Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Al Kautsar: Bacaan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya

Kompas.com - 01/11/2025, 09:23 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Surat Al Kautsar adalah surat ke-108 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari 3 ayat dan merupakan surat terpendek dalam Al Quran. Surat ini tergolong surat Makkiyah atau surat yang turun di Mekkah.

Arti surat Al Kautsar adalah nikmat yang banyak. Al Kautsar juga menjadi nama telaga di padang mahsyar yang akan didatangi umat Nabi Muhammad SAW. Air telaga Al Kautsar lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu.

Baca juga: Surat Al Maun: Karakteristik Para Pendusta Agama

Bacaan Surat Al Kautsar

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ

Innaa a'taina kal kauthar

Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Fa salli li rabbika wanhar

Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

Inna shani-aka huwal abtar

Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).

Baca juga: Surat Al Lahab Lengkap dengan terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya

Asbabun Nuzul Surat Al Kautsar

Surat Al Kautsar diturunkan sebagai hiburan bagi Nabi Muhammad SAW atas hinaan yang dilontarkan oleh orang-orang kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad SAW. Orang-orang kafir Quraisy menghina Nabi Muhammad SAW karena tidak memiliki anak laki-laki yang hidup.

Orang kafir Quraisy menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai Al Abtar atau orang yang terputus karena tidak memiliki anak laki-laki. Dalam budaya Arab, anak laki-laki dianggap simbol kehormatan dan kemuliaan. Dari anak laki-lakilah keturunan akan dilanjutkan.

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa surat Al Kautsar turun ketika Al Ash bin Wail yang merupakan ipar Abu ipar Abu Jahal dan orang yang sangat memusuhi Islam berpapasan dengan Nabi Muhammad SAW. Al Ash bin Wail mengejek Nabi Muhammad SAW sebagai al abtar.

Sementara dalam versi Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam kitab Lubabul Nuqul fii Asbabul Nuzul menyebutkan bahwa surat Al Kautsar turun ketika seorang tokoh Yahudi Madinah bernama Ka'ab bi Asyraf datang ke Mekkah. Ka'ab berjumpa dengan pemuka kaum Quriasy dan ditanya:

“Bagaimana pendapatmu mengenai orang itu yang berpura-pura sabar lalu ia diasingkan oleh kaumnya (yang dimaksud ialah Nabi Muhammad saw). Apakah dia lebih baik dari kami sedangkan kami adalah orang-orang yang menjamu orang yang beribadah haji, dan memberi minum mereka yang berhaji, serta kami adalah penjaga Ka’bah?”

Ka’ab bin Asyraf berkata: “Kalian lebih baik dari dia (Nabi Muhammad saw.).”

Tak lama kemudian, turunlah surat Al Kautsar untuk membantah perkataan tersebut.

Baca juga: Surat An Nashr: Bacaan, Arti, Azbabun Nuzul, dan Kandungan Maknanya

Tafsir Surat Al Kautsar

Tafsir ini diambil dari kitab tafsir berjudul Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Abdurrahman bin Nashir As Sa'di.

Tafsir ayat ke-1

'Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak' yakni kebaikan dan karunia yang banyak, yang di antaranya adalah sungai Al Kautsar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW pada Hari Kiamat.

Dan juga telaga Al Kautsar yang panjangnya selama perjalanan sebulan dan luasnya selama perjalanan sebulan. Airnya lebih putih dari susu, dan lebih manis dari madu, jumlah gelasnya sejumlah bintang-bintang di langit dari segi banyak dan gemerlapnya.

Siapapun yang meminum satu kali tegukan dari air telaga ini, maka tidak akan haus setelahnya selamanya.

Tafsir ayat ke-2

Dan setelah Allah menyebutkan karunia yang diberikan pada Nabi Muhammad SAW, Allah menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk bersyukur seraya berfirman, “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkurbanlah.”

Allah menyebut dua ibadah ini secara khusus karena keduanya merupakan ibadah paling utama dan amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah yang paling mulia.

Disamping itu karena shalat mencakup ketundukan hati dan raga kepada Allah dan mendorong orang untuk melakukan berbagai macam ibadah, dan dalam berkurban terdapat nilai pendekatan diri kepada Allah dengan sembelihan paling baik yang dimiliki seseorang dan mengeluarkan harta yang secara fitrah amat dicintai dan dijaga oleh jiwa.

Baca juga: Surat Quraisy Lengkap Beserta Terjemah dan Kandungan

Tafsir Ayat ke-3

“Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu,” yaitu orang yang tidak suka, mencela dan menghina Nabi Muhammad SAW, “dialah yang terputus,” yakni terputus dari semua kebaikan, terputus amal dan reputasi (nama) baiknya.

Sementara Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang benar-benar sempurna yang memiliki kesempurnaan yang membuat manusia mengagungkan sebutannya dan banyak penolong serta pengikutnya.Referensi:

Demikianlah sekilas tentang surat Al Kautsar. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke