Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asrama Ponpes di Situbondo Roboh, PBNU Sampaikan Duka, Minta Pemerintah Bantu Perbaikan Pesantren Tua

Kompas.com - 29/10/2025, 21:25 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan duka mendalam atas robohnya bangunan asrama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo, Jawa Timur, pada Rabu (29/10/2025) dini hari.

Musibah tersebut menewaskan satu santriwati dan menyebabkan belasan lainnya luka-luka.

“Saya atas nama PBNU menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya salah seorang santriwati. Semoga almarhumah syahidah, karena wafat di saat sedang menuntut ilmu,” ujar Wakil Ketua Umum PBNU, Kiai Zulfa Mustofa, di Jakarta, Rabu, dilansir dari Antara.

Baca juga: Baznas Ajak Pesantren dan UMKM Binaan Memasok Bahan Pangan untuk Program MBG

Zulfa mengatakan, kejadian ini menambah duka umat Islam setelah sebelumnya terjadi ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, pada September lalu.

Sebagai Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan, ia berharap pemerintah turun tangan untuk membantu pesantren-pesantren tua yang memiliki bangunan berisiko ambruk.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu pesantren tua yang bangunannya berpotensi membahayakan. Mohon agar dilakukan perbaikan supaya para santri bisa belajar dengan aman,” ujarnya.

Baca juga: Kemenag Luncurkan Program Pesantren Ramah Anak di 512 Pondok Pesantren

Zulfa menegaskan, PBNU saat ini terus melakukan monitoring dan pendataan aset fisik pesantren, termasuk bangunan yang berpotensi membahayakan keselamatan santri.

Ia juga telah memerintahkan Rabithah Ma’ahid Al Islamiyah (RMI)—lembaga yang menaungi ribuan pesantren di bawah PBNU—untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam membantu pondok-pondok pesantren yang membutuhkan dukungan perbaikan.
RMI sendiri merupakan perikatan pesantren di bawah PBNU.

Dari sekitar 26.000 pondok pesantren di Indonesia, sebagian besar secara ubudiyah dan muamalah berafiliasi dengan NU.

Kronologi Kejadian

Bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Jalan Pesanggrahan, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, ambruk sekitar pukul 00.30 WIB.

Kapolres Situbondo AKBP Rezi Darmawan menyebut ada belasan santriwati yang menjadi korban.

“Satu santriwati meninggal dunia, sementara korban selamat dirawat di beberapa tempat. Empat orang dirawat di RSUD Besuki dan satu di RSIA Jatimned,” ujar Rezi.

Baca juga: Seorang Ibu Pengemudi Ojol Meninggal Saat Jemput Anaknya di Pesantren, Kemenag Beri Santunan

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari penyebab pasti ambruknya bangunan tersebut. Namun, hingga kini belum diketahui apakah penyebabnya faktor cuaca atau kondisi struktur bangunan.

“Kami masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dan akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama,” kata Rezi.

PBNU berharap tragedi ini menjadi pelajaran penting bagi pengelolaan pesantren di seluruh Indonesia, agar keamanan dan keselamatan santri menjadi prioritas utama.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke