Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Dampak Makan Berlebihan Menurut Imam Ghazali

Kompas.com - 11/10/2025, 23:00 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Makan menjadi tenaga bagi setiap aktivitas, termasuk ibadah.

Islam sudah mengatur tata cara makan agar bermanfaat secara optimal bagi manusia. Secara spiritual, makan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, tetapi makan dilakukan agar mempunyai tenaga untuk beribadah kepada Allah SWT.

Baca juga: Larangan Makan dan Minum Berlebihan Lengkap dengan Dampak Buruknya

Oleh karena itu, makan secukupnya saja, tidak boleh berlebihan karena akan menimbulkan dampak buruk bagi manusia. Berikut ini 10 dampak makan berlebihan menurut Imam Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin.

1. Hati Menjadi Keras dan Redup

لاَ تُمِيتُوا اَلْقُلُوبَ بِكَثْرَةِ اَلطَّعَامِ وَ اَلشَّرَابِ وَ إِنَّ اَلْقُلُوبَ تَمُوتُ كَالزَّرْعِ إِذَا كَثُرَ عَلَيْهِ اَلْمَاءُ

Artinya: "Janganlah kalian mematikan hati dengan banyak makan dan minum, sesungguhnya hati itu seperti tanaman yang akan mati apabila terlalu banyak air."

Orang-orang sholeh mengibaratkan perut seperti periuk mendidih di bawah hati. Asapnya naik ke hati sehingga makin lama akan membuat hati menjadi buram.

2. Mendorong Berbuat Dosa

Makan bisa menjadikan nafsu semakin besar sehingga gambang terjerumus ke dalam dosa. Sementara puasa akan melemahkan nafsu sehingga menurut kepada tuannya. Oleh karena itu, makan berlebihan tentunya akan semakin memperkuat nafsu. Sedangkan nafsu selalu mengajak kepada perbuatan buruk atau dosa.

Abu Ja'far menyatakan perut itu akan memengaruhi pada anggota tubuh lain, jika perut lapar semua anggota tubuh jadi kenyang (tenang). Jika perut kenyang, semua anggota tubuh jadi lapar dan mendorong berbuat dosa.

Baca juga: Hukum Makan dan Minum Sambil Berdiri dalam Islam, Lengkap dengan Dalil Hadis

3. Kecerdasan Berkurang

Imam Ad Darani menyatakan bahwa makan itu bisa memengaruhi akal. Berlebihan dalam makan akan memperlemah kinerja tubuh termasuk dalam hal berpikir.

Maka orang-orang yang berlebihan dalam makan akan terfokus untuk mengenyangkan perutnya dibandingkan dengan memberi makan akalnya.

4. Semangat Ibadah Menurun

Berlebihan dalam makan akan menyebabkan tubuh menjadi berat dan malas. Hal ini akan berpengaruh terhadap semangat untuk beribadah.

Orang-orang yang makan berlebihan cenderung malas untuk beribadah karena badan yang terasa lemah dan hati yang kian meredup.

Sufyan Ats Tsauri mengatakan ibadah itu ibarat pekerjaan, tempat bekerjanya itu khalwat dan perkakas untuk bekerjanya adalah lapar.

5. Sulit Merasakan Manisnya Ibadah

Imam Ad Darani mengatakan bahwa ibadah paling manis yang dirasakannya adalah ketika perutnya melekat dengan punggung (lapar).

Sedangkan Abu Bakar Ash Shiddiq berkata, "sejak masuk Islam, aku tidak pernah merasakan kenyang agar aku bisa merasakan manisnya ibadah kepada Tuhanku. Dan aku tidak pernah menghilangkan dahaga agar aku rindu bertemu dengan Tuhanku."

Baca juga: Adab Makan dan Minum dalam Islam, Panduan Sunnah untuk Hidup Sehat dan Penuh Berkah

6. Menjerumuskan dalam Perkara Syubhat dan Haram

Perkara syubhat adalah perkara yang belum jelas halal haramnya. Perkara ini sebaiknya ditinggalkan kerena ketidakjelasan hukumnya.

Ketika seseorang makan secara berlebihan, ia akan menghilangkan kewaspadaan akan hal-hal yang dimakannya sehingga akan terjatuh ke dalam perkara yang syubhat dan haram.

7. Menyibukkan Hati dan Badan

Berlebihan dalam hal makan akan menguatkan nafsu sehingga ia akan terus-menerus mencari cara untuk mendapatkan makanan yang akan dikonsumsi selanjutnya.

Hal ini tentunya akan menyibukkan hati dan badan dalam memikirkan makanan. Sementara hal-hal lain, seperti ibadah akan teralihkan.

8. Kesulitan Saat Sakaratul Maut

Ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa kesulitan saat sakaratul maut itu tergantung pada kadar kelezatan dunia yang dinikmatinya.

Siapa saja yang banyak menikmati dunia, maka akan mendapatkan kesulitan lebih banyak, termasuk saat sakaratul maut tiba.

Baca juga: Cara Makan Rasulullah SAW yang Sehat dan Penuh Hikmah

9. Mengurangi Pahala

اَذْهَبْتُمْ طَيِّبٰتِكُمْ فِيْ حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَاۚ

Artinya; "Kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik dalam kehidupan duniamu dan bersenang-senang dengannya’...." (Q.S. Al Ahqaf: 21).

Ketika kesenangan dunia dihabiskan dengan makan berlebihan, maka jatah kebaikannya di akhirat akan semakin berkurang.

10. Kesulitan di Akhirat

Dengan berlebihan makan, seseorang menggunakan nikmat-nikmat Allah SWT untuk kepentingannya sendiri yang terkadang tidak memperhatikan hak-hak orang lain.

Hisab untuk orang yang makan secara berlebihan juga akan menjadi panjang karena banyaknya makanan yang sudah dikonsumsi.

itulah 10 dampak buruk makan berlebihan menurut Imam Ghazali. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com