Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayat Seribu Dinar: Bacaan, Keutamaan, dan Kisah Asal-Usul Pembuka Rezeki

Kompas.com - 25/11/2025, 12:04 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara, Baznas

KOMPAS.com-Ayat seribu dinar menjadi salah satu amalan populer di kalangan umat Islam karena diyakini mampu mendatangkan rezeki dan menghadirkan ketenangan batin.

Amalan ini berasal dari potongan ayat dalam Surah At-Thalaq ayat 2–3 yang memuat janji Allah SWT bagi hamba-Nya yang bertakwa dan bertawakal.

Ayat ini sering dibaca sebanyak tiga kali setelah shalat fardhu sebagai bentuk doa memohon kelapangan rezeki dan perlindungan.

Keyakinan ini tumbuh seiring pemahaman bahwa rezeki yang diberikan Allah tidak hanya berupa materi, tetapi juga berupa ketenangan, kelapangan hati, dan keberkahan dalam hidup.

Baca juga: Ayat Seribu Dinar: Doa dari Al-Qur’an yang Diyakini Membuka Pintu Rezeki Tak Terduga

Bacaan Ayat Seribu Dinar dan Artinya

Berikut bacaan ayat seribu dinar dalam versi latin:

Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja alallahu likulli syai in qadra.

Artinya:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2–3)

Ayat tersebut menegaskan bahwa pertolongan Allah diberikan kepada hamba yang menjaga ketakwaan dan menggantungkan sepenuhnya harapan hanya kepada-Nya.

Baca juga: Keutamaan Membaca Dua Ayat Terakhir Surat Al Baqarah

Asal Usul Istilah Ayat Seribu Dinar

Penamaan ayat seribu dinar memiliki kisah yang berkembang di tengah masyarakat. Kisah tersebut menceritakan seorang pedagang yang dalam mimpinya didatangi Nabi Khidir AS.

Dalam mimpi itu, Nabi Khidir AS memintanya bersedekah sebanyak seribu dinar emas kepada fakir miskin.

Pedagang tersebut melakukan sedekah tersebut sesuai mimpinya. Setelah itu, Nabi Khidir AS kembali hadir dalam mimpi dan mengajarkan amalan berupa bacaan Surah At-Thalaq ayat 2–3 sebagai doa untuk memohon keselamatan dan petunjuk dari Allah SWT.

Ketika pedagang itu berlayar, kapalnya karam akibat badai. Ia berhasil selamat bersama seluruh harta bendanya, sementara penumpang lainnya tidak berhasil diselamatkan. Ia kemudian menetap di negeri baru, berdagang, dan terus mengamalkan ayat seribu dinar hingga akhirnya diangkat menjadi raja.

Kisah tersebut menggambarkan keyakinan kuat tentang pertolongan Allah bagi siapa pun yang bertakwa dan bersedekah dengan ikhlas.

Baca juga: Makna Surat Yasin Ayat 82–83: Bukti Kekuasaan Allah atas Segala Sesuatu

Makna dan Kandungan Ayat Seribu Dinar

Ayat seribu dinar mengajarkan pentingnya ketakwaan, yaitu menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ketakwaan menjadi jalan datangnya pertolongan, kemudahan urusan, serta rezeki dari arah yang tidak disangka.

Makna rezeki dalam ayat ini tidak terbatas pada materi, tetapi mencakup kesehatan, ketenangan batin, perlindungan, serta kelapangan hati. Pertolongan tersebut datang atas kehendak Allah SWT yang Mahakuasa dalam menentukan segala sesuatu.

Ayat seribu dinar juga mengingatkan pentingnya tawakal, yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah setelah melakukan ikhtiar. Sikap ini menjadi pondasi bagi umat Muslim dalam menghadapi ujian kehidupan.

Baca juga: Tafsir Surat Ibrahim Ayat 7 dan Kandungan Pesannya

Keutamaan Ayat Seribu Dinar

Beragam keutamaan diyakini terkandung dalam ayat seribu dinar saat diamalkan secara konsisten dan disertai keyakinan penuh kepada Allah SWT.

1. Meningkatkan Ketakwaan dan Keimanan

Amalan ini membantu mendekatkan diri kepada Allah, menumbuhkan rasa cinta kepada Sang Pencipta, dan memperkuat keimanan.

2. Membuka Pintu Rezeki dan Menumbuhkan Rasa Syukur

Ayat ini diyakini mendatangkan rezeki yang datang secara tak terduga, sekaligus mengingatkan umat untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan.

3. Memberikan Jalan Keluar dari Masalah

Doa dalam ayat ini menjadi permohonan pertolongan kepada Allah saat menghadapi ujian hidup.

4. Menumbuhkan Semangat Berikhtiar

Kandungan ayat mengajarkan pentingnya bekerja keras disertai tawakal sebagai bentuk keyakinan bahwa hasil terbaik datang atas izin Allah.

5. Menjadi Perlindungan dari Musibah

Ayat ini diyakini menjadi benteng dari berbagai musibah, sebagaimana kisah pedagang yang selamat dari kapal karam.

6. Memberikan Ketenangan dan Keberkahan

Keutamaan ayat seribu dinar membawa ketenangan batin, kesehatan, dan keberkahan hidup bagi mereka yang mengamalkannya dengan ikhlas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Al Muqtadir: Dalil, Makna, dan Implikasinya dalam Kehidupan
Al Muqtadir: Dalil, Makna, dan Implikasinya dalam Kehidupan
Doa dan Niat
Dahsyatnya Doa Nabi Yunus: Rahasia di Balik Doa Cepat Dikabulkan
Dahsyatnya Doa Nabi Yunus: Rahasia di Balik Doa Cepat Dikabulkan
Doa dan Niat
Ayat Seribu Dinar: Bacaan, Keutamaan, dan Kisah Asal-Usul Pembuka Rezeki
Ayat Seribu Dinar: Bacaan, Keutamaan, dan Kisah Asal-Usul Pembuka Rezeki
Doa dan Niat
Hari Guru Nasional 2025: Menag Nasaruddin Umar Soroti Peran Strategis Guru dan Lonjakan Peserta PPG
Hari Guru Nasional 2025: Menag Nasaruddin Umar Soroti Peran Strategis Guru dan Lonjakan Peserta PPG
Aktual
Fatwa Rekening Dormant MUI: Dana Nasabah Wajib Diingatkan dan Disalurkan Jika Tak Bertuan
Fatwa Rekening Dormant MUI: Dana Nasabah Wajib Diingatkan dan Disalurkan Jika Tak Bertuan
Aktual
Kumpulan Doa untuk Guru Lengkap dengan Terjemahannya
Kumpulan Doa untuk Guru Lengkap dengan Terjemahannya
Doa dan Niat
Cara Sholat Menurut Muhammadiyah: Panduan Rukun dan Bacaan Lengkap
Cara Sholat Menurut Muhammadiyah: Panduan Rukun dan Bacaan Lengkap
Doa dan Niat
Profil Lengkap KH Miftachul Akhyar, Rais Aam PBNU yang Teken Risalah Gus Yahya
Profil Lengkap KH Miftachul Akhyar, Rais Aam PBNU yang Teken Risalah Gus Yahya
Aktual
Doa Hari Guru Nasional 2025 Kemendikdasmen: Teks Resmi dan Makna di Baliknya
Doa Hari Guru Nasional 2025 Kemendikdasmen: Teks Resmi dan Makna di Baliknya
Aktual
Sejarah Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina dan Kondisi Palestina Saat Ini
Sejarah Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina dan Kondisi Palestina Saat Ini
Aktual
Keutamaan dan Kemuliaan Seorang Guru dalam Pandangan Islam
Keutamaan dan Kemuliaan Seorang Guru dalam Pandangan Islam
Doa dan Niat
Nama-Nama Nabi Muhammad SAW yang Wajib Diketahui Umat Islam
Nama-Nama Nabi Muhammad SAW yang Wajib Diketahui Umat Islam
Doa dan Niat
50 Kiai Sepakat Tak Ada Pemakzulan Gus Yahya, PBNU Tetap Utuh hingga Muktamar
50 Kiai Sepakat Tak Ada Pemakzulan Gus Yahya, PBNU Tetap Utuh hingga Muktamar
Aktual
MUI Ungkap Fatwa Baru: Rp 190 Triliun Rekening Dormant Bisa Dialihkan ke Lembaga Sosial
MUI Ungkap Fatwa Baru: Rp 190 Triliun Rekening Dormant Bisa Dialihkan ke Lembaga Sosial
Aktual
Shalat Tapi Masih Bermaksiat? Begini Penjelasannya dalam Islam
Shalat Tapi Masih Bermaksiat? Begini Penjelasannya dalam Islam
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com