Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Berdebat dalam Islam Meskipun Benar

Kompas.com - 29/10/2025, 20:02 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Hari ini di media banyak ditampilkan acara yang berisi perdebatan mengenai suatu tema. Bila diamati, perdebatan yang terjadi seringkali berlangsung panas, disertai emosi yang meledak-ledak, maupun kata-kata keras menyerang lawan.

Dalam Islam, debat merupakan salah satu hal yang dianggap sebagai perbuatan tercela dan sebaiknya ditinggalkan. Mengapa demikian? Karena perdebatan seringkali tidak membuahkan hasil dan hanya merenggangkan hubungan dan menimbulkan permusuhan.

Baca juga: Bahaya Sifat Hasad dalam Islam dan Cara Mengatasinya

Larangan Berdebat dalam Islam

Dalam sebuah riwayat, Nabi Sulaiman AS pernah menasehati anaknya untuk meninggalkan debat. Hal ini terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi dalam kitab Syu'abul Iman.

يَا بُنَيَّ، إِيَّاكَ وَالْمِرَاءَ، فَإِنَّ نَفْعَهُ قَلِيلٌ، وَهُوَ يُهِيجُ الْعَدَاوَةَ بَيْنَ الْإِخْوَانِ

Artinya: “Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan dia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.”

Sementara dalam hadits lain disebutkan:

لَا تُمَارِ أَخَاكَ وَلَا تُمَازِحْهُ وَلَا تَعِدْهُ مَوْعِدَةً فَتُخْلِفَهُ

Artinya: "Janganlah engkau debat saudaramu, janganlah engkau permainkan dia, dan janganlah engkau membuat janji dengannya lalu engkau mengingkarinya." (H.R. At Tirmidzi).

Baca juga: Bacaan Doa Agar Terhindar dari Sifat Sombong Lengkap dengan Artinya

Bolehnya Berdebat

Berdebat dalam Islam diperbolehkan selama dilakukan dengan cara yang baik. Hal ini disampaikan dalam Al Quran An Nahl ayat 125.

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah (debatlah) mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."

Debat dengan cara yang baik adalah mendebat dengan cara lemah lembut, atau tegas tetapi tidak emosional, menggunakan kata-kata hikmah, tidak menggunakan kata-kata kasar, berniat mencari kebaikan bukan menang kalah, dan tidak menambah permusuhan.

Sementara Imam Syafi'i menyatakan bahwa ia hanya berdebat dalam rangka memberi nasehat, bukan adu argumen yang tiada juntrungannya.

Baca juga: Nasehat Ibrahim bin Adham agar Berhenti dari Maksiat

Dampak Buruk Debat

Debat dilarang karena menimbulkan banyak dampak buruk. Berikut ini beberapa dampak buruk debat.

1. Debat Menimbulkan Permusuhan

يَا بُنَيَّ، إِيَّاكَ وَالْمِرَاءَ، فَإِنَّ نَفْعَهُ قَلِيلٌ، وَهُوَ يُهِيجُ الْعَدَاوَةَ بَيْنَ الْإِخْوَانِ

Artinya: “Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan dia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.” (H.R. Al Baihaqi).

2. Debat Menyebabkan Tersesat

مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوْا عَلَيْهِ إِلاَّ أُوْتُوْا الْجَدَلَ، ثُمَّ قَرَأَ : مَا ضَرَبُوْهُ لَكَ إِلاَّ جَدَلاً

Artinya: “Tidaklah sebuah kaum menjadi sesat setelah mereka dulunya berada di atas hidayah, kecuali orang yang suka berdebat. Kemudian beliau membaca (ayat), ‘Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu, melainkan dengan maksud membantah saja’” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Baca juga: 3 Sumber Segala Dosa Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah

3. Orang yang Berdebat Mendapat Dosa

كَفَى بِكَ إِثْمًا أَنْ لَا تَزَالَ مُخَاصِمًا

Artinya: "Engkau akan mendapatkan dosa selama engkau suka berdebat." (H.R. At Tirmidzi).

Hikmah Meninggalkan Debat

Bagi seseorang yang meninggalkan debat, maka akan dibangunkan untuknya rumah di surga. Hal ini disampaikan dalam sebuah riwayat yang tercantum dalam kitab Shahih Targhib wa Tarhib.

مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُبْطِلٌ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُحِقٌّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.”

Demikianlah pembahasan tentang debat. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke