Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Kampung Haji di Arab Saudi Siap Tingkatkan Layanan Jamaah Lansia

Kompas.com, 13 Agustus 2025, 23:15 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com-Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi akan memprioritaskan layanan bagi calon jamaah haji dan umrah lanjut usia (lansia).

Menurut Erick Thohir, jemaah lansia selama ini kerap menghadapi tantangan saat menjalankan ibadah haji maupun umrah.

Ia optimistis Kampung Haji di Arab Saudi akan membuat pelayanan terhadap jamaah lansia menjadi lebih baik.

"Kadang-kadang yang selalu kita lihat dalam foto-foto ketika menjalankan umrah dan haji juga yang rentan, yang tua itu, dengan Kampung Haji ini saya yakin nanti akan dilayani jauh lebih baik," ujar Erick Thohir dalam siniar di Jakarta, Selasa (12/8/2025), seperti ditulis Antara.

Baca juga: Rekening Tabungan Haji BSI Tumbuh 13,51 Persen, Capai 6,33 Juta hingga Juli 2025

Erick menjelaskan Kampung Haji di Arab Saudi bukan sekadar proyek fisik.

Fasilitas ini dirancang sebagai pusat layanan terpadu yang mencakup transportasi, katering, kesehatan, hingga sistem keberangkatan jamaah.

Pembangunan Kampung Haji diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap layanan dari luar negeri.

Ia menambahkan keberadaan Kampung Haji di Arab Saudi akan membantu pemerintah memperpendek masa tinggal jamaah tanpa mengurangi kualitas ibadah.

"Ini benar-benar sebuah visi Bapak Presiden, Bapak Prabowo untuk memberikan solusi bagaimana efektif daripada umrah dan haji ini biayanya bisa ditekan di kemudian hari dan ekosistem daripada perhajian yang tadinya bergantung kepada negara lain, kita bisa ambil sebagian kembali," kata Erick Thohir.

Baca juga: CEO Danantara Tinjau Lahan Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekkah

Proyek Kampung Haji di Arab Saudi juga menjadi bagian dari ekosistem haji dan umrah yang tidak hanya fokus pada aspek spiritual ibadah.

Program ini juga menyentuh dimensi ekonomi dan kedaulatan industri nasional.

Hingga saat ini, mayoritas produk konsumsi untuk jamaah haji dan umrah masih diimpor dari negara seperti Thailand, Vietnam, maupun Malaysia.

Ke depan, melalui Kampung Haji di Arab Saudi, penyediaan logistik diharapkan dapat langsung didatangkan dari Indonesia.

"Jangan sampai ketika kita merupakan terbesar umrah dan haji, umrah itu bisa 1,5 juta. Tetapi produk-produk di belakangnya itu buatan Thailand, buatan Malaysia, buatan Vietnam," ujar Erick Thohir.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com