KOMPAS.com-Pemahaman tentang tajwid menjadi dasar penting bagi setiap muslim yang ingin membaca Al-Quran dengan benar dan indah.
Mad Thobi’i atau Mad Asli termasuk aturan tajwid yang paling sering muncul dalam ayat sehingga penting dipahami sejak awal belajar membaca Alquran.
Aturan ini membantu memperpanjang suara secara tepat agar makna ayat tersampaikan dengan baik sesuai kaidah tajwid.
Baca juga: Hukum Bacaan Mad dalam Tajwid: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
Dilansir dari Antara, Mad Thobi’i dikenal sebagai bentuk mad paling dasar dan menjadi bagian yang paling sering ditemukan dalam penulisan ayat Alquran.
Cara membacanya mudah dipahami sehingga dapat dipelajari oleh pembaca pemula maupun yang sudah terbiasa membaca Alquran.
Penjelasan mengenai Mad Thobi’i membantu memperjelas cara memperpanjang suara sesuai ketentuan tajwid.
Baca juga: Tajwid: Hukum Bacaan Mad, Jenis, dan Contoh Bacaannya
Hukum mad merupakan aturan membaca Alquran dengan memanjangkan suara saat bertemu huruf dan harakat tertentu.
Huruf mad terdiri dari tiga huruf hijaiyyah yaitu Alif, Wawu, dan Ya.
Jenis mad dikelompokkan menjadi dua kategori utama yaitu Mad Thobi’i dan Mad Far’i.
Mad Thobi’i memiliki ciri khusus yang penting dipahami agar pembacaan ayat sesuai kaidah.
Mad Thobi’i terjadi ketika salah satu dari tiga huruf mad muncul tanpa harakat dalam rangkaian ayat.
Huruf mad tersebut muncul setelah huruf berharakat tertentu yaitu Alif setelah fathah, Ya setelah kasrah, dan Wawu setelah dhommah.
Huruf mad dalam Mad Thobi’i wajib dibaca panjang sebanyak dua harakat.
Pembaca perlu melafalkannya seperti dua ketukan suara agar panjang bacaan sesuai aturan tajwid.
Mad Thobi’i tidak berlaku ketika huruf mad diikuti hamzah atau sukun.
Kehadiran hamzah atau sukun membuat hukumnya berubah menjadi jenis mad lain seperti Mad Wajib Muttasil atau Mad ‘Aridh Lissukun.
Contoh Mad Thobi’i dapat ditemukan dalam kata “qaaluu” yang memuat Alif dan Wawu sebagai huruf mad dengan bacaan dua harakat.
Contoh lainnya muncul pada kata “ar-rahiim” yang memuat huruf Ya sebagai huruf mad.
Kata “yaquulu” juga memuat huruf Wawu sebagai huruf mad yang dibaca panjang dua harakat.
Baca juga: Memahami Hukum Bacaan Tajwid dalam Al-Qur’an
Mad Thobi’i terbagi menjadi tiga jenis yaitu Mad Thobi’i Dhoriri, Mad Thobi’i Muqaddar, dan Mad Thobi’i Harfi.
Mad Thobi’i Dhoriri muncul ketika huruf mad tampak jelas seperti Wawu setelah dhommah, Ya setelah kasrah, atau Alif setelah fathah.
Contoh Mad Thobi’i Dhoriri terlihat pada tulisan وَيُقِيْمُوْنَ dan وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ.
Mad Thobi’i Muqaddar hadir ketika huruf mad dibaca panjang meskipun tidak tampak secara tertulis.
Mad Thobi’i Muqaddar sering muncul pada bacaan yang memuat huruf lam atau mim yang dibaca panjang.
Contoh Mad Thobi’i Muqaddar tampak pada bacaan بِسْمِ اللّٰهِ dan مٰلِكِ يَوْمِ.
Mad Thobi’i Harfi hanya ditemukan pada huruf-huruf pembuka surat atau fawatihus suwar.
Huruf seperti ح ي ط ه ر termasuk dalam kategori ini dan dibaca panjang dua harakat.
Contoh Mad Thobi’i Harfi terdapat pada pembuka Surat Maryam yaitu كهيعص.
Huruf seperti Kho, Ya, Shad, Hamzah, dan Ra dibaca panjang dua harakat dan termasuk Mad Thobi’i Harfi, bukan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf.
Perbedaan muncul karena tidak ada sukun asli setelah huruf mad dalam rangkaian huruf tersebut.
Huruf Qaf pada lafaz قاف termasuk Mad Lazim Harfi Mukhaffaf karena memiliki sukun setelah huruf mad.
Huruf Ha, Ya, Shad, Ha, dan Ra dalam fawatihus suwar dibaca panjang dua harakat dan tidak dibaca enam harakat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang