KOMPAS.com - Surat Al Ankabut ayat 45 menjadi salah satu ayat yang paling populer di dunia. Surat ini berisi tentang penjelasan bahwa shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Perbuatan keji dan mungkar adalah perbuatan melanggar aturan-aturan Allah SWT. Perbuatan ini terlarang dan termasuk dosa. Untuk mencegah agar tidak melakukan perbuatan tersebut, caranya adalah dengan shalat.
Baca juga: Surat Al Qariah: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsir
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Surat Al Ankabut ayat 45 mengandung 5 perkara yang sangat penting bagi perkembangan spiritual umat Islam, yaitu:
1. Perintah Membaca Al Quran;
2. Perintah Mendirikan shalat;
3. Informasi bahwa shalat dapat mencegah perbutan keji dan mungkar;
4. Shalat mempunyai keutamaan lebih besar dibandingkan ibadah-ibadah lainnya;
5. Allah selalu mengetahui apa yang dikerjakan manusia.
Baca juga: Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 45: Meminta Pertolongan dengan Sabar dan Shalat
Menurut Abdurrahman bin Nashir As Sa'di dalam kitab tafsir Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan, Allah memerintahkan untuk membaca wahyu-Nya atau kitab-Nya, yaitu kitab Al Quran yang agung.
Makna 'membaca Al Quran' adalah mengikutinya dengan cara mematuhi apa yang diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangnya, berpegang kepada petunjuknya, membenarkan apa-apa yang diinformasikannya, merenungkan makna-maknanya dan membaca lafazhnya.
Jadi, membaca lafalnya menjadi bagian dari maknanya dan termasuk dari bagian darinya. Apabila makna tilawah al kitab itu demikian maknanya, maka diketahuilah bahwa penegakkan agama, semuanya masuk dalam (makna) 'membaca Al Quran’.
Maka firman-Nya, 'dirikanlah shalat' adalah termasuk dalam kategori menyambungkan (athaf) sesuatu yang bermakna khusus kepada yang bermakna umum, disebabkan keutamaan shalat, kemuliaan dan pengaruhnya yang sangat indah, yaitu, 'sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar'.
Perbuatan keji adalah segala dosa yang tergolong besar dan terhitung keji, berupa segala bentuk maksiat yang dikehendaki oleh nafsu. Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang diingkari oleh akal sehat dan fitrah.
Dan sisi shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar adalah bahwa seorang hamba yang menegakkannya, menunaikan rukun-rukun, syarat-syarat dan kekhusyuannya, maka hatinya akan bersinar, jiwanya menjadi suci, imannya bertambah dan kemauannya pada kebaikan makin kuat, serta kemauannya pada keburukan berkurang atau habis.
Baca juga: Tafsir QS An-Nisa Ayat 11: Hukum Faraid dan Pembagian Waris dalam Islam
Secara pasti, konsisten menjalankan shalat dan memeliharanya akan mencegah perbuatan keji dan kemungkaran. Demikianlah di antara tujuan shalat dan buahnya.
Dan di sisi lain, shalat juga mempunyai tujuan yang lebih besar daripada itu dan lebih agung, yaitu apa yang terkandung di dalam shalat itu sendiri, berupa dzikrullah dengan hati, lisan dan badan.
Hal itu karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia agar beribadah kepada-Nya, dan ibadah yang paling utama yang mereka kerjakan adalah shalat. Dan di dalamnya juga terdapat penghambaan seluruh anggota tubuh yang tidak terdapat dalam ibadah yang lain.
Maka dari itu Allah SWT berfirman, 'dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar' ini bisa berarti bahwa shalat merupakan dzikir yang lebih utama daripada dzikir di luar shalat. Dan karena shalat itu sendiri, sebagaimana dijelaskan di muka, merupakan dzikir yang paling agung.
'Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan' (berupa) kebaikan dan keburukan, lalu Allah SWT akan memberikan balasan kepada manusia atas semua itu dengan pembalasan yang paling sempurna.
Baca juga: Tafsir Surat Ibrahim Ayat 7 dan Kandungan Pesannya
Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar karena dengan shalat, seseorang akan mendapat cahaya dan petunjuk dari Allah SWT sehingga ia akan senantiasa berada di jalan lurus dan tidak berbelok-belok.
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَالمَ تَكُنْ لَهُ نُوْرًا وَلاَ بُرْهَانًا وَلاَ نَجَاةً وَكاَنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَاُبَيِّ بْنِ خَلَفَ
Artinya: “Barang siapa yang memelihara shalat, ia akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari Kiamat, dan barang siapa yang tidak memeliharanya, ia tidak akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan. Dan ia pada hari Kiamat bersama Qarun, Firaun, Haman, dan Ubai bin Khalaf." (H.R. Aḥmad dan Ath Thabrani).
Shalat lima kali sehari akan menghapuskan dosa-dosa. Dengan dihapusnya dosa-dosa manusia di sebanyak 5 kali dalam sehari, maka seseorang akan berada dalam keadaan suci dan bersih dari dosa.
Baca juga: Surat Al Lahab Lengkap dengan terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
رَاَيْتُمْ لَوْ اَنَّ نَهَرًا بِبَابِ اَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقٰى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئٌ؟ قَالُوْا لاَيَبْقٰى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئٌ قَالَ فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللّٰهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا
Artinya: “Bagaimanakah pendapatmu, andaikata ada sebuah sungai dekat pintu rumah salah seorang dari kamu, ia mandi di sungai itu lima kali setiap hari. Adakah masih ada dakinya yang tinggal barang sedikit pun?” Para sahabat menjawab, “Tidak ada daki yang tertinggal barang sedikit pun.” Rasulullah bersabda, “Maka demikianlah perumpamaan salat yang lima waktu, dengan salat itu Allah akan menghapus semua kesalahannya.” (H.R. At Tirmidzi).
Seseorang yang senantisa berada dalam kesucian atau terbebas dari dosa, tentunya hatinya akan cenderung kepada ketaatan kepada Allah SWT dan risih atau menolak ketika diajak atau terlintas niat untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar.
Demikianlah tafsir dari Surat Al Ankabut ayat $%. Semoga bermanfaat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang