Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kemenag–Alvara: Gen Z Paling Toleran Dibanding Milenial dan Gen X

Kompas.com, 31 Desember 2025, 17:30 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama bekerja sama dengan Alvara Strategic Research merilis Survei Indeks Kualitas Kehidupan Beragama Umat Islam Tahun 2025.

Hasilnya menunjukkan dinamika positif kehidupan beragama di Indonesia, terutama di kalangan Generasi Z (Gen Z).

Survei tersebut mencatat Gen Z sebagai kelompok paling toleran dalam kehidupan beragama, bahkan mengungguli generasi Milenial, Generasi X, dan Baby Boomers.

Baca juga: Angka Pernikahan 2025 Naik, Kemenag Sebut Tren Penurunan Sejak 2022 Terhenti

Tak hanya itu, Gen Z juga menempati posisi tertinggi dalam kemampuan membaca Al Quran dibandingkan generasi lainnya.

“Laporan ini idealnya menjadi acuan bagi para pengambil kebijakan untuk merumuskan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama di tanah air,” ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama, Arsad Hidayat, di Jakarta, Rabu (31/12/2025).

Menurut Arsad, temuan survei ini sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam penguatan sumber daya manusia dan kerukunan sosial.

Fokusnya adalah membangun manusia Indonesia yang unggul sekaligus memperkokoh kerukunan dan cinta kemanusiaan sebagai fondasi stabilitas nasional.

Ia menegaskan, capaian positif generasi muda perlu terus dijaga agar menjadi karakter permanen bangsa.

“Penguatan aspek yang sudah baik, seperti toleransi dan literasi kitab suci pada generasi muda, harus terus dikawal,” kata Arsad.

Gen Z Unggul dalam Literasi Al Quran

Peneliti Alvara Strategic Research, Lilik Purwandi, mengungkapkan sejumlah indikator yang memperkuat optimisme tersebut. Salah satunya adalah literasi Al Quran.

Indeks kemampuan membaca Al Quran dengan tartil pada Gen Z tercatat 56,29, lebih tinggi dibandingkan Milenial (54,06), Generasi X (53,97), dan Baby Boomers (50,95).

Capaian ini menunjukkan adanya penguatan literasi keagamaan di kalangan generasi muda, yang dinilai menjadi modal penting bagi pengembangan kehidupan beragama ke depan.

Paling Menolak Persekusi dan Intoleransi

Selain unggul dalam literasi Al Quran, Gen Z juga mencatat skor tertinggi dalam indikator toleransi beragama. Pada indikator sikap tidak membubarkan kegiatan keagamaan aliran atau organisasi lain, Gen Z meraih indeks 80,03, melampaui Milenial (78,77), Generasi X (78,97), dan Baby Boomers (78,81).

Secara keseluruhan, indeks pengamalan toleransi Gen Z berada di angka 79,65, hampir setara dengan Generasi X (79,67), dan lebih tinggi dibandingkan Milenial (79,07) serta Baby Boomers (78,63).

Indikator toleransi ini mencakup penerimaan terhadap ibadah agama lain, sikap tidak mencela, tidak melakukan persekusi, serta tidak menyebarkan ujaran kebencian.

“Data ini menunjukkan Gen Z memiliki kedewasaan sikap yang luar biasa dalam menghargai perbedaan. Mereka adalah generasi yang paling menolak praktik persekusi atau pembubaran kegiatan keagamaan pihak lain,” ujar Lilik.

Modal Besar Kohesi Sosial

Survei juga mencatat potensi positif kehidupan beragama di wilayah perkotaan yang didominasi populasi muda.

Meski indeks dimensi ibadah masyarakat urban (78,38) sedikit lebih rendah dibandingkan perdesaan (79,37), pemahaman keagamaan yang kuat dinilai menjadi modal penting bagi penguatan spiritual di masa depan.

“Gen Z dan Milenial adalah pilar masa depan. Walaupun terdapat tantangan dalam pengamalan ibadah harian, modal intelektual melalui pemahaman Al Quran dan sikap toleransi yang matang merupakan aset besar bagi kohesi sosial,” kata Lilik.

Baca juga: Kalender Hijriah 2026, Lengkap dengan Jadwal Puasa Sunnah dan Hari Besar Islam 1446–1447 H

Survei ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cakupan nasional, melibatkan 1.208 responden Muslim di 34 provinsi.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com