Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Fir’aun, Pemimpin Paling Zalim Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 29/08/2025, 12:40 WIB
Khairina

Editor

Sumber Kemenag

KOMPAS.com-Fir’aun tercatat dalam sejarah sebagai simbol kezaliman yang tiada tanding.

Ia bukan hanya menindas rakyatnya, tetapi juga menolak kebenaran yang dibawa Nabi Musa AS.

Kesombongannya mencapai puncak ketika ia mengaku sebagai Tuhan dan memaksa seluruh rakyat tunduk kepadanya.

Baca juga: Ancaman bagi Pemimpin Zalim dalam Islam

Adu Mukjizat dengan Nabi Musa

Dalam kitab ‘Uqudul Lujjain, dilansir dari laman Kemenag, Syekh Nawawi al-Bantani meriwayatkan kisah ketika Fir’aun menantang Nabi Musa AS.

Fir’aun memerintahkan para tukang sihir untuk mengalahkan Nabi Musa dalam adu kemampuan.

Namun, mukjizat Nabi Musa mengalahkan seluruh sihir dan memperlihatkan kebenaran tauhid di hadapan semua orang.

Kebatilan Fir’aun runtuh seketika, meski ia tetap menolak untuk beriman.

Baca juga: Hati-hati Berbuat Zalim, Doa Orang Terzalimi Tak Tertutup dari Allah

Awal Keimanan Asiyah

Di antara yang menyaksikan peristiwa tersebut adalah Asiyah, istri Fir’aun.

Hatinya tersentuh oleh mukjizat Nabi Musa dan ia pun mantap memilih beriman kepada Allah SWT.

Keputusan ini membuat Fir’aun murka, sebab keangkuhannya runtuh di mata keluarga sendiri.

Kezaliman Fir’aun terhadap Istrinya

Kemurkaan Fir’aun berujung pada siksaan kejam terhadap Asiyah.

Ia mengikat tangan dan kaki istrinya pada empat tiang dan membiarkan tubuhnya dijemur di bawah terik matahari.

Tidak cukup dengan itu, ia memerintahkan pasukannya melempari Asiyah dengan batu besar.

Namun, di tengah penderitaan itu, Asiyah tetap teguh dalam iman.

Doa Asiyah di Tengah Siksaan

Asiyah berdoa, “Ya Tuhanku, dirikanlah rumah untukku di sisi-Mu di surga.”

Allah mengabulkan doanya dengan memperlihatkan rumah marmer putih di surga.

Nyawanya dicabut sebelum batu besar menimpa tubuhnya, sehingga ia tidak merasakan sakit.

Keteguhan imannya menjadi teladan bagi seluruh umat manusia.

Fir’aun sebagai Pemimpin Otoriter

Kisah ini menegaskan bahwa Fir’aun adalah pemimpin otoriter yang tidak memberi ruang bagi kebenaran.

Ia menutup kritik, menolak tauhid, dan menindas siapa pun yang berseberangan dengan dirinya.

Dalam kehidupan rumah tangga, Fir’aun bahkan memamerkan dominasi laki-laki atas perempuan dengan cara yang zalim.

Pelajaran dari Kisah Fir’aun dan Asiyah

Kezaliman Fir’aun menjadi pelajaran bahwa kekuasaan absolut cenderung menimbulkan penindasan.

Sementara itu, keteguhan Asiyah menunjukkan bahwa iman yang kokoh mampu bertahan di tengah siksaan.

Sejarah mencatat, Fir’aun wafat dalam kekufuran, sedangkan Asiyah dikenang sebagai salah satu perempuan beriman yang dimuliakan Allah SWT.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kendala Serius dalam Proses Pelunasan Haji Khusus 2026, Ribuan Jamaah Terhambat Bayar
Kendala Serius dalam Proses Pelunasan Haji Khusus 2026, Ribuan Jamaah Terhambat Bayar
Aktual
7 Doa Minta Jodoh agar Mendapat Pasangan Terbaik Lengkap dengan Artinya
7 Doa Minta Jodoh agar Mendapat Pasangan Terbaik Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Amalan Sederhana, Pahala Luar Biasa! Ketahui Cara Menjawab Adzan yang Benar
Amalan Sederhana, Pahala Luar Biasa! Ketahui Cara Menjawab Adzan yang Benar
Doa dan Niat
Biaya Haji 2026 Disetujui Prabowo, Ini Rincian Bipih yang Harus Dibayar Jemaah Per Embarkasi
Biaya Haji 2026 Disetujui Prabowo, Ini Rincian Bipih yang Harus Dibayar Jemaah Per Embarkasi
Aktual
Kader Muda NU Desak Hentikan Kesewenang-wenangan di PBNU, Tegaskan Ketaatan pada Kiai Sepuh
Kader Muda NU Desak Hentikan Kesewenang-wenangan di PBNU, Tegaskan Ketaatan pada Kiai Sepuh
Aktual
Doa Cepat Hamil dan Memiliki Keturunan: Arab, Latin, dan Artinya
Doa Cepat Hamil dan Memiliki Keturunan: Arab, Latin, dan Artinya
Doa dan Niat
Niat Shalat Jenazah Laki-laki dan Perempuan: Lengkap Arab, Latin, Artinya
Niat Shalat Jenazah Laki-laki dan Perempuan: Lengkap Arab, Latin, Artinya
Doa dan Niat
Menteri Haji dan Umrah Lantik Pejabat Baru, Siap Perkuat Penyelenggaraan Haji 2026
Menteri Haji dan Umrah Lantik Pejabat Baru, Siap Perkuat Penyelenggaraan Haji 2026
Aktual
Jaringan GUSDURian Ajukan Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Aktivis yang Dijerat UU ITE
Jaringan GUSDURian Ajukan Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Aktivis yang Dijerat UU ITE
Aktual
Niat, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh 4, 5, 6 Desember 2025
Niat, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh 4, 5, 6 Desember 2025
Doa dan Niat
Khutbah Jumat: Pentingnya Kejujuran dalam Kehidupan Seorang Muslim
Khutbah Jumat: Pentingnya Kejujuran dalam Kehidupan Seorang Muslim
Doa dan Niat
Khutbah Jumat Singkat: Pelajaran Berharga Dari Bencana Banjir di Sumatera
Khutbah Jumat Singkat: Pelajaran Berharga Dari Bencana Banjir di Sumatera
Aktual
Siswa MAN 1 Bandar Lampung Raih Penghargaan dari NASA atas Temuan Celah Keamanan Siber'
Siswa MAN 1 Bandar Lampung Raih Penghargaan dari NASA atas Temuan Celah Keamanan Siber"
Aktual
Taubat Nasuha: Pengertian, Syarat, dan Cara Melaksanakannya dalam Islam
Taubat Nasuha: Pengertian, Syarat, dan Cara Melaksanakannya dalam Islam
Doa dan Niat
Sholat Jamak dalam Situasi Bencana: Panduan Lengkap Berdasarkan Hadis Rasulullah SAW
Sholat Jamak dalam Situasi Bencana: Panduan Lengkap Berdasarkan Hadis Rasulullah SAW
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com