Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Perlindungan dari Siksa Kubur yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW

Kompas.com - 19/11/2025, 06:14 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com-Dalam ajaran Islam, keyakinan terhadap adanya siksa kubur merupakan bagian penting dari persiapan menuju kehidupan akhirat.

Umat Islam meyakini bahwa amal seseorang selama hidup akan menentukan balasan yang akan diterima setelah meninggal.

Sikap berhati-hati terhadap perbuatan dan menjaga kebersihan diri menjadi bagian dari ikhtiar untuk menghindari azab kubur.

Baca juga: Ziarah Kubur: Doa, Adab, dan Keutamaannya

Hadis Tentang Penyebab Siksa Kubur

Dilansir dari laman Muhammadiyah, salah satu riwayat yang menjelaskan penyebab siksa kubur disampaikan oleh Ibnu Abbas RA.

Dalam hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW melewati dua kuburan dan menyampaikan bahwa penghuni keduanya sedang disiksa.

Salah satunya disiksa karena tidak menjaga kebersihan dari air kencing, sementara yang lain menerima azab karena gemar mengadu domba.

Nabi SAW kemudian meminta pelepah kurma, membelahnya menjadi dua, dan meletakkannya di atas masing-masing kuburan dengan harapan dapat meringankan siksa keduanya selama pelepah itu masih basah.

Hadis tersebut berbunyi:

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا بِنِصْفَيْنِ ثُمَّ غَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا فَقَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

“Sesungguhnya keduanya tidak disiksa kubur karena sebab yang besar. Satu di antara keduanya disiksa karena tidak bersih dari air kencingnya, dan yang satu lagi karena suka mengadu domba.”
Kemudian Nabi meminta untuk diambilkan pelepah kurma dan membelahnya menjadi dua, selanjutnya beliau bersabda: “Mudah-mudahan meringankan mereka selama belum kering keduanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca juga: 6 Manfaat Membaca Surah Al-Mulk Setiap Malam, Penjaga dari Siksa Kubur

Doa Perlindungan dari Siksa Kubur

Untuk menghindari siksa kubur, Nabi Muhammad SAW mengajarkan sebuah doa yang dianjurkan dibaca setiap sholat, khususnya saat duduk tahiyyat akhir.

Doa ini mencakup permohonan perlindungan dari empat hal: siksa Jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan kematian, serta fitnah Dajjal.

Doa tersebut berbunyi:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّفِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.”

Membaca doa ini secara konsisten menjadi bentuk ikhtiar spiritual bagi umat Islam untuk memohon perlindungan Allah SWT dari berbagai cobaan di alam kubur dan hari pembalasan.

Dengan keyakinan dan keikhlasan, doa ini menjadi harapan agar Allah memberikan keselamatan dan rahmat-Nya pada setiap tahap kehidupan setelah kematian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com