KOMPAS.com - Musim penghujan telah tiba. Di sebagian wilayah di Indonesia hujan turun dengan intensitas yang tinggi. Kondisi ini membuat sebagian besar wilayah dilanda bencana, khusunya banjir. Ada pula bencana tanah longsor, tanah bergerak, dan bencana-bencana lainnya.
Ketika bencana melanda, hal yang bisa dilakukan adalah bertawakal atau berserah diri kepada Allah SWT. Selain itu, saat bencana melanda, dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk kepasrahan dan penguatan.
Baca juga: Doa Dijauhkan dari Musibah Dunia dan Agama Lengkap dengan Artinya
Doa berikut ini diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Bagi siapa saja yang mengamalkan doa ini, Allah SWT akan memberikan ganti dengan yang lebih baik.
Arab:
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Latin:
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji‘un. Allaahumma ajirnii fii mushiibatii wa akhlif lii khairan minhaa.
Artinya:
Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.
Baca juga: Doa Saat Musibah Banjir, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Ketika seseorang ditimpa bencana dan mengamalkan doa di atas, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya dan akan memberikan ganti dengan yang lebih baik dari pada apa yang hilang atas bencana yang menimpa.
Semua bencana yang melanda pasti akan membawa kebaikan dan kemudahan kedepannya. Allah SWT sudah menjelaskan bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Artinya: “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6).
Bencana ditimpakan Allah SWT kepada seseorang atau suatu kaum sebagai bentuk ujian untuk meninggikan derajatnya apabila berhasil melewatinya. Bencana yang menimpa akan menjadikannya semakin dekat dengan Allah SWT, semakin Ikhlas, sabar, dan tawakal kepada Allah SWT.
Baca juga: 3 Hakikat Musibah dalam Islam
وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya: “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Q.S. Al Anbiya: 35).
Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya menyatakan tak ada satu malapetaka atau lebih yang menimpa seorang hamba kecuali untuk mengampuni dosa yang telah dilakukan, dimana Allah tak mengampuninya kecuali dengan malapetaka tersebut. Atau untuk mencapai derajat yang tak mungkin diperolehnya melainkan dengannya.
Bencana juga bisa diturunkan sebagai bentuk peringatan ketika seseorang sudah melakukan perbuatan yang melampaui batas. Dengan bencana yang menimpa, diharapkan seorang hamba akan kembali kepada Allah SWT.
مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ
Artinya: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (Q.S. An Nisa: 79).
Baca juga: Doa Saat Musibah Datang Lengkap dengan Artinya
Sementara dalam ayat lain dijelaskan:
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (Q.S. Ar Rum: 41).
Dengan bencana yang menimpa, seorang hamba menyadari bahwa bencana tersebut datang karena kesalahannya sendiri. Untuk itu, ia harus memperbaiki diri agar Allah SWT mengangkat semua bencana yang menimpanya dan kembali kepada jalan yang lurus.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang