Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Islah di Lirboyo: PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya, Konflik Internal Berakhir

Kompas.com, 26 Desember 2025, 07:01 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com — Rapat Konsultasi Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama jajaran Mustasyar PBNU yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Kamis (25/12/2025), menandai babak baru penyelesaian konflik internal PBNU.

Forum tersebut secara mufakat memutuskan bahwa Muktamar Ke-35 Nahdlatul Ulama akan diselenggarakan dalam waktu secepat-cepatnya sebagai jalan islah dan pemulihan keutuhan jam’iyyah.

Keputusan strategis ini diambil setelah forum mendengarkan penjelasan Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta mempertimbangkan pandangan jajaran Syuriyah dan para Mustasyar PBNU.

Baca juga: Rais Aam dan Ketum PBNU Sepakat Muktamar, Islah di Lirboyo Tercapai

Rapat konsultasi yang berlangsung pada 4 Rajab 1447 H itu digelar sebagai ikhtiar menyikapi ketegangan internal PBNU yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Konflik internal tersebut bermula dari perbedaan sikap terkait keputusan pemberhentian Ketua Umum PBNU oleh Rais ‘Aam PBNU melalui forum Rapat Syuriyah, yang kemudian tidak diterima oleh Ketua Umum PBNU.

Situasi ini mendorong para Mustasyar, sesepuh, dan alim ulama NU untuk mengambil peran aktif memfasilitasi musyawarah demi menjaga marwah dan kemaslahatan jam’iyyah.

Rangkaian musyawarah dilakukan di sejumlah pesantren, mulai dari Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, hingga Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo pada 21 Desember 2025 yang dihadiri Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU se-Indonesia.

Puncaknya, rapat konsultasi di Lirboyo pada 25 Desember 2025 menghasilkan kesepakatan bersama.

Forum menyepakati bahwa Muktamar Ke-35 NU akan diselenggarakan oleh Rais ‘Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU secara bersama-sama, dengan melibatkan Mustasyar PBNU, para sesepuh NU, serta pengasuh pesantren, khususnya dalam penentuan waktu, tempat, dan kepanitiaan muktamar.

Keputusan tersebut telah dikonfirmasi Kompas.com kepada Katib Syuriyah PBNU, Gus Aunulloh Ala Habib.

“Sepakat Muktamar bersama Rois Aam dan Ketum Kiai Yahya,” ujar Gus Aun, Kamis (25/12/2025), seraya menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan keputusan resmi forum.

Kesepakatan di Lirboyo sekaligus menandai tercapainya islah antara Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Kedua pimpinan PBNU sepakat mengakhiri ketegangan internal dan menjadikan Muktamar Ke-35 NU sebagai solusi konstitusional.

“Alhamdulillah, hari ini kita semua menyaksikan peristiwa yang menyejukkan. Islah telah tercapai, dan kami bersama Rais Aam sepakat bahwa jalan terbaik bagi jam’iyyah adalah melalui Muktamar bersama,” ujar Gus Yahya usai pertemuan.

Dengan tercapainya kesepakatan tersebut, kepemimpinan PBNU hingga pelaksanaan Muktamar Ke-35 NU tetap berjalan sebagaimana mestinya, dengan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais ‘Aam dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU.

PBNU juga akan segera membentuk panitia bersama untuk mempersiapkan pelaksanaan muktamar.

“Kesepakatan ini akan segera kami tindak lanjuti dengan pembentukan panitia Muktamar. Kita akan bersama-sama menyukseskan forum tertinggi jam’iyyah ini secara damai dan bermartabat,” tegas Gus Yahya.

Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin menilai pertemuan di Lirboyo menghasilkan kesepakatan yang positif dan menyejukkan. Menurut Wakil Presiden ke-13 RI itu, penyelenggaraan Muktamar secara bersama merupakan jalan untuk mengakhiri konflik.

“Ujungnya ada kesepakatan dan segera diadakan muktamar yang tidak satu pihak tapi bersama,” ujar Ma’ruf Amin.

Ia menegaskan bahwa para Mustasyar dan kiai sepuh berperan sebagai fasilitator agar konflik internal NU dapat diselesaikan secara bermartabat.

“Dengan menyelenggarakan muktamar, tidak ada konflik,” katanya.

Baca juga: Pertemuan Lirboyo Sepakati Muktamar Ke-35 NU Digelar Secepatnya

Rapat konsultasi tersebut dihadiri Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beserta jajaran Syuriyah PBNU, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama jajaran Tanfidziyah, serta para Mustasyar PBNU, di antaranya KH Ma’ruf Amin, KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, KH Abdullah Ubab Maimoen, dan KH Machasin.

Forum berharap, penyelenggaraan Muktamar Ke-35 NU dapat menjadi momentum konsolidasi, memperkuat ukhuwah, serta menjaga keutuhan, kemaslahatan, dan marwah Jam’iyyah Nahdlatul Ulama ke depan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com