Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cendekiawan Lintas Agama Serukan Persatuan dan Reformasi Parlemen

Kompas.com - 01/09/2025, 11:09 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com – Sejumlah organisasi cendekiawan lintas agama menyampaikan pernyataan bersama terkait dinamika kebangsaan yang belakangan ini diwarnai unjuk rasa dan kerusuhan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI), Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI), dan Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI), di Jakarta, Minggu (31/8/2025).

Mereka mengungkapkan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa, baik dari kalangan rakyat sipil maupun aparat keamanan, dalam aksi unjuk rasa beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Ketua MUI Asrorun Niam: Hentikan Penjarahan, Itu Melanggar Hukum

 

Para cendekiawan menilai kerusuhan telah melukai rasa kebersamaan dan meninggalkan luka dalam perjalanan demokrasi Indonesia.

“Peristiwa ini hendaknya menjadi pengingat bagi kita semua untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki segala sesuatu demi kebaikan bersama. Kesalahan dan kekurangan yang terjadi harus dijadikan pelajaran agar tidak terulang di masa depan,” demikian pernyataan bersama tersebut dalam siaran pers kepada Kompas.com, Senin (1/9/2025).

Tujuh Seruan Bersama

Dalam sikapnya, cendekiawan lintas iman ini menyampaikan tujuh seruan utama:

1. Menjaga Kesatuan dan Persatuan NKRI

Persatuan bangsa adalah warisan luhur para pendiri negara yang wajib dipelihara dengan cinta tanah air dan semangat gotong royong.

2. Mendengarkan Aspirasi Rakyat

Pemerintah dan parlemen diminta sungguh-sungguh mendengar serta menindaklanjuti aspirasi rakyat dengan penuh kearifan.

3. Menghindari Anarkisme dan Narasi Provokatif

Seluruh elemen bangsa diminta menahan diri dari kekerasan dan ujaran provokatif.

4. Menghentikan Penyaluran Aspirasi yang Berujung Kerusuhan

Masyarakat diajak menjaga sikap, toleransi, dan menolak segala bentuk intimidasi maupun kerusuhan.

5. Membuka Dialog dan Rekonsiliasi

Jalan dialog dinilai penting untuk merajut kembali harmoni sosial dan mencapai kesepakatan bersama.

6. Menjaga Stabilitas dan Ketenangan.

Stabilitas sosial-ekonomi disebut sebagai pilar penting kesejahteraan rakyat.

7. Reformasi Parlemen

Mereka menilai reformasi parlemen perlu dilakukan agar lembaga legislatif lebih profesional, efisien, dan nasionalis.

Ditegaskan Para Ketua Umum

Pernyataan tersebut ditandatangani para ketua umum organisasi cendekiawan lintas agama, yakni:

1. Luky A Yusgiantoro BSc MSc PhD – Ketua Umum ISKA

2. YM Bhikkhu Dhammavuddho Thera (Victor Jaya Kusuma, SKom MM BKP) – Ketua Umum KCBI

3. Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA – Ketua Umum ISNU

4. Dr Badikenita Putri Br Sitepu SE MSi – Ketua Umum PIKI

5. I Nyoman Widia MH Ak CA CPA CH CHt – Ketua Umum ICHI

Baca juga: Ketum MUI Serukan Qunut Nazilah Saat Kondisi Genting, Ini Tata Cara dan Doanya

Dengan semangat persaudaraan lintas iman, mereka menegaskan komitmen menjaga Indonesia sebagai rumah bersama yang damai, adil, dan penuh kasih bagi seluruh warganya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke