KOMPAS.com - Islam sebagai agama yang sempurna mengatur segala segi kehidupan, termasuk dalam hal makan dan minum. Makan dan minum menjadi kebutuhan pokok manusia, namun pemenuhannya harus sesuai dengan aturan.
Makan dan minum berlebihan menjadi salah satu hal yang dilarang dalam Islam. Islam melarang makan dan minum berlebihan tentunya bagi kebaikan manusia itu sendiri.
Baca juga: Hukum Makan dan Minum Sambil Berdiri dalam Islam, Lengkap dengan Dalil Hadis
كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
Artinya: "...Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Q.S. Al A'raf: 31).
Imam As Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa berlebih-lebihan dalam makan adalah melampaui batas dalam kemewahan makan dan minum serta melampaui batas halal dan haram.
Imam As Sa'di juga menegaskan berlebih-lebihan dalam makan termasuk perkara yang dibenci Allah SWT dan dapat membahayakan tubuh dan kehidupan manusia.
Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya juga menyampaikan bagaimana buruknya makan dan minum secara berlebihan.
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ
Artinya: “Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam." (H.R. Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Majah).
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Makan Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Beberapa ulama memberikan gambaran tentang bagaimana dampak buruk makan dan minum berlebihan, baik bagi jiwa maupun raga.
1. Imam Syafi’i menyampaikan sebagaimana dikutip dalam kitab Siyar A'lamin Nubala: “Makan terlalu kenyang membuat berat badan naik, menjadikan hati keras, menghilangkan kecerdasan, menyebabkan kantuk, dan menjadikan malas beribadah.”
2. Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin: “Orang yang makan terlalu kenyang saat berbuka puasa tak ubahnya arsitek andal yang membangun gedung megah dengan susah payah, tapi kemudian ia robohkan sendiri. Gedung megah yang dimaksud adalah ibadah puasa.”
3. Imam Nawawi berkata: “Sedikit makan merupakan kemuliaan akhlak seseorang dan banyak makan adalah lawannya.”
4. 90 persen penyakit bersumber dari perut/makanan yang dikonsumsi. Sebuah riwayat menjelaskan: “Sumber dari penyakit adalah perut, selanjutnya bahwa perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu adalah obat.”
5. Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari' menyampaikan kekenyangan membuat perut penuh, membuat orangnya berat untuk melaksanakan ibadah, membuat angkuh, bernafsu, banyak tidur dan malas.
Baca juga: Adab Makan dan Minum dalam Islam, Panduan Sunnah untuk Hidup Sehat dan Penuh Berkah
Aturan makan dalam Islam disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya:
بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
Artinya: "Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (H.R. Imam Ahmad, At Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.