Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Danantara Tinjau Lahan Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekkah

Kompas.com, 13 Agustus 2025, 15:00 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com- CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani melakukan kunjungan ke Mekkah, Arab Saudi, untuk menindaklanjuti rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Tanah Suci.

Dalam unggahan Instagram @danantara.indonesia, Rosan meninjau langsung lahan yang direncanakan menjadi lokasi pembangunan Kampung Haji. Peninjauan ini mencakup penecekan kondisi fisik, aksesibilitas, serta potensi pengembangan kawasan agar sesuai dengan konsep yang direncanakan.

Dia memperlihatkan lahan yang dinilai paling ideal untuk dijadikan lokasi proyek tersebut.

“Tempat ini sangat ideal karena sebagian besar lahannya sudah kosong,” ujar Rosan dalam video di Instagram yang diunggah pada Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Menag Sebut Rencana Kampung Haji Masuk Tahap Penyusunan Desain

Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Juli 2025.

Pemerintah memanfaatkan momentum perubahan kebijakan Arab Saudi yang mulai Januari 2026 akan mengizinkan kepemilikan lahan oleh pihak asing.

Selama berada di Mekkah, Rosan dan delegasi Indonesia juga bertemu dengan Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC), lembaga yang mengatur perencanaan, pengembangan, dan peningkatan fasilitas di Mekkah dan kawasan suci.

Ia menegaskan bahwa inisiatif ini diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kenyamanan, kemudahan, dan kualitas pengalaman ibadah bagi jamaah Indonesia.

Sebelumnya, Rosan mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengakuisisi delapan bidang lahan di Mekkah dengan luas 16–80 hektare.

Lokasinya berjarak antara 400 meter hingga 2,5 kilometer dari Masjidil Haram dan akan difungsikan sebagai Kampung Haji Indonesia.

"Itu kalau benar-benar sangat dekat gitu, nempel malah, ada yang nempel di 8 plot, ada yang jaraknya dari 1 km, ada yang 2 km, ada yang nempel," tuturnya.

Baca juga: Pertama Kali Dalam Sejarah, Indonesia Bakal Punya Tanah Hak Milik di Makkah untuk Kampung Haji

Kawasan ini dirancang sebagai pusat layanan terpadu yang mencakup akomodasi, fasilitas kesehatan, katering, dan sarana pendukung ibadah.

Sebelumnya, Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut rancangan awal meliputi pembangunan hotel dan penginapan khusus untuk jamaah haji dan umrah Indonesia, dengan target melayani lebih dari dua juta jamaah per tahun.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko menyatakan dukungan penuh terhadap proyek ini sebagai solusi jangka panjang untuk peningkatan layanan haji.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menilai keberadaan layanan terpadu di bawah kendali pemerintah Indonesia dapat membantu menekan biaya haji sekaligus meningkatkan efisiensi.

Bahkan, menurutnya, Arab Saudi sudah meminta Indonesia agar mengajukan desain pada Oktober nanti.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Sedang Beli Lahan di Arab Saudi untuk Bangun Kampung Haji"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com