Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cinta Salman Al Farisi yang Menginspirasi: Tak Ada Patah Hati

Kompas.com - 11/10/2025, 22:25 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Salman Al Farisi adalah salah seorang Sahabat Nabi Muhammad SAW. Salman Al Farisi berasal dari Persia. Pencariannya akan agama yang benar membawanya menemukan Islam dan menjadi salah satu sahabat utama Nabi Muhammad SAW.

Selama memeluk Islam, Salman Al Farisi senantiasa berjuang di sisi Nabi Muhammad SAW. Ia sangat mendalami Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal urusan jodoh.

Baca juga: Kisah Seorang Masuk Surga Karena Tidak Punya Rasa Hasad dan Dendam

Pernah ada sebuah kisah dimana Salman Al Farisi hendak meminang seorang wanita. Namun ternyata wanita tersebut tidak setuju dengan pinangan tersebut. Untuk memahami kisah lengkapnya, simak penuturannya di bawah ini seperti dikutip dari buku Masuk Surga Tanpa Ibadah karya Agus Susanto.

Kisah Salman Al Farisi Melamar Wanita Anshar

Dalam perjalanan hidupnya, Salman Al Farisi hendak menunaikan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW untuk menikah. Ia kemudian mendapati seorang wanita Anshar yang hendak ia nikahi.

Sebelum memasuki prosesi pernikahan, ada prosesi sebelumnya yang harus dilalui, yaitu khitbah atau meminang wanita tersebut.

Salman Al Farisi bukan berasal dari suku Arab. Oleh karena itu, ia mengajak shahabat lain, yaitu Abu Darda’ untuk menemaninya meminang wanita yang ingin dinikahinya.

Baca juga: Kisah Lukman Al Hakim dan Anaknya: Takdir Allah Selalu yang Terbaik

Sesampainya di rumah si wanita, mereka segera mengucapkan salam. Dan ternyata hanya ada dua orang wanita di rumah itu, yaitu si ibu dan wanita yang ingin dipinang oleh Salman Al Farisi.

Karena tidak ada laki-laki di rumah tersebut, maka pembicaraan dilakukan dari balik tabir.
Abu Darda’ segera mengungkapkan maksud kedatangannya, yaitu meminang wanita yang ada di rumah itu untuk Salman Al Farisi.

Lamaran Ditolak

Dari balik tabir, ibu dari wanita itu menjawab, “Sungguh suatu kehormatan yang besar rumah kami didatangi oleh Abu Darda’. Tapi maaf kalau kami tidak bisa menerima pinangan Salman Al Farisi. Namun seandainya Abu Darda’ sendiri yang meminangnya, kami akan dengan senang hati menerimanya.”

Mendengar jawaban tersebut, Salman Al Farisi menerimanya dengan ikhlas dan mempersilahkan Abu Darda’ untuk meminang wanita tersebut. Bahkan mas kawin yang telah dibawanya ia serahkan kepada Abu Darda’.

Baca juga: Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha

Hikmah Kisah

Dari kisah di atas, dapat diambil pelajaran bahwa tidak selamanya apa yang diinginkan dapat tercapai. Ketika apa yang diinginkan tidak tercapai, maka sebagai orang yang beriman harus mengikhlaskannya.

Hal tersebut dilakukan oleh Salman Al Farisi dalam kisah di atas. Sementara dalam Al Quran, Allah SWT berfirman bahwa apa yang menurut seseorang baik belum tentu baik, dan apa yang buruk menurut seseorang, belum tentu buruk menurut Allah SWT.

وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al Baqarah: 216).

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke