Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Menghilangkan Rasa Malas Menurut Islam

Kompas.com, 4 November 2025, 09:55 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Malas adalah salah satu sifat tercela yang dilarang dalam Islam. Malas artinya enggan melakukan aktivitas yang bermanfaat, sukanya berdiam diri dalam kenyamanan, dan tidak produktif.

Sifat malas sangat dianjurkan untuk dijauhi dalam Islam. Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya banyak mengajarkan doa agar dijauhkan dari sifat malas. Selain berdoa, berikut ini beberapa cara yang diajarkan dalam Islam untuk menghindari sifat malas.

Baca juga: Kumpulan Doa Dijauhkan dari Sifat Malas Lengkap dengan Terjemahannya

1. Berdzikir, Wudhu, dan Shalat

Dalam haditsnya, Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa berdzikir, wudhu, dan shalat dapat menghilangkan simpul-simpul yang diikatkan oleh setan sehingga manusia lepas dari sifat malas.

يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ – إِذَا هُوَ نَامَ – ثَلَاثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ.

Artinya: “Setan mengikat tiga simpul di bagian belakang kepala seseorang ketika ia tidur. Setiap simpul ia pukul seraya berkata: ‘Malam masih panjang, tidurlah!’ Jika orang tersebut bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka terlepaslah satu simpul.

Jika ia berwudhu, maka terlepaslah satu simpul lagi. Jika ia kemudian melaksanakan shalat, maka terlepaslah seluruh simpul tersebut. Akhirnya, ia akan bangun dalam keadaan bersemangat dan jiwa yang baik. Namun, jika tidak, maka ia akan bangun dalam keadaan jiwa yang buruk dan malas.” (H.R. Bukhari).

2. Tidak Berlebihan dalam Makan dan Minum

Imam Syafi’i menyampaikan sebagaimana dikutip dalam kitab Siyar A'lamin Nubala: “Makan terlalu kenyang membuat berat badan naik, menjadikan hati keras, menghilangkan kecerdasan, menyebabkan kantuk, dan menjadikan malas beribadah.”

Sementara dalam hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا

Artinya: “Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Imam Ghazali menyampaikan sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia di tempat jalannya darah. Maka persempitlah jalannya itu dengan mengosongkan perut sehingga godaannya semakin melemah.

Tidak berlebihan dalam makan dan minum serta memperbanyak puasa akan menyempitkan jalan setan untuk menggoda manusia dan menanamkan rasa malas.

Baca juga: 4 Teladan Nabi yang Membungkam Alasan Malas Ibadah

3. Tidak Berlebihan dalam Tidur

Tidur merupakan aktivitas untuk mengembalikan energi dan semangat setelah seharian beraktivitas. Namun ketika tidur dilaksanakan secara berlebihan, maka tidur justru akan menyebabkan tubuh menjadi berat dan malas.

Imam Ibnu Al Qayyim mengatakan bahwa banyak tidur dapat mematikan hati, menjadikan badan lemah, menyia-nyiakan waktu, dan banyak menimbulkan kelalaian dan kemalasan.

Oleh karena itu, mengatur porsi tidur sesuai dengan kebutuhan akan meminimalisir sifat malas.

4. Memahami Bahaya Sifat Malas

Ar Raghib dalam kitab Fathul Qadir karya Al Munawi menyatakan barang siapa terbiasa malas dan terlalu cenderung pada kenyamanan, maka ia akan kehilangan kenyamanan itu sendiri. Sebab, mencintai kelambanan hanya akan menghasilkan kelelahan.

Dengan memahami bahwa malas pada awalnya nyaman, tetapi pada akhirnya justru akan membuat hidup menjadi sulit, maka seseorang tidak akan bermalas-masalan karena ujungnya adalah kesengsaraan.

5. Segera Beraktivitas Setelah Menyelesaikan Satu Aktivitas

Islam memerintahkan manusia agar mengisi hari-harinya dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat dan produktif. Ketika sudah menyelesaikan satu aktivitas, maka segera beralih ke aktivitas lainnya.

Dalam Al Quran surat Al Insyirah ayat 7, Allah SWT berfirman:

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ 

Artinya: "Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain)."

Baca juga: Bacaan Doa Agar Terhindar dari Maksiat Lengkap dengan Artinya

6. Memahami bahwa Hidup itu untuk Beramal

Hidup manusia di dunia sesungguhnya untuk beramal, bukan untuk bermalas-malasan. Allah SWT menguji manusia dengan kehidupan dan kematian untuk mengetahui siapa yang paling baik amalnya.

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ

Artinya: "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (Q.S. Al Mulk: 2).

Dengan memahami hal ini, seseorang tidak akan bermalas-malasan, karena setiap waktu yang dihabiskan akan dipertanggungjawabkan.

7. Berdoa agar Dijauhkan dari Sifat Malas

Tips terakhir untuk menghilanhkan sifat malas adalah dengan berdoa. Berikut ini doa yang bisa diamalkan. Doa ini berasal dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud.

Arab:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Latin:

Allaahumma innii a'uudzu bika minal hammi wal hazani wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasali, wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhli wa a'uudzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal.

Artinya:

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil dan aku berlindung kepada-Mu dari terlilit hutang dan pemaksaan dari orang lain.

Itulah beberapa tips untuk menghilangkan sifat malas. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com