KOMPAS.com-Banjir yang melanda berbagai wilayah di Indonesia kembali mengingatkan bahwa doa menjadi bagian penting dari ikhtiar spiritual umat Islam dalam menghadapi bencana.
Doa menjadi wujud tawakal kepada Allah SWT sekaligus menguatkan keteguhan hati saat menghadapi ujian berat.
Baca juga: Kisah Intan dari Langkat Tembus Banjir Sejauh 4 Kilometer demi Lomba PAI di Jakarta
Tuntunan berdoa saat menghadapi banjir telah dicontohkan jauh sebelumnya oleh Nabi Nuh AS yang memohon penyelamatan ketika berada di tengah banjir besar, seperti ditulis dalam buku Doa Mohon Kebahagiaan Dunia Akhirat karya Islah Gusmian.
Al Quran surat Al-Mu’minun ayat 29 merekam doa tersebut:
وَقُلْ رَّبِّ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلًا مُّبٰرَكًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ ٢٩,
Wa qul rabbi anzilnī munzalan mubārakan wa anta khairul-munzilīn
Wahai Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.’”
Doa ini dipanjatkan Nabi Nuh ketika berada di dalam perahu saat banjir bandang datang dan menjadi permohonan agar Allah menempatkannya pada keadaan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Baca juga: Raja Salman Sampaikan Duka atas Banjir dan Longsor di Indonesia
Tuntunan tersebut menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa doa dalam keadaan darurat seperti banjir bukan sekadar permohonan perlindungan, tetapi juga bentuk penyerahan diri dan pengharapan akan kondisi yang lebih baik.
Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan sejumlah doa untuk memohon keselamatan dari hujan deras yang berpotensi menimbulkan banjir.
Berikut penjelasan lengkap mengenai doa-doa yang dianjurkan dalam Islam ketika menghadapi hujan lebat dan banjir, dilansir dari Antara.
Beberapa doa dianjurkan ketika terjadi hujan lebat, banjir, atau saat hujan tidak kunjung reda.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أَجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْهَا
Inna lillāhi wa inna ilayhi rājiʿūn, Allāhumma ajurnī fī muṣībatī wa akhlif lī khairan minhā.
Artinya: “Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali. Ya Allah, berilah aku pahala atas musibah ini dan gantilah dengan yang lebih baik.” (HR Muslim).
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allāhumma ḥawālainā wa lā ‘alaynā.
Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli waz zhirābi wa buṭūnil awdiyati wa manābitis syajari.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami dan bukan tepat di atas kami. Ya Allah, turunkan hujan di bukit-bukit, gunung, lereng-lereng, lembah, serta tempat tumbuhnya pepohonan.”
اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
Allāhumma ṣayyiban hanīyya wa sayyiban nāfiʿan.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang baik dan membawa manfaat.”
Baca juga: Ketua Umum MUI Minta Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional
Al Quran surat Al-Baqarah ayat 156–157 memerintahkan umat Islam membaca “Inna lillahi wa inna ilayhi rājiʿūn” saat tertimpa musibah sebagai bentuk kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan kepada ketetapan Allah SWT.
Doa “Allāhumma ḥawālainā wa lā ‘alaynā” merupakan doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW ketika hujan turun sangat lebat agar tidak menimbulkan bahaya.
Doa “Allāhumma ṣayyiban hanīyya wa sayyiban nāfiʿan” menjadi permohonan agar hujan membawa berkah, memberikan manfaat, dan banjir dapat segera surut.
Baca juga: Terdampak Banjir, 7 Finalis Olimpiade PAI 2025 Gagal Hadir di Jakarta namun Tetap Diikutsertakan
Seseorang yang membaca doa saat terkena musibah akan memperoleh ganjaran pahala dari Allah SWT.
Doa tersebut mengandung permohonan agar Allah mengganti musibah dengan keadaan yang lebih baik bagi hamba-Nya.
Doa mendidik hati untuk bersabar, tegar, dan ikhlas menghadapi ujian, sekaligus meningkatkan kualitas keimanan.
Doa dalam Islam diyakini mampu menjadi perisai yang memantulkan bahaya ketika seseorang mengamalkannya.
Doa memperkuat hubungan seorang hamba dengan Allah dan membantu meredakan rasa takut serta kecemasan saat bencana terjadi.
Doa dapat membawa keselamatan, kemudahan, dan meringankan dampak musibah atas izin Allah SWT.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang