَ شِرْكُ السَّرَائِرِ
10 Dampak Maksiat Terhadap Kehidupan Menurut Ibnul Qayyim Al JauziyahRiya' dan Sum'ah yang setara dengan syirik mempunyai dampak yang fatal bagi orang yang melakukannya.
مَنْ قَامَ مَقَامَ رِيَاءٍ وَسُمْعَةٍ رَايَا اللَّهُ تَعَالَى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَسَمَّعَ
Artinya: “Barangsiapa yang berdiri karena riya’ dan sum’ah, maka Allah akan membuka serta memperlihatkan aibnya kelak pada hari kiamat.“ (H.R. Ahmad).
كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Artinya: “Seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka, perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunujuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 264).
Demikianlah penjelasan mengenai riya' dan sum'ah. Semoga semua bisa menghindarinya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang