Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Nabi Ibrahim dalam Alquran: Memohon Keturunan Saleh hingga Keamanan Negeri

Kompas.com, 19 September 2025, 23:16 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com-Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dikenal sebagai sosok nabi yang penuh keteguhan iman dan keikhlasan.

Salah satu keistimewaan beliau adalah kekuatan doa yang tidak hanya dipanjatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keturunan dan umat manusia.

Dilansir dari laman Baznas, dalam Alquran, Allah SWT mengabadikan beberapa doa Nabi Ibrahim yang menjadi pelajaran penting bagi umat Islam sepanjang masa.

Baca juga: Bacaan Doa Qunut Subuh Lengkap dengan Arti dan Dalil Mengamalkannya

Doa-doa tersebut meliputi permohonan agar diberikan keturunan saleh, negeri yang aman, diterimanya amal ibadah, hingga dikaruniai nama baik sebagai teladan generasi setelahnya.

Doa Nabi Ibrahim menunjukkan bagaimana seorang hamba memohon kepada Tuhannya dengan penuh harap, tulus, dan istiqamah.

Keutamaan Doa Nabi Ibrahim dalam Alquran

Doa Nabi Ibrahim memiliki makna spiritual dan sosial yang sangat mendalam.

Setiap doa yang beliau panjatkan mencerminkan kepasrahan seorang hamba serta kepedulian terhadap masa depan umat manusia.

Doa tersebut menjadi teladan agar umat Islam tidak hanya berdoa untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk keberlangsungan generasi dan keselamatan negeri.

Doa Nabi Ibrahim Memohon Keturunan Saleh

Dalam Surah Ash-Shaffat ayat 100, Nabi Ibrahim berdoa,

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ۝١٠٠

rabbi hab lî minash-shâliḫîn

(Ibrahim berdoa,) “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.”

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang yang saleh.”

Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim dengan menghadirkan Nabi Ismail dan Nabi Ishaq yang menjadi nabi serta pelanjut risalah tauhid.

Umat Islam dianjurkan menjadikan doa ini sebagai bagian dari doa harian, khususnya setelah shalat, dengan harapan dikaruniai anak-anak yang menjadi penyejuk hati.

Baca juga: Doa Nabi Ayub AS saat Sakit, Teladan Kesabaran Hadapi Ujian Hidup

Doa Nabi Ibrahim Memohon Keamanan Negeri

Dalam Surah Ibrahim ayat 35, Nabi Ibrahim berdoa,

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَۗ ۝٣٥
wa idz qâla ibrâhîmu rabbij‘al hâdzal-balada âminaw wajnubnî wa baniyya an na‘budal-ashnâm
(Ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala.

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala.”

Doa ini mencerminkan kepedulian Nabi Ibrahim terhadap keamanan fisik sekaligus keselamatan akidah umatnya.

Keamanan sebuah negeri menjadi syarat utama agar masyarakat dapat hidup sejahtera, beribadah dengan tenang, dan terhindar dari berbagai bentuk kerusakan.

Umat Islam di berbagai belahan dunia dapat mengamalkan doa ini agar negeri mereka dijauhkan dari konflik, bencana, maupun perpecahan.

Baca juga: Doa Nabi Muhammad SAW Saat Menghadapi Kesulitan: Sumber Kekuatan dan Ketenangan Hati

Doa Nabi Ibrahim Memohon Diterimanya Amal Ibadah

Ketika membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ibrahim berdoa sebagaimana disebut dalam Surah Al-Baqarah ayat 127

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّاۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ۝١٢٧
wa idz yarfa‘u ibrâhîmul-qawâ‘ida minal-baiti wa ismâ‘îl, rabbanâ taqabbal minnâ, innaka antas-samî‘ul-‘alîm

(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Doa ini menjadi pengingat bahwa amal ibadah tidak cukup dilakukan, tetapi juga harus disertai keikhlasan dan doa agar diterima oleh Allah SWT.

Orang-orang saleh seperti Nabi Ibrahim pun tidak pernah merasa amal mereka pasti diterima, sehingga tetap berdoa penuh harap.

Baca juga: Doa Nabi Musa dalam Alquran: 3 Doa Lengkap dengan Bacaan dan Artinya

Doa Nabi Ibrahim Memohon Nama Baik dan Kemuliaan Akhirat

Dalam Surah Asy-Syu’ara ayat 84, Nabi Ibrahim berdoa:

وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَۙ 
waj‘al lî lisâna shidqin fil-âkhirîn

"Jadikanlah aku sebagai buah tutur yang baik di kalangan orang-orang (yang datang) kemudian".

Doa ini mencerminkan harapan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan jejak kebaikan yang dikenang generasi setelahnya.

Doa Nabi Ibrahim mengandung nilai spiritual, sosial, dan moral yang mendalam.

Mulai dari doa untuk keturunan saleh, keamanan negeri, amal yang diterima, hingga nama baik, semua menunjukkan kepedulian beliau terhadap masa depan umat manusia.

Sebagai Muslim, meneladani doa Nabi Ibrahim dapat memperkuat keyakinan, melatih kesabaran, dan menumbuhkan harapan yang kokoh dalam menghadapi tantangan hidup.

Dengan mengamalkan doa Nabi Ibrahim, umat Islam dapat memperoleh keberkahan hidup di dunia dan kemuliaan di akhirat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com