KOMPAS.com - Luqman Al Hakim adalah seorang yang dipilih oleh Allah SWT menjadi Wali Allah SWT. Anugerah terbesar yang diberikan kepada Luqman Al Hakim adalah kebijaksanaan dalam menghadapi segala situasi.
Karena begitu mulianya Luqman Al Hakim, namanya diabadikan dalam Al Quran sebagai nama Surat ke-30 dalam Al Quran. Di dalamnya memuat nasehat Luqman Al Hakim untuk anak-anaknya.
Baca juga: Metode Parenting Luqman Al Hakim yang Diabadikan Al Quran
Selain dalam Al Quran, ada beberapa kisah Luqman Al Hakim bersama anaknya. Salah satunya tentang kisah Luqman Al Hakim bersama anaknya dan seekor keledai. Berikut kisahnya seperti dikutip dari buku Kisah-kisah Aku dan Ayah karya Dewi Mulyani.
Suatu ketika Luqman Al Hakin ditanya anaknya, “Wahai ayahku, mengapa orang-orang menyebut engkau dengan sebutan Al Hakim atau orang yang bijaksana?”
Lukman Al Hakim hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan anaknya. Ia membawa anaknya berjalan-jalan ke pasar untuk membeli seekor keledai.
Dalam perjalanan pulang, mereka menjumpai sekumpulan orang dan membicarakan apa yang dilakukan keduanya.
Pada awalnya Luqman Al Hakim dan anaknya menuntun keledai yang mereka beli. Kemudian sekumpulan orang mengatainya, “Bodoh sekali bapak dan anak itu, bawa keledai tapi tidak dinaiki, malah dituntun.”
Mendengar perkataan ini, Luqman Al Hakim segera menyuruh anaknya naik ke atas punggung keledai.
Baca juga: Kisah Barshisha: Ahli Ibadah yang Masuk Neraka
Sampailah mereka ke sekumpulan orang. Mereka kemudian berkata, "Ya rabb… lihatlah anak itu! Sungguh tidak patut! Ayahnya yang tua disuruh menarik keledai, sedangkan ia yang masih muda justru berada di atas keledai.”
Luqman Al Hakim kemudian menyuruh anaknya turun dan gantian menunggangi keledai tersebut, sementara anaknya menuntun keledai.
Melihat hal tersebut, orang-orang kembali berkomentar, "Lihatlah orangtua itu, sungguh tak punya kasih sayang. Anaknya dibiarkan jalan kaki, sedang ia malah menunggang keledai.”
Keduanya kemudian menunggangi keledai tersebut secara bersama-sama. Tak lama kemudian orang-orang kembali berkomentar terhadap mereka, "“Sangat tidak berperasaan! Keledai sekecil itu ditunggangi dua orang.”
Mendengar komentar tersebut, Luqman Al Hakim dan anaknya kemudian mengikat keledai tersebut dan dipanggul bersama. Orang-orang pun ramai berkomentar, "Sungguh gila kedua orang itu. Membawa keledai bukannya dinaiki tetapi malah dipikul.”
Baca juga: Kisah Cinta Salman Al Farisi yang Menginspirasi: Tak Ada Patah Hati
Setelah apa yang dialami oleh Luqman Al Hakim beserta anaknya dan seekor keledai, Luqman Al Hakim berkata kepada anaknya, “Demikianlah anakku, sekiranya hidupmu hanya hendak mencari keridhaan manusia, tetap saja mereka menemukan celahnya untuk dicela terhadap setiap tindakan kita. Maka carilah ridha Allah semata."
Mendengarkan apa yang disampaikan ayahnya, sang anak baru memahami luasnya pemahaman dan kebijaksanaan sang ayah. Ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang