Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dakwah Rasulullah Muhammad SAW di Awal Penyebaran Agama Islam

Kompas.com - 04/09/2025, 12:58 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Turunnya surat Al Mudatsir ayat 1-7 menandai dimulainya perintah untuk berdakwah. Secara umum, dakwah Rasulullah Muhammad SAW pada awal penyebaran agama Islam dibagi menjadi dua, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan.

Berikut ini kisah dakwah Rasulullah Muhammad SAW pada awal penyebaran agama Islam.

Baca juga: Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Dakwah Sembunyi-sembunyi

Dakwah pertama Rasulullah Muhammad SAW disampaikan kepada orang-orang terdekatnya, yaitu keluarga dan para sahabat Beliau.

Khadijah merupakan wanita yang pertama-tama masuk Islam, kemudian diikuti oleh sepupu Beliau Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih berusia 10 tahun.

Selain itu, pada hari bertama berdakwah, masuk Islam pula pembantu Rasulullah Zaid bin Haritsah dan sahabat Beliau Abu Bakar.

Abu Bakar sangat dalam berdakwah. Berkat seruannya, masuk Islam beberapa orang, seperti Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqash, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Berturut-turut masuk Islam pula Bilal bin Rabbah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Abu Salamah, Arqam bin Abil Arqam, Utsman bin Mazh’un, Qudamah, Abdullah, Ubaidah bin Harits, Said bin Zaid, Fathimah bin Khattab, Asma’ binti Abu Bakar, Aisyah binti Abu Bakar, Khabbab bin Aratt, dan Abdullah bin Mas’ud.

Baca juga: Kisah Pasukan Bergajah Menjelang Lahirnya Rasulullah SAW

Mereka yang mula-mula masuk Islam ini disebut sebagai Assabiqunal awwalun. Menurut sejarawan, jumlahnya sekitar 40 orang.

Pada awal disyariatkannya Islam, Allah memerintahka untuk melaksanakan sholat tetapi belum lima waktu. Menurut Muqatil bin Sulaiman, kewajiban sholat saat itu hanya dua waktu saja, yaitu sholat dua rakaat di pagi hari dan dua rakaat di petang hari.

Tata cara sholat dan wudhu diajarkan secara langsung oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Sholat pada waktu itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Suatu hari, Abu Thalib memergoki Rasulullah dan Ali bin Abu Thalib sedang melaksanakan sholat.

Meski tidak masuk Islam, Abu Thalib memberikan semangat kepada mereka untuk menguatkan hati dalam menjalankan perintah tersebut.

Baca juga: Kisah Penyusuan Nabi Muhammad SAW kepada Halimah Sa’diyah

Dakwah Secara Terang-terangan

Setelah dakwah secara sembunyi-sembunyi berjalan selama tiga tahun, Allah SWT kemudian memerintahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW untuk berdakwah secara terang-terangan.

فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَ

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Q.S. al-Hijr: 94).

Kelompok yang diseru pertama kali pada fase dakwah secara terang-terangan adalah keluarga besar Beliau, yaitu Bani Hasyim.

Rasulullah Muhammad SAW mengumpulkan mereka dan menyampaikan dakwahnya. Berbagai reaksi muncul dalam dakwah itu. Abu Thalib sebagai orang yang sangat sayang kepada Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan dukungannya meskipun tidak mau meninggalkan agama lamanya.

“Kami tidak suka menolongmu, menjadi penasihatmu dan membenarkan perkataanmu. Orang-orang yang menjadi bani bapakmu ini sudah bersepakat. Aku hanya segelintir orang diantara mereka. Namun akulah orang yang pertama kali mendukung apa yang engkau sukai. Maka lanjutkanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Demi Allah, aku senantiasa akan menjaga dan melindungimu, namun aku tidak mempunyai pilihan lain untuk meninggalkan agama Bani Abdul Muthalib,” ujar Abu Thalib.

Baca juga: Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW: Masa Pengasuhan Ibu, Kakek, dan Paman

Sementara paman lain Rasulullah, yaitu Abu Lahab menentangnya, “Demi Allah! Ini adalah kabar buruk. Ambillah Tindakan terhadap lainnya sebelum orang lain melakukannya.”

Namun berkat perlindungan Abu Thalib, Abu Lahab tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan perlindungan ini pula, Rasulullah Muhammad SAW kemudian menyeru kepada kaum Quraisy secara umum.

Beliau mengumpulkan masyarakat Quraisy di bukit Shafa dan menyampaikan dakwahnya.

Dakwah tersebut ditentang keras oleh Abu Lahab, “Celakalah engkau untuk selama-lamanya. Untuk inikah engkau menggumpulkan kami?” Allah kemudian membalas perkataan Abu Lahab ini dengan menurutkan surat Al Lahab.

Semakin gencarnya dakwah Rasulullah Muhammad SAW menyebabkan para pemuka kaum Quraisy khawatir. Mereka melakukan berbagai upaya untuk menghalangi dakwah Beliau, apalagi musim haji akan segera tiba.

Untuk menghalangi dakwah Rasulullah, para pemuka Quraisy berkumpul di tempat Al Walid bin Mughirah untuk menentukan sikap. Mereka mengusulkan untuk menyebut Muhammad sebagai seorang dukun, orang gila, penyair, dan penyihir. Sayangnya pendapat itu dimentahkan semua oleh Al Walid karena tuduhan itu tidak sesuai dengan kondisi Rasulullah.

“Demi Allah, perkataan Muhammad benar-benar manis, pangkalnya benar-benar cerdik dan cabangnya benar-benar matang. Tidaklah kalian mengucapkan sedikit saja dari perkataan tersebut melainkan dia mengetahui bahwa itu bukanlah hal yang batil. Namun sebutan yang paling mirip untuk dia adalah penyihir. Dia datang membawa suatu perkataan menyerupai sihir yang bisa memisahkan antara seseorang dengan bapaknya, seseorang dengan saudaranya, seseorang dengan istrinya, seseorang dengan kerabat dekatnya sehingga kalian berpecah belah karenanya,” ucap Al Walid.

Baca juga: Kisah Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah Binti Khuwailid

Ketika musim haji tiba, Rasulullah Muhammad SAW benar-benar gencar melaksanakan dakwahnya sehingga Namanya menyebar di seantero Jazirah Arab, meskipun saat itu belum banyak yang menerima seruannya.

Demi menghambat dakwah Rasulullah, para pemuka Quraisy menempuh berbagai cara, mulai dari melontarkan hinaan dan ejekan, menjelek-jelekkan ajaran Beliau, mencari tandingan, dan melakukan berbagai penawaran.

Salah satu tawaran kepada Beliau adalah untuk saling bergantian dalam menyembah sesembahan. Hal ini menjadi asbabun nuzul turunnya surat Al Kafirun. Ada juga tawaran bersifat duniawi untuk Rasulullah Muhammad SAW seperti kedudukan, harta, dan wanita agar mau meninggalkan dakwah, namun semua ditampik.

Ada satu ungkapan Rasulullah yang sangat terkenal untuk menolak tawaran menghentikan dakwah: “Walaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku berpaling dari risalah yang aku bawa, aku tidak akan berhenti sampai Allah SWT mengantarkan aku pada kejayaan Islam atau aku binasa karenanya.“

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bantu Korban Banjir, Kemenag Buka Donasi dan Siapkan Anggaran Rehabilitasi Rp 50 M
Bantu Korban Banjir, Kemenag Buka Donasi dan Siapkan Anggaran Rehabilitasi Rp 50 M
Aktual
Kisah Tukang Sepatu Gagal Haji Namun Mendapat Predikat Haji Mabrur
Kisah Tukang Sepatu Gagal Haji Namun Mendapat Predikat Haji Mabrur
Doa dan Niat
Gus Yahya Terbuka untuk Islah dan Soroti Tatanan Organisasi NU: Mohon Dipertimbangkan
Gus Yahya Terbuka untuk Islah dan Soroti Tatanan Organisasi NU: Mohon Dipertimbangkan
Aktual
Seleksi PPIH Arab Saudi 2026 Dibuka 8 Desember, Cek Jadwal, Formasi, dan Syarat Lengkapnya
Seleksi PPIH Arab Saudi 2026 Dibuka 8 Desember, Cek Jadwal, Formasi, dan Syarat Lengkapnya
Aktual
Doa Ketika Mendengar Ayam Berkokok di Malam Hari Lengkap dengan Artinya
Doa Ketika Mendengar Ayam Berkokok di Malam Hari Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Doa Memohon Kesucian Jiwa: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya
Doa Memohon Kesucian Jiwa: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya
Doa dan Niat
Parenting Islami: Rahasia Mendidik Anak Agar Tidak Lemah Menurut Al Quran
Parenting Islami: Rahasia Mendidik Anak Agar Tidak Lemah Menurut Al Quran
Doa dan Niat
Sholat Tetap Sah dalam Kondisi Darurat Bencana, Meski Pakaian Terkena Najis
Sholat Tetap Sah dalam Kondisi Darurat Bencana, Meski Pakaian Terkena Najis
Aktual
Kisah Penghulu di Aceh Menikahkan Pasangan di Tengah Banjir dan Longsor
Kisah Penghulu di Aceh Menikahkan Pasangan di Tengah Banjir dan Longsor
Aktual
Persiapan Sehat Jamaah Haji: Vaksinasi dan Latihan Fisik Agar Siap Menunaikan Ibadah
Persiapan Sehat Jamaah Haji: Vaksinasi dan Latihan Fisik Agar Siap Menunaikan Ibadah
Aktual
Pimpinan Badan Otonom NU Tegaskan Komitmen untuk Keutuhan Jam'iyyah
Pimpinan Badan Otonom NU Tegaskan Komitmen untuk Keutuhan Jam'iyyah
Aktual
Doa Pagi Hari agar Rezeki Lancar dan Hati Tenang, Yuk Amalkan!
Doa Pagi Hari agar Rezeki Lancar dan Hati Tenang, Yuk Amalkan!
Doa dan Niat
Kendala Serius dalam Proses Pelunasan Haji Khusus 2026, Ribuan Jamaah Terhambat Bayar
Kendala Serius dalam Proses Pelunasan Haji Khusus 2026, Ribuan Jamaah Terhambat Bayar
Aktual
7 Doa Meminta Jodoh agar Mendapat Pasangan Terbaik Lengkap dengan Artinya
7 Doa Meminta Jodoh agar Mendapat Pasangan Terbaik Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Amalan Sederhana, Pahala Luar Biasa! Ketahui Cara Menjawab Adzan yang Benar
Amalan Sederhana, Pahala Luar Biasa! Ketahui Cara Menjawab Adzan yang Benar
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com