KOMPAS.com - Surat Al Ashr adalah surat ke-103 dalam Al Quran. Surat ini termasuk surat Makkiyah atau surat yang turun di Mekkah, terdiri dari 3 ayat. Surat ini termasuk surat yang paling pendek di Al Quran selain surat Al Kautsar.
Nama surat Al Ashr diambil dari kata yang terdapat dalam ayat pertama, yaitu Al Ashr. Arti dari al ashr adalah waktu. Untuk memahami lebih dalam surat Al Ashr, berikut penjelasannya.
Baca juga: Surat Al Lahab Lengkap dengan terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Wal ‘ashr. Innal insaana lafii khusr. Illal ladziina aamanuu wa’amilush shaalihaati watawaashou bilhaqqi watawaashou bish shabr.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Baca juga: Surat Al Kautsar: Bacaan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Menurut Muhammad Abduh, asbabun nuzul surat Al Ashr terkait dengan kebiasaan orang-orang Arab yang terbiasa bersantai-santai di waktu ashar. Mereka duduk-duduk dan bercakap-cakap satu sama lain.
Percakapan yang dilakukan meluas seiring berjalannya waktu, mulai dari percakapan kehidupan sehari-hari hingga membangga-banggakan keturunan, kedudukan, dan harta. Hal ini terkadang berakhir dengan cekcok, perselisihan, dan permusuhan.
Kondisi ini membuat sebagian pihak mengutuk waktu ashar karena dianggap sebagai penyebab pertikaian. Waktu ashar disebut waktu yang membuat naas atau celaka. Hal inilah yang kemudian menjadi asbabun nuzul surat Al Ashr.
Meskipun surat Al Ashr pendek, namun di dalamnya terkandung makna yang luar biasa, Para ulama menganggap bahwa kandungan surat Al Ashr sudah mencukupi untuk memahami inti dari Al Quran.
Imam Syafi'i sebagaimana dikutip Syaikh Amru Khalid dalam Khawatir Qur’aniyah menyatakan bahwa Seandainya Al Quran tidak turun kecuali surat Al Ashr ini, maka sudah mencukupi bagi manusia.
Baca juga: Surat Al Falaq Lengkap dengan Arti dan Tafsirnya
Berikut ini tafsir surat Al Ashr yang diambil dari kitab tafsir karya Abdurrahman bin Nashir As Sa'di.
Demi masa. Allah bersumpah dengan masa atau waktu, yaitu malam dan siang tempat terjadinya perbuatan-perbuatan manusia. Ada pula yang mengartikan al ashr sebagai waktu ashar. Hal ini terkait konteks asbabun nuzul surat Al Ashr tentang kebiasaan orang-orang Arab di waktu ashar.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Tingkatan orang yang rugi bermacam-macam,
ada yang rugi secara mutlak seperti kondisi orang yang rugi di dunia dan akhirat. Ia tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak mendapatkan Neraka Jahim. Ada juga yang rugi di sebagian sisi saja.
Baca juga: Surat Al Humazah: Bacaan, Azbabun Nuzul, Dan Tafsirnya
Diantara semua orang yang rugi, ada orang yang tidak merasakannya. Ada 4 ciri dari orang-orang yang tidak merugi, yaitu:
1. Iman terhadap apa yang diperintahkan Allah dengan beriman kepada-Nya. Dan iman tidak ada tanpa adanya ilmu. Ilmu adalah bagian dari iman yang tanpanya keimanan menjadi tidak sempurna.
2. Amal shalih. Amal shalih mencakup seluruh perbuatan baik, zahir maupun batin, yang berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya, yang wajib dan yang dianjurkan.
3. Saling menasehati dalam kebenaran, yaitu sebagian orang menasihati sebagian yang lain dengan kebenaran, mendorong, dan menganjurkan untuk melaksanakan amal shalih.
4. Saling menasihati dalam kesabaran adalah bersabar dalam ketaatan terhadap Allah, bersabar menjauhi maksiat, dan bersabar atas ketentuan-ketentuan Allah yang menyakitkan.
Demikian penjelasan surat Al Ashr. Semoga bermanfaat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang