KOMPAS.com - Shalat Dhuha dikenal sebagai shalat sunnah yang terkait dengan kelancaran dalam hal rezeki. Orang-orang yang melaksanakan shalat dhuha berharap agar Allah SWT memberikan kelancaran dalam rezeki.
Harapan tersebut terlantun lewat doa yang dipanjatkan setelah melaksanakan shalat dhuha. Salah satu doa yang diajarkan berkaitan dengan permohonan agar diberikan kemudahan dalam hal rezeki.
Baca juga: Waktu Terbaik Melaksanakan sholat Dhuha Dilengkapi Niat dan Doanya
Arab:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ. بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Latin:
Allaahumma innadh dhuhaa’a dhuhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash shalihiin.
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila susah didapat maka mudahkanlah, apabila haram maka sucikanlah, apabila jauh maka dekatkanlah. Ya Allah dengan hak dhuha-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh.
Baca juga: 7 Keutamaan Sholat Dhuha: Dilengkapi Niat dan Doanya
Shalat dhuha mempunyai beberapa keutamaan, antara lain:
Bagi orang yang mengerjakan shalat dhuha, Allah akan mencukupi kebutuhannya. Hal ini selaras dengan yang disampaikan Rasulullah SAW dalam haditsnya:
يا ابنَ آدمَ اركعْ لي من أولِ النهارِ أربعَ ركَعاتٍ أكْفِكَ آخِرَه
Artinya: "Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari." (H.R. At Tirmidzi).
Sedekah dalam hal ini adalah sedekah untuk persendian yang dimiliki manusia.
يُصْبِحُ علَى كُلِّ سُلَامَى مِن أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بالمَعروفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِن ذلكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما مِنَ الضُّحَى
Artinya: "Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan shalat dhuha dua rakaat." (H.R. Muslim).
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Dhuha Lengkap dengan Tata Cara dan Doanya
Dengan rutin melaksanakan shalat dhuha, Allah akan mengampuni dosa-dosa bagi yang mengerjakannya.
مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ
Artinya: "Barang siapa yang menjaga shalat dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." (H.R. At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dilansir dari baznasjabar.org, barangsiapa mengerjakan shalat dhuha, Allah akan mencukupi kebutuhannya. Hal ini selaras dengan yang disampaikan Rasulullah SAW dalam haditsnya:
"Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)-mu sampai sore hari’.” (H.R. Imam Ahmad).
Sedekah dalam hal ini adalah sedekah untuk persendian yang dimiliki manusia.
Rasulullah SAW bersabda: "Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (la ilaha illallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (allahu akbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyeru kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat Dhuha.” (H.R. Muslim dan Abu Daud).
Dengan rutin melaksanakan shalat dhuha, Allah akan mengampuni dosa-dosa bagi yang mengerjakannya.
“Barang siapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan’.” (H.R. Ibnu Majah).
Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha: Dilengkapi Niat, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya
Bagi yang mampu mengerjakan shalat dhuha secara maksimal, Allah akan membangunkannya rumah di surga.
"Siapa saja yang mengerjakan shalat dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya sebuah istana yang terbuat dari emas di surga." (H.R. Ibnu Majah).
Rasulullah pernah mengutus pasukan untuk menjalankan suatu misi peperangan. Pasukan itu kembali dengan cepat membawa rampasan perang yang banyak.
Rasulullah SAW kemudian menyampaikan ada yang lebih baik dari hal itu, yaitu sholat dhuha.
Rasulullah SAW kemudian bersabda: "Barangsiapa yang berwudu kemudian berangkat ke masjid untuk melakukan shalat Duha, maka itulah yang lebih dekat tempat perangnya, lebih banyak harta rampasan perangnya, dan lebih cepat kepulangannya.” (H.R. Ahmad dan Ath Thabrani).
Salah satu keutamaan sholat dhuha adalah seperti mendapatkan pahala umroh.
"Dan barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk melaksanakan shalat Duha, dia tidak mempunyai niat kecuali itu, maka pahalanya seperti orang yang sedang umrah." (H.R. Abu Daud dan Ahmad).
Baca juga: Sholat Dhuha: Niat, Waktu, dan Keutamaannya
Shalat dhuha disebut juga shalat awwabin yaitu shalatnya orang-orang yang gemar bertaubat dan kembali kepada Allah SWT.
“Tidaklah seseorang itu (konsisten) menjaga salat Dhuha, kecuali ia termasuk orang-orang yang gemar bertaubat (dan kembali kepada Allah Ta’ala).” (H.R. Ibnu Khuzaimah).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.