KOMPAS.com - 5 Rukun Islam adalah hal pokok yang harus dipahami oleh umat Islam. Pengertian dari rukun Islam adalah 5 pilar dasar amalan ibadah lahiriah yang wajib dijalankan oleh orang yang sudah mengikrarkan diri sebagai seorang muslim.
5 rukun Islam terdiri dari syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. 5 rukun ini harus dikerjakan bagi mereka yang menyatakan diri sebagai seorang muslim. Untuk lebih memahami tentang 5 rukun Islam, berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Mengenal 6 Rukun Iman dan Penjelasannya Lengkap
Hadits tentang rukun Islam disampaikan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang langsung disampaikan oleh Malaikat Jibril.
يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَم، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البيْتَ إِنِ اِسْتَطَعتَ إِليْهِ سَبِيْلاً. قَالَ: صَدَقْتَ
Artinya: "...‘Wahai Muhammad jelaskan kepadaku tentang Islam?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan haji ke Baitullah Al Haram jika engkau mampu mengadakan perjalanan ke sana.” Laki-laki tersebut berkata: ‘Engkau benar.’..." (H.R. Muslim).
Dalam hadits lain dijelaskan:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya: "Islam dibangun di atas lima: persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, naik haji, dan puasa Ramadan’.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Niat Sholat Wajib 5 Waktu Sendiri dan Berjamaah: Arab, Latin, dan Arti
Untuk lebih memahami tentang 5 rukun Islam, berikut ini penjelasan lengkapnya.
Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama. Syahadat menjadi pondasi sekaligus pintu masuk bagi orang yang hendak memeluk agama Islam. Tanpa mengikrarkan syahadat, seseorang tidak bisa disebut sebagai seorang muslim.
Seseorang yang tidak mengakui Allah SWT sebagai Tuhannya dan tidak mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT, maka ia tidak dikatakan sebagai orang Islam, meskipun ia melaksanakan shalat atau puasa.
Dalil tentang Syahadat kepada Allah SWT disampaikan dalam Al Quran surat Muhammad ayat 19.
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ
Artinya: "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal."
Sementara dasar dari pengakuan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT disampaikan dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 40.
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
Artinya: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Baca juga: 10 Keutamaan Sholat Subuh Berjamaah
Shalat menjadi pilar kedua dalam Islam. Kalau syahadat merupakan pintu masuk ke dalam Islam, shalat menjadi ibadah utama yang harus dikerjakan oleh setiap orang yang mengaku dirinya Islam.
Perintah untuk shalat disampaikan Allah SWT dalam Al Quran surat An Nisa' ayat 103.
إِنَّ ٱلصَّلَـٰوةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَـٰبًا مَّوْقُوتًا
Artinya: "Sesungguhnya shalat itu adalah suatu kewajiban dalam waktu-waktu tertentu bagi orang-orang mukmin."
Sementara perintah untuk shalat 5 waktu disampaikan dalam Al Quran surat Al Isra' ayat 78.
أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya: "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
Shalat sesudah matahari tergelincir adalah shalat Dzuhur dan Ashar, sementara shalat di gelap malam adalah shalat Maghrib dan Isya'. Serta dilengkapi dengan shalat Shubuh.
Sedangkan dalam hadits disebutkan:
يَا مُحَمَّدُ، إِنَّهُنَّ خَمْسُ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، لِكُلِّ صَلاَةٍ عَشْرٌ فَذَلِكَ خَمْسُوْنَ صَلاَةً، وَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً، فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا لَمْ تُكْتَبْ شَيْئًا، فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ سَيِّئَةً وَاحِدَةً.
Artinya: "...‘Wahai Muhammad, sesungguhnya kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari semalam, setiap shalat mendapat pahala sepuluh kali lipat, maka lima kali shalat sama dengan lima puluh kali shalat..." (H.R. Muslim).
Baca juga: 6 Rukun Wudhu yang Wajib Dipenuhi untuk Menyempurnakan Ibadah Sholat
Puasa menjadi pilar Islam yang ketika. Puasa yang diwajibkan adalah puasa Ramadhan yang dilaksanakan selama sebulan penuh.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Q.S. Al Baqarah: 183).
Sementara dalam hadits disampaikan juga mengenai wajibnya puasa di bulan Ramadhan.
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya: "Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah (yaitu bulan Ramadhan), diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan)." (H.R. Ahmad).
Baca juga: Zakat: Pengertian, Dalil, Jenis, Syarat, dan Golongan Penerima
Zakat menjadi pilar keempat dalam Islam. Zakat adalah mengeluarkan sebagian harta sesuai ketentuan untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Zakat dibagi menjadi dua, yaitu zakat fitrah dan zakat mal (harta).
Zakat fitrah ditunaikan di akhir bulan Ramadhan sebelum melaksanakan shalat Ied. Sedangkan zakat mal ditunaikan apabila harta yang dimiliki telah mencapai nisab, yaitu seharga 85 gram emas dan telah mencapi haul (1 tahun).
Perintah zakat disampaikan dalam Al Quran surat At Taubah ayat 103.
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Sedangkan perintah berzakat dalam hadits disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadits berikut:
فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ، وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: "...maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka zakat yang dipungut dari orang-orang kaya di antara mereka, dan diberikan kepada orang-orang yang miskin di antara mereka." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Zakat sebagaimana haji, hanya dikerjakan oleh orang yang mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan zakat. Sedangkan orang yang tidak ada kemampuan untuk berzakat, tidak diwajibkan atasnya.
Baca juga: Ayo Lakukan! Inilah 7 Amalan Pahalanya Setara Haji dan Umrah
Haji menjadi pilar terakhir dalam Islam. Haji adalah berziarah ke Baitullah di Mekkah dan melaksanakan ibadah yang sudah ditentukan waktu dan tata caranya. Haji hanya diwajibkan untuk mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Mekkah.
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam.” (Q.S. Ali Imran: 97).
Sedangkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW disampaikan:
مَنْ مَلَكَ زَادًا وَرَاحَلَةً فَلَمْ يَحُجَّ فَلَا عَلَيْهِ أَنْ يَمُوْتَ يَهُودِيًا أَوْ نَصْرَانِيًا
Artinya: "Siapa yang telah memiliki bekal dan kendaraan lalu dia tidak berhaji, hendaklah ia mati dalam keadaan menjadi orang Yahudi, atau Nasrani." (H.R. Tirmidzi)
Demikianlah penjelasan mengenai rukun Islam. Semoga bermanfaat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang