Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Suku Quraisy, Penguasa Mekkah di Zaman Nabi Muhammad SAW

Kompas.com - 29/09/2025, 21:00 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Suku Quraisy dikenal sebagai suku penguasa kota Mekkah pada zaman Nabi Muhammad SAW. Suku Quraisy merupakan suku terkemuka yang diberi hak untuk mengelola Ka'bah.

Nabi Muhammad SAW juga merupakan keturunan dari suku Quraisy, tepatnya berasal dari Bani Hasyim.

Bagaimana sejarah penamaan suku Quraisy dan mengapa mereka sampai bisa menguasai Mekkah? Simak Penjelasannya berikut ini.

Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim AS Mencari Tuhan

Asal Usul Nama Quraisy

Imam Al Qurthubi dalam Tafsir Al Qurthubi menjelaskan tentang asal usul kata Quraisy. ada beberapa rujukan yang terkait dengan penamaan suku Quraisy.

1. Quraisy berasal dari at taqarrasy yang artinya berkumpul dan bersatu kembali. Hal ini terjadi setelah sebelumnya suku ini berpisah dan bercerai berai.

2. Quraisy berasal dari kata al qarsy yang artinya memeriksa. Hal ini terkait dengan tugas suku ini, yaitu memeriksa jamaah haji yang berkunjung ke Ka'bah.

3. Ibnu Abbas menjelaskan bahwa kata Quraisy berasal dari kata al qirsy yang artinya ikan hiu. Sifat orang Quraisy seperti ikan hiu, yaitu hewan yang paling kuat di antara hewan lainnya.

Sementara dalam riwayat lain, dijelaskan bahwa suku Quraisy berasal dari keturunan An Nadhr bin Kinanah. Nama Quraisy pertama kali disematkan kepada An Nadhr. Nama ini berasal dari kisah An Nadhr yang berhasil membunuh seekor ikan hiu bernama Quraisy.

Pendapat lain mengatakan Quraisy berasal dari kata At Taqarisy yang artinya perdagangan. karena mayoritas suku Quraisy hidup dari berdagang.

Suku Quraisy Menguasai Mekkah

Sebelum dikuasai suku Quraisy, Mekkah dikuasai oleh Suku Khuza’ah selama kurang lebih 5 abad. Qushay bin Kilab adalah pemimpin suku Quraisy yang berhasil mengambil alih kepengurusan Ka’bah dan menyatukan beberapa kabilah atau suku.

Qushay mengumpulkan pasukan dari suku Quraisy dan Bani Kinanah serta meminta bantuan saudara seibunya, Razah bin Rabi’ah untuk mengalahkan Bani Khuza’ah. Maka berkecamuklah perang besar yang dimenangkan oleh Qushay.

Sejak kepemimpinan Qushay, bangunan lain disekitar Ka’bah didirikan. Bangunan pertama yang didirikan adalah Darun Nadwah yang berfungsi sebagai tempat musyawarah suku Quraisy.

Dalam masa kepemimpinan Qushay, pemerintahan berjalan tertib dan aman. Tanah di sekitar Ka’bah ditetapkan sebagai tanah haram dan tidak diperkenankan adanya peperangan di dalamnya.

Baca juga: Kisah Penemuan Sumur Zamzam oleh Abdul Muthalib

Kemuliaan Suku Quraisy

Dalam sebuah hadits, diterangkan bahwa suku Quraisy mempunyai kemuliaan dibandingkan dengan suku-suku lainnya.

''Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, 'Para Imam (pemimpin) itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkkan laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima taubat dari mereka dan tidak diterima pula tebusan (azab) dari mereka'.'' (HR Bukhari dalam Al-Anbiya', Abu Daud, dan Imam Ahmad).

Sementara Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam kitab Ad Durr Al Mantsur menjelaskan tentang 7 keumuliaan kaum Quraisy, yaitu:

1. Nabi Muhammad SAW dari kalangan Quraisy

2. Kehilafahan ada pada suku Quraisy

3. Penjaga pintu Ka'bah (Al Hijabah) ada pada suku Quraisy

4. Pemberi minum jamaah haji (As Siqayah) ada pada suku Quraisy

5. Suku Quraisy ditolong dan selamatkan dari pasukan gajah

6. Suku Quraisy selalu menyembah Allah SWT saat tidak ada suku lain yang menyembah-Nya

7. Suku Quraisy menjadi nama surat dalam Al Quran.

Kepemimpinan Suku Quraisy

Kepemimpinan Quraisy secara turun temurun berada di tangan keturunan Qushay. Salah satu pemimpinnya bernama Abdul Muthalib yang tak lain merupakan kakek Rasulullah Saw.

Pada massa kepemimpinannya, terjadilah peristiwa penyerangan Mekkah oleh tentara bergajah yang dipimpin Abrahah. Hal ini juga menandai kelahiran sang cucu, Muhammad.

Abdul Muthalib bernama asli Syaibah bin Hasyim. Nama Abdul Muthalib diperoleh karena sejak kecil Syaibah diasuh oleh pamannya, Muthalib bin Abdul Manaf.

Pada masa kepemimpinan Abdul Muthalib, Suku Quraisy memiliki sistem kekuasaan seperti negara dan berhasil menjalin perjanjian dengan kerajaan-kerajaan besar seperti Romawi, Persia, Habasyah, dan Ghassan sehingga mereka bebas melakukan perdagangan di daerah-daerah kekuasaan kerajaan-kerajaan tersebut.

Baca juga: Kisah Heroik Dua Anak Muda Menghabisi Abu Jahal di Perang Badar

Struktur Jabatan di Suku Quraisy

Ada 15 jabatan penting dalam struktur pemerintahan suku Quraisy:

1. As Sadanah atau Al Hijabah, bertugas mengurus Ka’bah.

2. As Siqayah, bertugas menyediakan air bagi jamaah haji.

3. Ar Rifadah, bertugas menyiapkan makanan untuk jamaah haji.

4. Ar Rayah, bertugas mengibarkan panji perang.

5. Al Qiyadah, bertugas memegang komando dalam perang atau kafilah dagang.

6. Al Asynaf, bertugas mengawasi harta-harta denda.

7. Al Qubbah, memegang tanggung jawab atas keperluan-keperluan perang.

8. Al ’Ainnah, bertugas memegang tanggung jawab atas hewan tunggangan pada saat perang.

9. An Nadwah, bertugas mengurus tempat musyawarah dan tempat berkumpul para pembesar Quraisy yang telah berusia lebih dan 40 tahun untuk membicarakan perkaraperkara penting.

10. Al Masyurah, bertugas memberi nasehat dalam masalah-masalah penting.

11. As Shafarah, bertugas menjadi duta untuk melakukan perundingan.

12. Al Asyar, bertugas mengurus patung-patung pilihan.

13. Al Hukumah, bertugas melerai dan mendamaikan orang-orang yang bertikai.

14. Al Amwal Al Muhajjarah, bertugas menjaga harta benda yang dipersembahkan untuk tuhan-tuhan mereka.

15. Al ’Imarah, bertugas melarang suara bising dan keributan di sekitar Ka’bah.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke