Editor
KOMPAS.com-Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin menilai pertemuan di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/12/2025) menghasilkan kesepakatan positif terkait penyelenggaraan Muktamar NU secara bersama.
“Pertemuan ini berakhir bagus. Ujungnya ada kesepakatan dan segera diadakan muktamar yang tidak satu pihak tapi bersama,” ujar Ma’ruf Amin usai rapat, dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan kesepakatan tersebut menegaskan bahwa Rais Aam dan Ketua Umum PBNU tetap ada dan bersama-sama membentuk kepanitiaan penyelenggaraan Muktamar.
“Tetap ada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU, jadi bersama-sama membentuk kepanitiaan menyelenggarakan muktamar,” kata Wakil Presiden ke-13 RI itu.
Baca juga: Pertemuan Lirboyo Sepakati Muktamar Ke-35 NU Digelar Secepatnya
Ma’ruf Amin menyebut aspirasi penyelenggaraan Muktamar juga muncul dalam rapat sebelumnya yang dihadiri pengurus wilayah dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama di Pesantren Lirboyo.
“Kemarin juga di sini mengarahnya, ujungnya muktamar,” ujar dia.
Ia menegaskan para Mustasyar dan kiai sepuh berperan memfasilitasi penyelesaian konflik internal NU melalui jalur yang sama.
“Mustasyar, kiai sepuh hanya memfasilitasi ke arah yang sama menghilangkan konflik. Dengan menyelenggarakan muktamar, tidak ada konflik,” kata Ma’ruf Amin.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para sesepuh ulama dan Mustasyar PBNU yang terus memberikan bimbingan.
“Tidak ada ungkapan selain syukur alhamdulillah dan terima kasih ke para sesepuh ulama, sesepuh Mustasyar yang membimbing semua sehingga hari ini disepakati secara penuh,” ujar Yahya.
Baca juga: Musyawarah Kubro Lirboyo Didukung GKBN-NU, Dorong Islah dan Cegah Dualisme PBNU
Ia menegaskan kesepakatan tersebut memastikan penyelenggaraan Muktamar ke-35 NU dapat berlangsung secara normal.
“Selanjutnya akan diselenggarakan muktamar yang normal,” kata Yahya.
Yahya menambahkan Muktamar ke-35 NU nantinya akan dipimpin Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Menurut dia, kesepakatan yang dicapai mencerminkan kecintaan terhadap jam’iyah Nahdlatul Ulama dan diharapkan membawa keberkahan.
“Setelah ini akan ditindaklanjuti dengan langkah teknis menuju muktamar,” ujar Yahya.
Baca juga: PWNU Jawa Timur Tegaskan Tidak Berpihak dalam Polemik PBNU, Pilih Jaga Persatuan NU
Rapat konsultasi yang diinisiasi Syuriyah PBNU tersebut dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beserta jajaran Pengurus Syuriyah PBNU.
Hadir dalam rapat tersebut antara lain KH Abdullah Kafabihi, KH Mu’adz Thohir, KH Imam Buchori, KH Idris Hamid, H Muhammad Nuh, Gus Muhib, dan Gus Yazid.
Sejumlah tokoh NU lainnya juga tampak hadir, di antaranya Gus Afifuddin Dimyati, Gus Moqsith Ghozali, Gus Latif, Gus Sarmidi Husna, Gus Tajul Mafakhir, Gus Athoillah Anwar, dan Gus Nadzif.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga hadir bersama Pengurus Tanfidziyah PBNU H Amin Said Husni.
Dari unsur Mustasyar PBNU, hadir KH Ma’ruf Amin, KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, KH Abdullah Ubab Maimoen, dan KH Machasin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang