KOMPAS.com-Dalam ajaran Islam, ibadah tidak hanya mencakup amalan yang wajib dilakukan setiap hari.
Terdapat banyak bentuk ibadah sunnah yang dianjurkan untuk memperkuat hubungan seorang hamba dengan Allah SWT.
Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan adalah sholat sunnah, yang berfungsi sebagai pelengkap dan penyempurna ibadah fardhu.
Baca juga: Sholat Sunnah Wudhu: Dalil, Keutamaan, dan Tata Cara Lengkap Berdasarkan Hadis Sahih
Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang rajin melaksanakan sholat sunnah dalam berbagai keadaan, baik saat lapang maupun sempit.
Meneladani kebiasaan tersebut menjadi bentuk ketaatan seorang muslim dalam mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Dilansir dari laman Baznas, secara istilah, sholat sunnah adalah sholat tambahan yang dilakukan di luar sholat wajib lima waktu.
Hukum sholat sunnah adalah mustahab, artinya bila dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak berdosa.
Dalam Alquran dan hadis banyak disebutkan keutamaan melaksanakan sholat sunnah, baik yang termasuk muakkad (ditekankan) maupun ghairu muakkad (tidak terlalu ditekankan).
Baca juga: 18 Hal yang Membatalkan Sholat, Umat Islam Perlu Tahu
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholat. Jika sholatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya. Jika sholatnya rusak, maka rusak pula seluruh amalnya.” (HR. Abu Dawud).
Sholat sunnah menjadi sarana untuk menyempurnakan kekurangan dalam shalat wajib serta menambah pahala bagi yang mengerjakannya.
Ada berbagai jenis sholat sunnah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW.
Berikut beberapa di antaranya yang paling utama dan dapat diamalkan oleh setiap muslim.
Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang menyertai shalat wajib, baik sebelum (qabliyah) maupun sesudahnya (ba’diyah).
Sholat rawatib yang muakkad antara lain dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum dan dua rakaat setelah Dzuhur, dua rakaat setelah Maghrib, serta dua rakaat setelah Isya.
Sholat ini berfungsi sebagai pelengkap sholat fardhu dan menjadi salah satu amalan sunnah yang paling dijaga oleh Rasulullah SAW.
Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah paling utama.
Sholat ini dilakukan pada sepertiga malam terakhir setelah bangun tidur.
Allah SWT memuji hamba-Nya yang bangun di malam hari untuk bermunajat dan memohon ampunan.
Tahajud menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah, memohon rahmat, dan memperkuat keimanan.
Baca juga: Panduan Sholat Istikharah untuk Memilih Jodoh: Langkah dan Doa
Sholat dhuha termasuk ibadah sunnah yang dikerjakan pada pagi hari, dimulai setelah matahari terbit hingga sebelum waktu Dzuhur.
Sholat ini memiliki keutamaan besar dalam membuka pintu rezeki dan menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat kesehatan serta kehidupan.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa dua rakaat dhuha dapat menjadi pengganti sedekah untuk seluruh sendi tubuh manusia setiap hari.
Sholat istikharah dilakukan saat seorang muslim dihadapkan pada pilihan atau keputusan penting dalam hidup.
Tujuan sholat ini adalah memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT agar diberikan jalan terbaik.
Sholat istikharah terdiri dari dua rakaat dan disertai doa khusus setelahnya.
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk selalu bertawakal dan menyerahkan hasilnya kepada Allah setelah melaksanakan istikharah.
Baca juga: Lupa Rakaat Sholat? Ini Panduan dan Tata Cara Sujud Sahwi Menurut Ulama
Shalat hajat merupakan sholat sunnah yang dilakukan ketika seseorang memiliki hajat atau kebutuhan tertentu.
Sholat ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang terlarang untuk sholat.
Tujuannya adalah untuk memohon pertolongan dan kemudahan dari Allah SWT dalam memenuhi kebutuhan atau mengatasi kesulitan.
Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang memiliki keperluan hendaknya berwudhu, sholat dua rakaat, dan berdoa kepada Allah agar doanya dikabulkan.
Sholat sunnah memiliki banyak keutamaan yang dapat dirasakan oleh setiap muslim.
Selain menjadi penghapus dosa kecil, sholat sunnah juga merupakan pembuka pintu surga bagi yang istiqamah melaksanakannya.
Rasulullah SAW bersabda, “Laksanakanlah sholat malam, karena itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, pendekat kepada Tuhan kalian, penghapus kesalahan, dan pencegah dosa.” (HR. Tirmidzi).
Orang yang terbiasa menunaikan sholat sunnah akan memiliki hati yang lebih tenang, disiplin, dan jauh dari sifat lalai.
Kedisiplinan dalam beribadah juga membentuk keteguhan iman dan ketenangan batin dalam menghadapi kehidupan.
Pelaksanaan sholat sunnah harus dilakukan dengan niat yang ikhlas dan penuh kekhusyukan.
Setiap jenis sholat sunnah memiliki jumlah rakaat dan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda.
Sholat dhuha misalnya dapat dilakukan antara dua hingga delapan rakaat, sedangkan tahajud minimal dua rakaat tanpa batas maksimal.
Niat dalam sholat sunnah cukup dilafalkan dalam hati tanpa perlu diucapkan secara lisan.
Perbedaan utama antara sholat wajib dan sunnah terletak pada tidak adanya adzan dan iqamah serta waktu pelaksanaannya yang lebih fleksibel.
Baca juga: Sholat Sunnah Rabu Wekasan dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari
Melaksanakan sholat sunnah secara rutin merupakan wujud cinta dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ibadah ini tidak hanya menambah pahala, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Tuhannya.
Di tengah kehidupan modern yang penuh kesibukan, sholat sunnah bisa menjadi penyejuk hati dan sarana introspeksi diri.
Menjadikan sholat sunnah sebagai bagian dari rutinitas harian akan memperindah akhlak dan memperbaiki kualitas ibadah seorang muslim.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan keteguhan hati untuk istiqamah dalam mengamalkan ibadah-ibadah sunnah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang