Editor
KOMPAS.com-Bulan Rajab menjadi salah satu bulan istimewa dalam Islam karena setiap amal kebaikan yang dilakukan akan dicatat dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, sementara perbuatan dosa juga mendapatkan balasan yang setimpal.
Kedudukan bulan Rajab dikenal penuh keberkahan dan sering disejajarkan dengan bulan Syaban serta Ramadhan dalam kalender Hijriah.
Rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriah dan memiliki banyak peristiwa penting, sehingga termasuk ke dalam bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Baca juga: Apa Itu Puasa Rajab? Pengertian, Jadwal, dan Kalender Rajab 1447 H
Kemuliaan tersebut mendorong umat Islam mengisi bulan Rajab dengan berbagai ibadah dan amalan saleh sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.
Bulan Rajab juga kerap dijadikan sebagai masa persiapan spiritual sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Latihan memperbanyak ibadah sejak Rajab diharapkan membentuk kesiapan mental dan rohani umat Islam dalam menyambut bulan suci.
Salah satu keistimewaan bulan Rajab terletak pada malam pertamanya.
Malam 1 Rajab diyakini sebagai salah satu waktu mustajab untuk memanjatkan doa.
Rasulullah SAW mengajarkan doa ketika memasuki bulan Rajab sebagaimana diriwayatkan dalam hadis:
“Allaahumma baariklanaa fii rajaba wa sya’baana, wa ballighnaa ramadhaana.”
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, serta sampaikan kami ke bulan Ramadhan.”
Baca juga: Kapan Puasa Rajab 1447 H? Ini Jadwal Resmi Versi Kemenag, Muhammadiyah, dan NU
Selain malam pertama Rajab, sebagian umat Islam juga mengamalkan doa pada Jumat terakhir bulan Rajab.
Doa tersebut dibaca ketika khatib berada di mimbar atau saat khutbah Jumat berlangsung dengan bacaan:
“Ahmad Rasulullah Muhammad Rasulullah” sebanyak 35 kali.
Keistimewaan Rajab juga berkaitan dengan peristiwa besar Isra Mikraj.
Peristiwa Isra Mikraj terjadi pada bulan Rajab dan menjadi titik awal diwajibkannya sholat lima waktu bagi umat Islam.
Momen tersebut kerap diperingati sebagai waktu perenungan dan penguatan keimanan.
Amalan lain yang dianjurkan selama bulan Rajab adalah memperbanyak dzikir.
Dzikir menjadi sarana sederhana untuk mengingat Allah SWT sekaligus menenangkan hati.
Salah satu dzikir yang dianjurkan dibaca pada pagi dan sore hari adalah:
“Rabbighfirlii warhamnii watub ‘alayya.”
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah tobatku.”
Baca juga: Bulan Rajab dalam Islam: Makna, Puasa Sunnah, dan Amalan yang Dianjurkan
Umat Islam juga dianjurkan memperbanyak istighfar selama bulan Rajab.
Istighfar menjadi sarana memohon ampunan atas dosa-dosa yang pernah dilakukan, baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Membaca dan merenungi Al-Qur’an juga dianjurkan sepanjang bulan Rajab.
Tilawah Al-Qur’an menjadi sumber ketenangan hati sekaligus sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat.” (HR At-Tirmidzi).
Baca juga: Niat Puasa Rajab: Bacaan Lengkap dan Keutamaan Menurut Ulama
Amalan lain yang dianjurkan adalah memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim).
Sedekah juga dianjurkan untuk diperbanyak selama bulan Rajab.
Sedekah tidak hanya berupa harta, tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk waktu, tenaga, dan kepedulian terhadap sesama.
Dengan memanfaatkan malam 1 Rajab sebagai waktu doa mustajab serta memperbanyak dzikir, istighfar, shalawat, sedekah, dan tilawah Al-Qur’an, umat Islam diharapkan dapat meraih keberkahan dan kesiapan spiritual menuju bulan Ramadhan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang