Editor
KOMPAS.com-Ka’bah merupakan bangunan suci umat Islam yang terletak di pusat Masjidil Haram, Kota Suci Mekah.
Bangunan berbentuk kubus ini menjadi titik sentral seluruh rangkaian ibadah umat Islam, termasuk shalat, haji, dan umrah.
Dilansir dari Kementerian Haji Saudi Arabia, Ka’bah terdiri atas satu ruangan dengan lantai marmer dan dikenal sebagai bangunan paling suci dalam ajaran Islam.
Baca juga: Doa Ketika Melihat Kabah Lengkap dengan Terjemahannya
Saat ini, Ka’bah memiliki tinggi sekitar 60 kaki dengan panjang masing-masing sisi kurang lebih 60 kaki.
Keempat sisi Ka’bah diselimuti kain penutup berwarna hitam yang disebut Kiswah.
Kiswah menutupi dinding Ka’bah hingga ke bagian bawah dan diikat pada Syadharwan menggunakan cincin tembaga.
Pintu Ka’bah terletak di sisi timur dengan posisi sekitar tujuh kaki di atas permukaan tanah.
Bagian dalam Ka’bah ditopang oleh beberapa pilar yang berfungsi menyangga atap bangunan.
Interior Ka’bah juga dilengkapi dengan lampu-lampu dari emas dan perak.
Pada dinding bagian dalam Ka’bah terdapat prasasti yang mencatat berbagai perbaikan dan renovasi sepanjang sejarah.
Baca juga: Kisah Pemugaran Kabah dan Peletakan Hajar Aswad
Al-Qur’an menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim bersama putranya, Nabi Ismail, membangun Ka’bah sebagai tempat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّاۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Wa idz yarfa‘u ibrâhîmul-qawâ‘ida minal-baiti wa ismâ‘îl, rabbanâ taqabbal minnâ, innaka antas-samî‘ul-‘alîm
Artinya: “(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Setiap hari, lebih dari satu miliar umat Muslim di seluruh dunia menghadap Ka’bah saat melaksanakan shalat lima waktu.
Ka’bah juga menjadi pusat ibadah haji yang setiap tahunnya dihadiri jutaan jemaah dari berbagai negara.
Baca juga: Insiden di Masjidil Haram, Petugas Keamanan Terluka Saat Gagalkan Upaya Melompat
Ka’bah memiliki sejumlah bagian penting yang masing-masing memiliki nilai sejarah dan makna religius dalam pelaksanaan ibadah.
Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam yang terletak di sudut timur Ka’bah dan menjadi titik awal serta akhir pelaksanaan thawaf.
Multazam merupakan area di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah yang sering dijadikan tempat berdoa oleh jemaah.
Babut Taubah adalah pintu Ka’bah yang berada di sisi timur bangunan dan menjadi akses masuk ke bagian dalam Ka’bah.
Maqam Ibrahim adalah bangunan kecil yang menyimpan batu tempat Nabi Ibrahim berdiri saat membangun Ka’bah.
Hatim atau Hijr Ismail merupakan area setengah lingkaran di sisi barat laut Ka’bah yang diyakini sebagai bagian dari bangunan asli Ka’bah.
Baca juga: Masjidil Haram Terapkan Gelang Identitas untuk Cegah Anak Tersesat Saat Umrah dan Haji
Selain bagian-bagian tersebut, Ka’bah juga memiliki pancuran air berlapis emas di bagian atap yang mengarah ke sisi barat laut.
Pancuran tersebut dikenal sebagai al-Mizab dan berfungsi mengalirkan air hujan dari atap Ka’bah.
Di dekat Maqam Ibrahim terdapat sumur Zamzam yang menjadi sumber air suci bagi jemaah haji dan umrah.
Sumur Zamzam memiliki peran penting dalam sejarah Islam dan rangkaian ibadah di Masjidil Haram.
Keberadaan Ka’bah menjadikannya pusat spiritual umat Islam yang menghubungkan ibadah, sejarah, dan keimanan lintas generasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang