 
                        
            KOMPAS.com - Sebanyak 19 negara di kawasan Asia Pasifik telah mengonfirmasi kehadiran dalam Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina yang akan digelar pada 7–8 November 2025 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bunyan Saptomo mengatakan, dari 32 undangan yang disebar ke berbagai negara, 19 di antaranya telah memastikan hadir.
“Dari 32 undangan yang kita sebar, sekarang sudah konfirmasi 19 negara,” ujar Bunyan dalam konferensi pers di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Ketua Pergunu Usulkan Santri Terlibat Misi Perdamaian Palestina
Menariknya, sejumlah negara berpenduduk mayoritas non-Muslim juga dipastikan ikut serta dalam konferensi tersebut, di antaranya Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea, Filipina, Singapura, dan Sri Lanka, selain negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Malaysia dan Maladewa.
Menurut Bunyan, kehadiran negara-negara tersebut menunjukkan bahwa dukungan terhadap perjuangan Palestina bukan hanya isu keagamaan, tetapi juga semangat kemanusiaan global.
“Sri Lanka yang minoritas muslimnya sering ditindas masih semangat berjuang untuk Palestina. Jadi ini benar-benar semangat perjuangan. Tentu saja dari mayoritas muslim juga ada seperti Malaysia hingga Maladewa,” ungkapnya.
Bunyan menegaskan bahwa konferensi ini diselenggarakan atas dasar semangat solidaritas dan kemandirian, tanpa bergantung pada pembiayaan dari penyelenggara.
“Kita mengundang negara-negara Asia Pasifik dengan biaya sendiri. Dalam surat undangan sudah kita sampaikan bahwa kita tidak menanggung tiket maupun hotel,” ujarnya.
Ia menilai, kesediaan para delegasi datang dengan biaya sendiri menjadi bukti kuat adanya komitmen moral dan politik kawasan Asia Pasifik dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina serta menjaga perdamaian dunia.
Konferensi ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Global Coalition for Al-Quds and Palestine (GCAP) yang digelar di Istanbul, Turki, pada 30–31 September 2025.
Mengusung tema “Penguatan Aliansi untuk Bela Palestina”, kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara MUI, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Global Coalition for Al-Quds and Palestine (GCAP) yang berbasis di Istanbul, serta sejumlah lembaga filantropi Indonesia.
Baca juga: HNW: Indonesia Itu Blok Palestina, Bukan Blok Israel
Bunyan berharap konferensi ini menjadi wadah memperkuat jejaring diplomasi dan solidaritas lintas bangsa dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan memperjuangkan keadilan kemanusiaan di kawasan Asia Pasifik.
“Kita ingin menunjukkan bahwa suara untuk Palestina tidak akan pernah padam, bahkan semakin kuat dari kawasan Asia Pasifik,” tegasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang 
         
                     
                     
                     
                     
                     
                    