Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mandi Wajib dan Mandi Junub Berbeda? Begini Jawabannya

Kompas.com - 06/11/2025, 12:08 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Dalam Islam, dikenal istilah mandi wajib dan mandi junub. Keduanya merupakan tata cara mandi yang diajarkan dalam Islam. Keduanya juga merupakan mandi yang harus dilaksanakan ketika seseorang berhadas besar.

Dalam bahasa Arab, mandi wajib disebut dengan Al ghuslu (الغسل) yang secara harfiah berarti menuangkan air. Sedangkan mandi junub dalam bahasa Arab disebut dengan ghusl janabah (غسل جنابة). Lantas apa perbedaan keduanya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Baca juga: Bolehkah Mandi Wajib Tanpa Menggunakan Sabun dan Shampo?

Perbedaan Mandi Wajib dan Mandi Junub

Secara umum, mandi wajib dan mandi junub adalah dua hal yang sama. Hanya saja, mandi wajib mencakup semua mandi yang harus dilaksanakan karena hadas besar untuk kembali suci.

Sedangkan mandi junub adalah mandi yang harus dilaksanakan karena dalam kondisi junub. Arti dari junub adalah kondisi tidak suci yang disebabkan oleh keluarnya mani maupun setelah melakukan hubungan suami istri.

Berdasarkan penjelasan di atas, mandi junub merupakan bagian dari mandi wajib. Sedangkan mandi wajib mencakup semua mandi yang diwajibkan karena dalam kondisi tidak suci.

Penyebab Mandi Wajib

Setelah memahami bahwa mandi junub merupakan bagian dari mandi wajib, maka perlu dipahami juga sebab-sebab yang mengharuskan seseorang melaksanakan mandi wajib.

Berikut ini beberapa penyebab seseorang harus melaksanakan mandi wajib:

1. Kondisi junub (keluar mani atau sehabis berhubungan suami istri)

2. Setelah selesai haid

3. Setelah melahirkan dan selesai nifas

4. Ketika seseorang masuk Islam (menurut sebagian ulama)

5. Meninggal dunia.

Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri

Perintah Mandi Wajib

Berikut ini beberapa dalil yang mewajibkan seseorang melaksanakan mandi wajib.

1. Mandi Wajib karena Junub

وَإِنْ كُنتُمْ حُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

Artinya: "Jika kamu junub maka mandilah." (Q.S. Al Maidah: 6)

2. Mandi Wajib karena Selesai Haid

فَإِذَا أَقْبَلَتْ حَيْضَتُكِ فَدَعِي اَلصَّلَاةَ, وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِي عَنْكِ اَلدَّمَ, ثُمَّ صَلِّي 

Artinya: “Apabila haidmu datang tinggalkanlah shalat dan apabila ia berhenti maka bersihkanlah dirimu dari darah itu (mandi) lalu shalatlah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini juga menjadi dasar untuk mandi setelah selesai nifas. Karena sifat haid dan nifas hampir sama, yaitu mengeluarkan darah dari kemaluan.

3. Mandi Wajib karena Melahirkan

Mandi wajib karena melahirkan disebut dengan mandi wiladah. Hal ini merupakan ijtihad dari para ulama yang mewajibkan orang yang melahirkan melakukan mandi wajib.

Imam Asy-Syafi’i dalam kitab Al Fiqh Al Manhaji ‘ala Manhaji menjelaskan bahwa kedudukan perempuan yang melahirkan seperti orang yang junub, karena bayi yang keluar dari rahim perempuan tersebut berasal dari air mani dari ibu dan ayahnya.

Imam Asy Syathiri dalam kitabnya Nailur Rajaa bi Syarhi Safinatin Najaa, menjelaskan bahwa mandi wiladah adalah mandi yang disebabkan keluarnya bayi manusia dari rahim seorang perempuan. Baik itu sudah berbentuk manusia, atau janin maupun baru gumpalan daging atau darah. Dan mandi ini juga diwajibkan ketika seorang perempuan itu melahirkan meskipun dalam keadaan kering.

Baca juga: Bacaan Niat Mandi Wajib Karena Keluar Mani Lengkap dengan Tata Caranya

4. Mandi Wajib karena Masuk Islam

أَتَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أُرِيدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِى أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ.

Artinya: “Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku ingin masuk Islam. Lantas beliau memerintahkan aku mandi dengan air dan bidara.” (H.R. Abu Daud, At Tirmidzi, dan An Nasai).

5. Mandi Wajib karena Meninggal

Ketika Nabi Muhammad SAW mengunjungi salah seorang sahabat yang mengalami musibah anaknya meninggal dunia, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا، أَوْ خَمْسًا، أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ، بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

Artinya: "Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali, atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan mandi wajib dan mandi junub. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pelatihan Petugas Haji 2026 Digelar Januari–Februari, Fokus Profesionalisme dan Bahasa Arab
Pelatihan Petugas Haji 2026 Digelar Januari–Februari, Fokus Profesionalisme dan Bahasa Arab
Aktual
Doa untuk Ibu Hamil Agar Diberi Kelancaran Saat Melahirkan
Doa untuk Ibu Hamil Agar Diberi Kelancaran Saat Melahirkan
Doa dan Niat
Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York yang Tantang Donald Trump
Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York yang Tantang Donald Trump
Aktual
Mamdani Wali Kota Muslim Pertama New York, Muhammadiyah: Barat Lihat Kapasitas, Bukan Agamanya
Mamdani Wali Kota Muslim Pertama New York, Muhammadiyah: Barat Lihat Kapasitas, Bukan Agamanya
Aktual
Lebaran 2026 Diperkirakan 20–21 Maret, Cuti Bersama Dimulai Sejak Jumat
Lebaran 2026 Diperkirakan 20–21 Maret, Cuti Bersama Dimulai Sejak Jumat
Aktual
Apakah Mandi Wajib dan Mandi Junub Berbeda? Begini Jawabannya
Apakah Mandi Wajib dan Mandi Junub Berbeda? Begini Jawabannya
Doa dan Niat
PBNU dan Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
PBNU dan Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Aktual
Doa Ketika Ada Angin Kencang Lengkap dengan Terjemahannya
Doa Ketika Ada Angin Kencang Lengkap dengan Terjemahannya
Doa dan Niat
Daftar Penyakit yang Tidak Memenuhi Syarat Istitha’ah Haji 2026, Ini Penjelasan Kemenhaj RI
Daftar Penyakit yang Tidak Memenuhi Syarat Istitha’ah Haji 2026, Ini Penjelasan Kemenhaj RI
Aktual
Doa dan Cara Mengobati Anggota Tubuh yang Sakit Berdasar Hadits Nabi Muhammad SAW
Doa dan Cara Mengobati Anggota Tubuh yang Sakit Berdasar Hadits Nabi Muhammad SAW
Doa dan Niat
Cara Bertaubat Dari Dosa Ghibah Menurut Para Ulama
Cara Bertaubat Dari Dosa Ghibah Menurut Para Ulama
Doa dan Niat
5 Amalan Sunnah Setelah Sholat Fardu Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
5 Amalan Sunnah Setelah Sholat Fardu Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
Doa dan Niat
Kemenhaj Jadwalkan Pelunasan Biaya Haji 2026 Dimulai 19 November
Kemenhaj Jadwalkan Pelunasan Biaya Haji 2026 Dimulai 19 November
Aktual
MUI Akan Bahas 6 Fatwa di Munas XI, Mulai dari Asuransi Syariah hingga Zakat Penghasilan
MUI Akan Bahas 6 Fatwa di Munas XI, Mulai dari Asuransi Syariah hingga Zakat Penghasilan
Aktual
Wali Kota New York Zohran Mamdani dan Imam Shamsi Ali Awali Hari Pemilihan dengan Baca Al-Fatihah
Wali Kota New York Zohran Mamdani dan Imam Shamsi Ali Awali Hari Pemilihan dengan Baca Al-Fatihah
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke