KOMPAS.com - Keadaan manusia di akhirat itu berbeda-beda. Ada yang memperoleh kebahagiaan dan dimasukkan surga, ada orang yang sengsara dan masuk neraka. Ada juga orang yang mengira masuk surga tetapi ternyata tempatnya di neraka.
Berbagai macam kondisi manusia di akhirat itu tergantung bagaimana saat mereka hidup di dunia. Orang yang tulus dalam beribadah dan melakukan amal kebaikan, maka balasannya adalah surga. Sementara orang yang durhaka dan banyak melakukan maksiat serta tidak tulus dalam beribadah, tempatnya di neraka.
Baca juga: 17 Hadits Tentang Menuntut Ilmu
Di akhirat kelak, ada segolongan orang yang paling menyesal. Hal ini terjadi karena golongan ini mempunyai petunjuk untuk dapat masuk surga, namun mereka mengabaikannya.
أَشَدُّ النَّاسِ حَسْرَةً ﻳَﻮْﻡَ اﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺭَﺟُﻞٌ ﺃﻣْﻜَﻨَﻪُ ﻃَﻠَﺐُ اﻟﻌِﻠْﻢِ ﻓِﻲ اﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﻄْﻠُﺒْﻪُ ﻭﺭَﺟُﻞٌ ﻋَﻠَّﻢَ ﻋِﻠْﻤﺎً ﻓﺎﻧْﺘَﻔَﻊَ ﺑﻪِ ﻣَﻦْ ﺳَﻤِﻌَﻪُ ﻣِﻨْﻪُ ﺩُﻭْﻧَﻪُ
Artinya: "Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang ada kesempatan mencari Ilmu di dunia tetapi tidak melakukannya dan orang yang mengajar orang lain tetapi yang di ajarnya mendapat faidah sedangkan ia sendiri tidak." (H.R. Ibnu Asakir).
Berdasarkan hadits di atas, ada dua golongan orang yang paling menyesal di akhirat, yaitu:
1. Orang yang punya kesempatan mencari ilmu tetapi tidak melakukannya
2. Orang yang mengajarkan ilmu tetapi ia sendiri tidak mengamalkannya atau tidak mendapat manfaat dari ilmu yang diajarkannya.
Orang-orang yang tidak mau mencari ilmu padahal ada kesempatan untuk mendapatkannya, ia termasuk orang yang celaka. Mencari ilmu adalah kewajiban bagi seorang muslim. Maka orang yang tidak mau mencarinya ia akan celaka.
Baca juga: Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Belajar agar Diberi Ilmu yang Berkah
Di dalam Al Quran, orang yang paling takut kepada Allah SWT dan paling taat kepada-Nya adalah orang-orang yang mempunyai ilmu. Sementara orang-orang yang tidak berilmu, cenderung membangkang kepada Allah SWT karena tidak mempunyai pemahaman tentang-Nya.
وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Artinya: "Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (Q.S. Fatir: 28).
Orang yang dikehendaki kebaikan Allah SWT, maka ia akan diberikan pemahaman terhadap ilmu agama. Artinya, orang tersebut bersemangat dalam menuntut ilmu agama sehingga diberikan pemahaman tentang ilmu agama.
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
Artinya: “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Golongan kedua yang paling menyesal di akhirat adalah orang yang mengajarkan ilmu, tetapi ia sendiri tidak mengamalkannya. Dalam Al Quran, Allah SWT benci terhadap orang yang seperti ini.
كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Artinya: "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (Q.S. Ash Shaff: 3)
Baca juga: Doa Agar Diberikan Ilmu yang Bermanfaat: Arab, Latin, dan Artinya
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ ﴿١٧٥﴾ وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ ﴿١٧٦﴾ سَاءَ مَثَلًا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَأَنْفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ
Artinya: "Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).
Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zhalim." (Q.S. Al A'raf: 175-177).
Orang yang mengajarkan ilmu tetapi tidak mengamalkannya, ibarat lilin yang menerangi sekitarnya, tetapi ia sendiri terbakar.
مَثَلُ الْعَالِمِ الَّذِي يُعَلِّمُ النَّاسَ الْخَيْرَ وَيَنْسَى نَفْسَهُ كَمَثَلِ السِّرَاجِ يُضِيءُ لِلنَّاسِ وَيَحْرِقُ نَفْسَهُ
Artinya: "Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia namun ia melupakan dirinya sendiri, laksana sebuah lilin yang menerangi orang sambil membakar dirinya." (H.R. Ath Thabrani).
Baca juga: Doa agar Terhindar dari Api Neraka dan Cara Mengamalkannya
Ketika sedang Isra' Mi'raj, Nabi Melihat orang yang mulutnya digunting dengan gunting neraka, ternyata penyebabnya adalah orang yang mengajarkan ilmu namun ia sendiri tidak mengamalkannya.
رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رِجَالًا تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ قَالَ: الخُطَبَاءُ مِنْ أُمَّتِكَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
Artinya: "Pada malam aku di isra’kan oleh Allâh, aku melihat orang-orang yang mulutnya digunting dengan gunting-gunting dari neraka, maka aku berkata, ‘Siapa mereka wahai jibril?’ Maka ia menjawab, ‘Mereka adalah para penceramah dari ummatmu yang menyuruh orang melakukan kebaikan namun mereka melupakan dirinya sendiri, mereka membaca al-Kitab, tidakkah mereka berakal?"
Demikianlah pembahasan mengenai dua golongan yang paling menyesal di akhirat. Semoga bermanfaat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang