KOMPAS.com-Pemerintah menetapkan 17 hari libur nasional pada 2026 dengan pembagian yang dianggap adil bagi seluruh pemeluk agama di Indonesia.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan, prinsip keadilan menjadi dasar penyusunan libur nasional agar setiap umat beragama mendapatkan kesempatan merayakan hari besarnya.
“Islam lima kali hari liburnya, Kristen dan Katolik empat kali, kemudian Hindu satu kali, Buddha satu kali, Khonghucu satu kali. Jadi penyebarannya merata, sehingga semua pihak bisa lebih menikmati dan menerima,” ujar Nasaruddin, Jumat (19/9/2025), dilansir dari laman Kemenag.
Baca juga: Hitung Mundur Puasa 2026, Kapan Awal Ramadhan?
Adapun daftar 17 hari libur nasional 2026 adalah sebagai berikut:
1 Januari: Tahun Baru Masehi.
16 Februari: Tahun Baru Imlek 2577 Kongzili.
18 Maret: Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1948.
20 Maret: Idul Fitri 1447 H (hari pertama).
21 Maret: Idul Fitri 1447 H (hari kedua).
3 April: Wafat Isa Almasih.
5 April: Paskah.
1 Mei: Hari Buruh Internasional.
15 Mei: Kenaikan Isa Almasih.
28 Mei: Idul Adha 1447 H.
17 Juni: Tahun Baru Islam 1448 H.
17 Agustus: Hari Kemerdekaan RI.
28 Agustus: Maulid Nabi Muhammad SAW.
25 September: Hari Raya Waisak 2590 BE.
25 Desember: Hari Raya Natal.
Baca juga: Hitung Mundur Haji 2026: Jemaah Bersiap Menuju 25 Mei, Pengelolaan Beralih ke Kementerian Baru
Pemerintah menegaskan, jadwal libur ini sudah melalui koordinasi lintas kementerian agar tidak hanya memberi ruang bagi perayaan keagamaan, tetapi juga memperhatikan keseimbangan hari libur nasional.
Selain libur nasional, pemerintah juga menetapkan delapan hari cuti bersama 2026 yang ditempatkan berdekatan dengan hari besar keagamaan dan nasional.
Cuti bersama ditetapkan pada 16 Februari (Imlek), 18 Maret (Nyepi), 20, 23, dan 24 Maret (Idul Fitri), 15 Mei (Kenaikan Isa Almasih), 28 Mei (Idul Adha), dan 24 Desember (Natal).
Keputusan ini tertuang dalam SKB tiga menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri PANRB Rini Widyantini, serta Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini