KOMPAS.com - Ibnul Qayyim Al Jauziyah adalah seorang ulama besar asal Damaskus yang banyak membahas tentang penyimpangan-penyimpangan manusia, yaitu melakukan dosa dan kemasiatan.
Salah satu yang menjadi pembahasan adalah 3 sumber segala dosa yang dilakukan makhluk-makhluk Allah SWT, khususnya manusia.
Ketiga sumber segala dosa tersebut adalah sombong (al kibr), tamak (al hirsh), dan dengki (hasad). Untuk penjelasan lengkapnya, simak di bawah ini.
Baca juga: 7 Dampak Memakan Harta Haram di Dunia dan Akhirat
Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam kitab Al Fawaid menjelasakan tentang 3 sumber segala dosa. Berikut perkataannya:
"Barangsiapa yang terbebas dari tiga sifat ini, maka dia akan terlindung dari segala macam kejelekan. (Ketahuilah), kekafiran itu berasal dari sifat sombong. Maksiat berasal dari sifat tamak. Sikap melampaui batas dan kezaliman berasal dari sifat dengki (hasad).”
Berdasarkan perkataan Ibnul Qayyim tersebut, inilah sumber segala dosa dan dampaknya.
1. Sombong menyebabkan kekafiran
2. Tamak menyebabkan kemaksiatan
3. Dengki menyebabkan bersikap melampaui batas dan berbuat kezaliman.
Adapun penjelasan mengenai 3 sumber segala dosa adalah sebagai berikut:
Definisi dari sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Artinya: “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (H.R. Muslim).
Sombong adalah dosa pertama yang dilakukan oleh makhluk Allah SWT, yaitu dilakukan oleh Iblis ketika menolak sujud kepada Adam AS.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (Q.S. Al Baqarah: 34).
Pada ayat di atas dijelaskan bahwa Iblis bersikap sombong yang menyebabkannya termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kafir.
Jika dilihat lebih jauh, musuh-musuh para Nabi yang enggan beriman bukanlah karena mereka tidak tahu bahwa yang disampaikan para Nabi itu adalah sebuah kebenaran, tetapi karena adanya sifat sombong dalam diri mereka sehingga mereka tetap dalam kekafirannya.
Baca juga: Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Tamak adalah sifat menginkan sesuatu sebanyak-banyaknya untuk membuatnya nafsunya puas. Namun sifat tamak tidak akan pernah terpenuhi hingga seseorang mati.
Sifat tamak ini yang menyebabkan manusia melakukan kemaksiatan atau melanggar aturan-aturan Allah SWT.
Tamak merupakan dosa pertama yang dilakukan oleh manusia, yaitu Adam AS ketika menginginkan kehidupan abadi di surga dengan memakan buah khuldi.
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ ٱلشَّيْطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ
Artinya: "Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (Q.S. Thaha: 120).
Pada ayat di atas Iblis menggoda Adam AS untuk memakan pohon yang dilarang. Iblis mengatakan bahwa jika memakan buah dari pohon tersebut, ia akan mendapatkan hidup abadi dan kerajaan yang tidak akan binasa.
Sikap tamak yang ada membuat Adam memenuhi bujukan Iblis tersebut dan melanggar aturan yang telah ditetapkan Allah SWT.
Semua kemaksiatan lain, seperti korupsi, berzina, berjudi, dan kemaksiatan-kemaksiatan lainnya disebabkan karena sifat tamak manusia.
Baca juga: Arti Tabarruj dan Dasar Pelarangannya dalam Islam
Dengki adalah perasaan tidak senang terhadap kenikmatan, kebahagiaan, atau keberuntungan orang lain, dan disertai dengan keinginan agar kenikmatan tersebut hilang dari orang tersebut.
Dengki adalah dosa pertama yang dilakukan manusia di bumi, yaitu saat Qabil iri terhadap Habil.
وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ٱبْنَىْ ءَادَمَ بِٱلْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ ٱلْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلْمُتَّقِينَ
Artinya: "Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" (Q.S. Al Maidah: 27).
Dalam ayat di atas, Qabil merasa iri dengan Habil karena kurban Habil diterima, sementara kurban Qabil ditolak. Hal tersebut menimbulkan rasa dengki di hati Qabil sehingga muncul niat untuk membunuhnya.
Sifat dengki inilah yang membuat seseorang bersikap melampaui batas yaitu dengan berusaha menghilangkan nikmat yang ada pada orang lain atau bahkan melakukan pembunuhan. Hal ini adalah termasuk sikap zalim.
Demikianlah tiga sumber segala dosa menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah. Semoga semua kamum muslimin dihindarikan dari tiga hal tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.